1. Akhir adalah awal

20.2K 1K 13
                                    

Hujan turun dengan begitu derasnya, terkadang terdengar suara guntur yang memekakkan telinga disertai cahaya kilat yang menyambar menyebabkan kaca-kaca dari jendela-jendela besar yang ada di salah satu rumah mewah ikut bergetar

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Hujan turun dengan begitu derasnya, terkadang terdengar suara guntur yang memekakkan telinga disertai cahaya kilat yang menyambar menyebabkan kaca-kaca dari jendela-jendela besar yang ada di salah satu rumah mewah ikut bergetar.

Pada sebuah kamar, di atas ranjang king size, dibalik selimut tebal berbahan sutra termahal, terbaring sosok wanita renta dengan rambut yang sepenuhnya telah memutih. Gaun tidur satin berwarna cream membungkus indah tubuh keriputnya.

Isi kamar menunjukkkan bahwa sang pemilik memiliki selera yang tinggi. Dimulai dari tiga lemari kaca yang berjejer rapi dengan tas-tas mahal bermerak di dalamnya, lemari-lemari lain pun tak kalah ramai, jam tangan, perhiasan, gaun, sepatu, hampir segala barang yang di impikan semua wanita ada di kamar itu.

Barang-barang itu juga pernah menjadi impian Nayla, wanita tua yang sedang berbaring sekarat menunggu ajalnya. Sahabatnya Cahya baru saja pergi setelah menjenguknya untuk kesekian kali. Sahabat yang dikenalnya sejak masa remaja itu kini tengah berbahagia karena kehadiran cucu kelimanya.

Dengan nafas yang tersisa Nayla kembali mengingat perjalanan hidupnya selama lebih dari 60 tahun. Semua hal yang ingin dicapainya telah ia miliki, harta, tahta, ketenaran semua di dapatnya melalui keringat darah dan air mata.

Kemiskinan telah menjadi pecut tak kasat mata yang membuatnya terus berjuang tak kenal lelah, hingga ia terlena dan lupa ada hal yang lebih penting dari sekedar harta, tapi Nayla terlambat menyadarinya. Kini ia terbaring sendirian dikelilingi harta tak bernyawa yang sebentar lagi akan menjadi milik Lembaga sosial sesuai wasiatnya.

Nayla benar-benar kesepian, tak ada yang mengenggam erat tangannya, tak ada yang memberikan kata-kata penghibur dan penyemangat. Garis keturunan keluarganya berhenti di dia. Namun lebih dari itu, penyesalan terbesarnya adalah dia kehilangan kesempatan untuk mencintai dan dicintai.

Di sisa terakhir tarikan nafasnya, Nayla membuat permohonan dan berharap semoga Tuhan mengabulkannya karena ia tidak pernah berbuat jahat kepada orang lain bahkan kepada Ayah yang telah menelantarkannya. Nayla hanya berbuat jahat kepada dirinya sendiri. Jadi ia barharap Tuhan akan mengabulkan permohonannya.

'Tuhan aku mohon dengan segenap hatiku, beri aku kesempatan untuk bisa merasakan cinta sejati'

Setelah mengucapkan permohonannya dalam hati, Nayla menghembuskan nafas terakhirnya ditemani suara petir dan kilat yang menyambar. Hujan diluarpun semakin deras, seolah ikut menangisi kematian Nayla Putri Kusuma.

🌻

"Ya Tuhan anginnya kencang sekali"

Seorang wanita tua berjalan tertatih menembus derasnya hujan dengan menggunakan payung hitam. Ia terpaksa keluar karena habis menolong tetangganya yang terpaksa melahirkan di rumah karena kondisi cuaca.

Dengan pencahayaan minim ia berusaha sampai ke rumahnya yang terletak di pinggir tanah pekuburan. Bagi orang-orang tentu saja itu hal yang menakutkan, namun tidak bagi Nenek Lastri, sudah puluhan tahun ia tinggal di sana bersama Almarhum suaminya yang memang bekerja sebagai perawat kuburan, dan sejak kematiannya Nenek Lastri-lah yang meneruskan pekerjaannya.

Jodoh Bunga (End)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt