13 | Sebuah Fakta

342 32 2
                                    

Hari ini aku double up. Sebagai tanda permintaan maaf ku karena kemarin-kemarin aku gak up.
Semoga kalian semua suka
Selamat membaca.....


Pagi-pagi sekali elias sudah datang ke kediaman dava. Pemuda itu akan menjalani tugas barunya sebagai pengasuh dari anak bernama riyundra.

Ya, kemarin dava mengalih tugas kan elias menjadi pengasuh sekaligus mengawasi riyu. Itulah sebabnya mengapa kemarin elias begitu uring-uringan. Dava sebelah pihak memutuskan untuk memgalih tugaskan elias dari seorang sekretaris dan PA dava menjadi seorang pengasuh untuk bocah bernama riyundra.

Namun, bukan tanpa alasan dava melakukan hal demikian. Dava adalah tipe orang yang sulit percaya terhadap orang lain, dan elias adalah salah satu orang yang dava percaya setelah tristan. Jadi, untuk beberapa waktu yang tidak bisa dava tentukan, ia memilih elias untuk menjaga anak itu. Tak main-main, dava juga memberikan gaji dua kali lipat lebih banyak dari gaji elias sebelumnya.

"Perasaan punya bini aja belum, ini udah di suruh ngasuh bocah, mana udah gede lagi." Gerutu nya sembari menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri di dapur milik dava. Ia tadi lupa untuk sarapan terlebih dahulu, mengingat kemarin dava mewanti-wanti nya untuk datang sebelum pukul 6 pagi. Entah apa alasan pria itu menyuruh nya datang sepagi ini. Yang jelas, elias tidak ingin membuat dava marah lagi seperti kemarin.

"Kak el lagi apa?".

Tiba-tiba riyu datang dan mengagetkan elias. Pemuda itu tampak mengusap dada nya pelan, sebelum berbalik menghadap riyu.

"Astaga riyu, kamu ngegetin saya tahu gak." Kesalnya

"Maaf kak el. Aku cuman penasaran, kak el lagi buat apa." Riyu berkata seraya melirik pan di atas kompor sana

"Lagi buat sarapan. Kenapa? mau?" Tawarnya. Tentu saja riyu megangguk antusias.

"Ya udah, duduk sana." Titahnya

"Aku mau bantu kak el masak."

"Gak usah. Udah, jangan ganggu." Setelah itu el berbalik kembali dan melihat telur nya yang sudah gosong sebagian.

Riyu melihat el yang terlihat cekatan sekali dalam memasak. Pemuda itu begitu lihai dalam memecahkan telur serta menata nya di atas sebuah roti.

"Nih buat kamu." Ucapnya seraya menyerahkan  sebuah piring berisi sandwich ke hadapan riyu.

Riyu menerima nya dengan senang hati. Jujur, ia merasa lapar sekali, ia hanya makan sarapan pagi kemarin ketika masih di rumah sakit. Ia tidak berani meminta makan pada dava, dan dava sendiri, pria itu tidak cukup peka untuk menawari orang lain makan

Elias melihat riyu yang begitu lahap sekali memakan sandwich buatan dirinya. Anak itu terlihat kelaparan, apa dava tidak memberi makan anak itu setelah ia pergi.

"Pelan-pelan aja, gak usah buru-buru gitu, ntar kamu keselek lagi. Nih minum." Kata nya seraya memberikan segelas air putih pada riyu. "Bos dav gak ngasih makan kamu apa kemarin?" Tanya nya.

Riyu menggelengkan kepala nya pelan sebagai jawaban.

Kini, elias tampak menghela napas nya pelan. Elias hanya menggerutu dalam hati. Huh, bos nya ini benar-benar keterlaluan. Ingin merawat anak orang tapi tidak tahu cara memberi makan. Kalau mati bagaimana? Pantas saja dia menyuruh el untuk mengasuh anak ini. Rupa nya dia sendiri tidak becus dalam merawatnya.

RiyundraHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin