2

221 14 2
                                    

Ergi baru pulang ke rumahnya pukul delapan malam. Sejujurnya, ia masih ingin menghabiskan hari minggunya dengan Ocha lebih lama lagi. Tapi, ia tidak bisa melakukan itu, karena ia tidak ingin Anne curiga dan ia takut ia tidak bisa menahan dirinya saat berdekatan dengan Ocha.

Karena sejujurnya, ia berusaha mati-matian menahan dirinya untuk bertindak tidak terlalu jauh kepada Ocha.

"Baru pulang???" Sapa Anne menatap Ergi yang membuka jaketnya dan meletakkan kunci mobil berserta dompet di atas nakas.

"Iya, tadi macet". Alibinya.

Anne mengerti, "Mau aku siapkan air hangat untuk mandi??"

Ergi menggelang, "Aku bisa sendiri kok, kamu istirahat aja".

Ergi segera masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan diri. Setelahnya, ia lalu masuk ke dalam kamar dengan mengenakan handuk menutupi bagian bawahnya. Ia cukup terkejut mendapati Anne yang belum tidur.

"Kenapa belum tidur????"

"Nungguin kamu".

Ergi mengernyit, "Nungguin aku??? Kenapa?? Butuh sesuatu???"

Anne menggeleng, mendekati Ergi, mengusap dada bidang Ergi yang masih basah. "Aku kangen".

Ergi menelan ludah, ia lupa kapan terakhir kali ia berhubungan dengan Anne. Karena sejak mengenal Ocha, kepalanya tidak pernah bisa berhenti memikirkan wanita cantik itu. Dan lagi, ia dan Anne sama-sama disibukkan dengan kesibukan masing-masing. Baik ia ataupun Anne, sama-sama memiliki jabatan yang sama, yaitu manajer dan tentunya memiliki tanggung jawab yang besar dan sibuk.

"Kamu nggak kangen aku???"

Kangen? Ia tidak tahu, karena ia pikir, nafsunya sudah menurun kepada istrinya.

"Kangen". Ujarnya berbohong, ia tidak punya pilihan lain.

Anne tersenyum, "Sentuh aku sayang" bisiknya sensual dengan jari jemari mengelus daerah sensitif suaminya.

Ergi memejamkan mata, berusaha membangkitkan gairahnya dan menikmati belaian istrinya. Anne tersenyum saat suaminya mengecup bibirnya, lalu berlanjut dengan lumatan-lumatan yang membuatnya mendesah.

Hingga malam itu, Ergi melakukannya dengan istrinya, tanpa Anne ketahui, jika suaminya membayangkan wanita lain, Putri Feroza, wanita cantik yang suaminya cintai.

______________

Ergi bangun lebih dulu, semalam, ia melakukan hubungan intim dengan istrinya, tapi pikirannya justru memikirkan Ocha. Gelar bajingan memang cocok untuk disematkan kepada dirinya. Ia mengakui, ia memang sebajingan itu.

Tapi semalam, ia mengeluarkan cairan miliknya diluar, dan beruntungnya Anne tidak mempermasalahkan hal itu.

Ergi lekas membersihkan diri dan berganti pakaian, ia akan berangkat lebih dulu untuk menghindari Anne dan menghubungi Putri. Mengingat Ocha, entah kenapa ia merasakan nyeri diulu hatinya. Ocha, wanita yang baik dan pengertian, rasanya ia merasa selingkuh, padahal, kenyataannya, Ochalah yang menjadi selingkuhan.

Tidak, tidak, Ocha bukan selingkuhan, ia mencintainya, sungguh. Oh Tuhan, kenapa dirinya menjadi dilema begini.

"Kok kamu udah siap-siap???"

Ergi terperanjat kaget saar mendengar suara Anne yang serak, khas bangun tidur. Anne melirik jam di dinding, rupanya sudah jam setengah tujuh, "Kamu ada rapat???"

Ergi mengangguk, "Iya, aku berangkat dulu ya, aku buru-buru, nanti aku sarapan di kantor".

Anne tersenyum manis mengangguk menatap kepergian suaminya. Baginya, Ergi adalah laki-laki yang sangat luar biasa. Ia masih ingat, dulu sebelum ia dan Ergi menikah, ia sering menyelingkuhi Ergi, namun laki-laki itu tetap sabar dan memaafkannya.

Ergi adalah sosok luar biasa dimatanya. Rasanya, ia tidak perlu khawatir Ergi akan berpaling darinya.

_____________

"Mas Ergi, kok ada disini???" Ocha sedikit kaget saat melihat Ergi berada di depan apartemen miliknya sembari menenteng tote bag yang sudah rapi mengenakan setelah kerja.

Sementara dirinya, masih acak-acakan karena belum mandi dan hanya mengenakan kaos kebesaran, tapi kenapa justru terlihat seksi dimata Ergi. Belum lagi, muka bantal Putri yang menggemaskan.

"Kangen, kamu belum mandi ya?? Hari ini ada kuliah pagi kan?? Mau aku antar????"

Ocha membuka pintu apartemem memberi akses untuk Ergi masuk. Ergi tersenyum hangat mengikuti Ocha yang kini duduk dimeja makan.

"Aku hari ini libur mas, prof. Bani tidak masuk".

Ergi mengangguk, sembari membuka makanan yang ia bawa.

"Mas belum sarapan???"

Ergi mengangguk, "Pengen sarapan bareng kamu".

"Aku malu".

Ergi duduk di kursi melihat Ocha, "Malu kenapa???hmm???"

"Mukaku lagi jelek, belum mandi, belum make up".

Oh karena itu, Ergi terkekeh, "Masih cantik kok, mas tetep suka".

Oh astaga, pipi Ocha memerah, malu dan mulai menyuapi nasi padang yang Ergi bawa ke dalam mulutnya sendiri. Ergi yang melihat pipi Ocha memerah hanya tersenyum, manis sekali pacarnya ini.

"Hari ini nggak mau kemana-mana???"

Ocha mengendikkan bahu, "Kayaknya nggak mas".

"Yaudah, kamu dirumah aja ya, jangan kemana-mana, kalau butuh sesuatu kamu kabari aku aja".

Ocha mengangguk, keduanya menikmati sarapan dengan khidmat. Melupakan jika Ergi berhobong akan sarapan di kantor, tapi nyatanya justru berada di apartemen Ocha, wanitanya.





____________
Jangan lupa vote dan komennya ya❤❤❤. Terimakasih.

Putri Feroza (Aku Bukan Pelakor)Where stories live. Discover now