1

377 20 0
                                    

Ergi tersenyum tipis melihat wanita di depannya yang tengah mencari dompet di dalam tasnya sesekali menggerutu pelan.

"Pakai kartu saya saja mas". Ujarnya memberikan kartu miliknya kepada kasir.

Ocha menoleh kaget, dan saat itu juga Ergi terpaku melihat wanita di depannya. Wanita yang memiliki mata indah kecoklatan, hidung mancung yang mungil dan bibir tipis. Benar-benar cantik.

Ia taksir, mungkin usia wanita di depannya masih 17 tahun. Menggemaskan.

Ocha mengerjap saat melihat kasir memberikan belanjaannya dan ia melihat laki-laki itu tersenyum tipis padanya.

"Pak, nanti uangnya aku ganti, boleh minta nomor rekeningnya atau....." ujar Ocha sembari mengimbangi langkahnya mengejar laki-laki yang sudah berbaik hati membayar barang belanjaannya.

Ergi sedikit mengernyit, apakah ia setua itu sampai dipanggil pak?? "Nggak perlu, aku ikhlas".

"Ta-tapi..."

Ergi menghentikan langkahnya, melihat wanita cantik di depannya yang mengerjap lucu. Menggemaskan, tangannya benar-benar gatal ingin mencubit pipinya.

"Aku minta nomor telfhone kamu, nanti aku kirim nomer rekeningku. Bagaimana?". Ujarnya sembari menyodorkan handfhonenya.

Ocha terlihat berpikir sejenak lalu mengambil handfhone milik laki-laki di depannya dan mengetik nomor handfhone miliknya. "Aku kasih nama Putri Feroza, jangan lupa nanti kamu kirim nomor rekeningmu ya, terimakasih sudah membantuku, aku pergi duluan, aku lagi buru-buru, dada pak".

Ergi menerima handfhone miliknya dan tersenyum lebar saat wanita cantik itu melambaikan tangannya dan pergi dengan berlari kecil. Putri Feroza, nama yang cantik, sama seperti orangnya.

______________

Ergi tersenyum geli mengingat pertemuan dirinya dengan wanita cantik yang kini tengah duduk didepannya memainkan tab yang berisi game yang harusnya dimainkan oleh anak kecil. Tapi, tidak masalah, Ergi justru sangat menyukainya.

"Mas Ergi, tangannya diem".

Ergi hanya tertawa renyah sembari tetap mencubit-cubit kecil pipi Ocha yang imut. Ia tidak menyangka, wanita yang ia kira berumur 17 tahun nyatanya sudah 23 tahun. Dan tidak menyangka lagi, Ocha sekarang menjadi kekasihnya.

Ergi terkikik geli saat melihat wajah Ocha yang sudah mengembungkan pipinya, pertanda wanitanya sedang kesal. Ergi mengecup pipi Ocha singkat. "Habisnya kamu gemesin banget sayang".

"Ibisnya kimi gimisin bingit siying, aku lagi main game lucu mas, mas bisa diem nggak" ujar Ocha galak.

"Jangan galakin aku sayang".

"Biarin". Sahut Ocha mengclose game dan mematikan tabnya. Ah ya, Ocga saat ini masih berstatus mahasiswi, lebih tepatnya pascasarjana jurusan manajemen di salah satu universitas negeri.

Cantik, cerdas, pintar dan menggemaskan. Ergi benar-benar jatuh sejatuh jatuhnya kepada pesona Putri Feroza. Melupakan bahwa statusnya sebagai pria yang sudah beristri, hingga sampai saat ini, Ocha pun belum tahu soal statusnya.

Ergi tahu, ia sudah membohongi Ocha. Tapi, ia tidak ingin tahu perihal statusnya yang sebenarnya. Karena jika itu terjadi, ia takut Ocha akan meninggalkannya. Memikirkannya saja membuat Ergi ketakutan.

"Aku nggak suka diabaikan sayang, mas perhatiin kamu terlalu fokus sama game kamu dari pada aku, aku cemburu".

Dasar om-om posesif, Ocha menghela nafas, tidak habis pikir dengan Ergi yang bisa-bisanya cemburu sama game. "Mas jangan aneh-aneh, masak cemburu sama game".

Ergi mengusap rambut Ocha, "Laper nggak??"

"Persediaan makanan Ocha lagi habis, Ocha lagi malas belanja".

Ya, keduanya sedang berada di apartemen milik Ocha. Tempat yang sekalu membuat Ergi merasa nyaman dan bahagia bersamaan.

"Mau makan diluar atau gimana?? Hmm?"

Ocha menggeleng, cuaca hari ini sangat terik, benar-benar membuatnya semakin malas keluar ruangan. "Pesan makanan secara online aja mas, Ocha lagi mager, pengen guling-guling". Ujarnya manja sembari merebahkan tubuhnya di sofa, memeluk boneka panda pemberian Ergi.

"Oke sayang". Ujarnya sembari membuka handfhone, memesan makanan secara online.

Ergi merebahkan diri disamping Ocha, memeluk tubuh mungil Ocha dari belakang. Ia selalu menyukai wangi tubuh Ocha yang menenangkan, "Mas suka banget sama wangi tubuh kamu".

"Oh ya?, wangi bayi ya???"

"Iya, mas suka". Bisiknya sembari mengeratkan pelukannya. Sejauh ini, ia hanya berani memeluk Ocha. Ia tidak berani menyentuhnya terlalu jauh.

Bukan berarti ia tidak ingin, ah tentu saja ia lelaki normal, sudah tahu nikmatnya begituan, tapi, ia sangat menyayangi Ocha hingga rasanya ia tidak sanggup menyentuhnya meski sekedar melumat bibir tipisnya yang menggemaskan. Rupanya rasa cinta dan sayangnya melebihi nafsunya.

"Mas Ergi".

"Ya sayang???"

"Aku suka dipeluk dari belakang kayak gini".

Ergi terkekeh, "Mas rela peluk kamu tiap hari"

"Itu sih mau kamu ya mas".

Ergi tertawa, argh, gemas sekali dengan wanita yang berada dalam pelukannya. Rasanya, ia ingin mengurung Ocha hanya untuk dirinya sendiri.

"Love you sayang".





__________________
Jangan lupa vote dan komennya yaa gengs, makasiii❤❤❤❤

Putri Feroza (Aku Bukan Pelakor)Where stories live. Discover now