Bab 1

1.2K 105 2
                                    

Bunyi alaram yang berdering sejak tadi tidak sedikitpun membuat seorang pria yang tengah tidur di atas ranjang itu terganggu. Hampir pecah speaker ponselnya karena suara Alaram yang semangkin kuat dan tidak berhenti henti berbunyi, namun sekujur tubuh itu masih belum terjaga. Sesaat kemudian alamat itu berhenti berbunyi.

Sepuluh menit kemudian, Jam berbunyi kembali. Nyaring.  Memenuhi isi kamar dan rumah ini.

Bright bergegas masuk kedalam kamar yang gaduh ricuh karena suara alarm itu. Dia menghela nafas panjang dan berat karena melihat temannya itu masih berguling di atas tempat tidur dengan selimut membaluti seluruh tubuhnya.

"Aiii Gulf...!!!" Tegas suara Bright memanggilnya.

Gulf masih tidak bergerak. Tidur bak mayaat yang terbaring kaku di atas tempat tidur.

Sekali lagi Bright mengeluh panjang. Sakit kepalanya melihat keadaan kamar milik Gulf itu. Terlihat pakaian bersih dan pakaian yang dipakainya bersatu bercampur pada. Semuanya diletakkan begitu saja di atas sofa dan pinggiran ranjangnya.

Sedang lantai terlihat berantakan dengan lembaran kertas lamaran pekerjaan Gulf.

"Oiiii Gulf Kanawut..!!! Ini kamar atau kandang Tikus.. hyshhh.. yang iyanya ini lebih parah dari kandang Tikus.  Tikus sampai insecure lihat kamarmu ini...!!"

Bright merepet sendirian. Dia mengangkat kaus kaki berwarna putih yang sudah tak putih lagi karena kotor dibagian telepaknya.  Tangannya menjepit hidung.

"Ao..ao...ao... Kau lihat ini.. zamaaaan kapan kaus kakimu Ini usianya Gulf... kotorrr sekali..!!"

Cepat tangannya melepaskan kaus kaki kotor itu dan melompat ke atas tempat tidur Gulf.  Satu satunya tempat paling aman dikamar ini.
Sedang si empunya ranjang masih berada di alam mimpi yang indah.

"Gulf... bangunlah..." Bright mulai mengguncang tubuh Gulf.

Gulf masih tidak bergerak.

Bright geram. Di tendangnya keras bokong Gulf hingga membuat pria itu terperosok jatuh dari atas tempat tidur.

"Adooooyyy..." teriak Gulf meringis sakit disertai terkejut. 

"Haaa bangun juga kau akhirnya. Kau lihat sekarang jam berapa? Sudah siang..! Kau lupa hari ini kau akan melamar ke restaurants bintang 5 lagi kan Gulf.  Tapi saat ini kau masih tidur..!!" Bright melihat kaki di atas tempat tidur sambil menunjuk kearah Gulf yang menggosok gosok punggungnya.

"Alahh... kan besok masih ada hari Bai.. lagi pula hari Ini aku lelah.." Gulf menggaruk kepalanya sehingga membuat penampilan rambut nya berantakan. 

"Besok?? Ai Hiaa Gulf... kau fikir biaya kontrakan. Air... gas.. beras.. Dan isi kulkas semua bisa didapatkan gratis. Kau harus sadar.. kau sudah menganggur 3 bulan lamanya. Dan Semua uang didalam rekeningmu juga mulai menipis..  kau fikir aku dan Win mau menanggung semua kebutuhan..!!"

Bantal bersarung coklat motif liris itu di lemparkan  Bright kearah Gulf.  Cepat tangan Gulf menangkisnya.

"Ohh jadi semua karena uang Bai... baiklah kalau begitu.. sebatas itu ternyata pertemanan kita.."

Gulf memulai babak drama pagi ini. Dia memeluk lutut dan membenamkan wajahnya.

Bright melihat dengan menjungkitkan bibirnya ke atas.

<layar mengecil>

"Aku tau Bai aku pengangguran.. bahkan gajimu lebih besar daripadaku.. tapi coba lihat aku Bai.. apa kau fikir aku tidak berusaha untuk melamar pekerjaan?? Lihat kertas kertas......"

<duarrr!!>

"Ahhhh bising...!! Cepat bereskan kamarmu. Aku dan Win makan siang di luar. Jadi kalau kau mau ikut. Aku tidak ingin lagi melihat kamar seperti ini...!"

Tuan Rumah Pembantu Rumah (MewGulf Story)Where stories live. Discover now