Transmigrasi Bella|| 9.

40K 1.5K 14
                                    

Epribadehh hello, kembali lagi dengan uthorr ini adalah chapter ke sembilan guys!! Terus suport uthor ya biar semakin semangat nulis ceritanya.

Selamat Membaca!

¤
¤
¤
¤

Kali ini Zergan sudah sampai di rumah sakit Chandra Buana, ia segera pergi ke resepsionis untuk menanyakan di mana ruang rawat Cllara.

"Permisi, saya mau bertanya di mana ruangan atas nama Cllara Putri Ayunda?" Tanya Zergan kepada petugas yang berjaga di sana.

"Sebentar ya saya cek dulu" ucap petugas itu lalu mengutak-ngatik keyboard komputernya. "Cllara Putri Ayunda ada di ruangan melati 01 di lantai 2 ya" sambung petugas itu.

"Trimakasih" Zergan pergi ke ruangan yang di sebut oleh petugas itu. Sesampainya ia di lantai dua ia melihat ruang melati 01 yang tertutup rapat dan ada dua lelaki yang berdiri di depan pintu seperti menunggu sesuatu.

"Apa salah satu di antara kalian bernama Dika?" Tanya Zergan kepada dua lelaki itu yang tak lain dan tak bukan adalah Luis dan Dika yang sedang menunggu di depan ruangan.

"Iya gue Dika, Cllara di dalam" ujar Dika.

"Gue panggil dokter dulu ya" sambung Luis, di angguki oleh Zergan. Luis mengetuk pintu lalu masuk ke dalam ruang rawat untuk memanggil sang dokter.

"Jujur! Kenapa Cllara sama kalian!" Tanya Zergan dengan raut wajah datar serius.

"A-anu.." Dika bingung apakah harus ia jujur?

"Kamu tidak usah takut mengatakan semuanya! Keamanan mu terjamin jika kamu jujur" ucap Zergan meyakinkan Dika agar laki-laki itu bicara.

"Cllara sama kita karena atas perminta-" ucapan Dika terpotong saat Luis bersama sang dokter berjalan ke arah mereka yang membuat Zergan dan Dika menoleh.

"Apa anda suaminya? Anda tuan Zergan?" Tanya Dokter itu lalu dia angguki oleh Zergan, dokter itu mengajak Zergan masuk meninggalkan Dika dan Luis sendiri di depan pintu.

Zergan melirik Cllara yang terbaring di bankar lalu kembali menatap sang dokter.

"Bagaimana keadaan istri dan anak saya dok?" Tanya Zergan kepada Fery.

"Dia baik, janinnya juga baik-baik saja. Tapi tolong di jaga dengan baikya, karena kalau hal seperti ini terjadi lagi itu akan sangat membahayakan janin di dalam rahimnya. Kondisi janinnya sangat lemah" ujar sang dokter.

"Hal ini terjadi karena perut Cllara mendapat senggolan atau bertubrukan dengan sesuatu yang membuat kedua janin itu berubah posisi. Hal itu yang membuat Cllara merasakan sakit di area perutnya, saya permisi keluar dulu karena ada pasien yang harus saya periksa." Dokter menjelaskan semua itu kepada Zergan, lalu Fery pergi keluar dari ruang rawat Cllara. Zergan mengangguk faham lalu menghampiri Cllara yang terbaring di bankar.

Cllara nampak menunduk menatap perutnya sebari menggerak-gerakkan jarinya ia tak tahu apa yang akan di lakukan Zergan padanya, apakah laki-laki itu akan menamparnya? Karena pergi sendiri dan berusaha kabur.

"Maaf.. " hanya itu yang keluar dari bibir Cllara saat memperhatikan Zergan mendekat dan duduk di kursi yang berada tepat di samping bankarnya.

Transmigrasi Bella  [END]Where stories live. Discover now