Bab 9

809 103 2
                                    

Glenn menutup ponsel lipatnya dan memutarnya di atas meja. Dia menenung sejenak jendela kaca yang menampakkan gedung menjelang tinggi didepannya.

"Aku tidak salah lihat. Itu memang Gulf. Tapi kenapa orang tuanya mengatakan tidak tau keberadaannya dimana?"

Glenn membuka pembicaraan. Wanita bergaun warna pink diatas lutut itu tersenyum. Rambut panjangnya di sekanya di bahu.

"Kenapa kau masih mencari dia. Seharusnya kemanapun dia sekarang tidak perlu menjadi urusanmu.."
Gadis bernama Yeslin itu mendekat ke arah Glenn. 
Dia kemudian menyentuh lembut pundak Glenn. 

"Aku yakin dia juga tidak akan pernah menerima kehadiranmu kembali setelah apa yang kau lakukan padanya.." bisik Yeslin ditelinga Glenn.

"Terserah apa katamu Yes. Aku hanya ingin menjelaskan pada Gulf yang terjadi semua ini bukan keinginanku.."

"Laluuu kau anggap ini keinginan siapa?"

"Oh come on Yes.. kau yang membuat semuanya jadi berantakan."

Yeslin merengkuh dagu Glenn geram.

"Kalau bukan karena ulahmu sendiri. Kau mungkin sudah menjadi pasangan paling bahagia dengan Gulf.. tapi lihat dirimu sekarang. apakah kau sanggup membahagiakannya..?"

Yeslin mendekatkan wajahnya ke arah Glenn.

"Jangan bermimpi untuk kembali pada Gulf.  Kalau tidak... kau akan menyesal untuk yang kedua kalinya.."

"Yes.. aku sudah menebus semuanya padamu.. bahkan sekarang kaulah yang memiliki aku seutuhnya.."

"Apa hatimu juga kumiliki?"

Glenn menunduk.

"Jawab...!!"

"Yeslin.."

"Jawab kataku..."

"Anak dalam kandunganmu menjadi jawaban kalau hatiku Juga milikmu..."

"Lalu bagaimana dengan Gulf? Apa dia masih ada didalam hatimu.."

"Yeslin!!"

"Sekarang Jawab saja Glenn.. bagaimana bisa aku hidup bersamamu kalau kau masih memikirkannya..."

"Aku tidak akan pernah bisa melupakannya.. tapi aku selalu berusaha melupakannya.."

"Aku tidak mau melihatmu mencari tau tentang keberadaan nya lagi. Ingat.. kau suamiku..."

Yeslin berjalan meninggalkan Glenn. 
Sepeninggalan wanita itu Glenn menghempaskan geram tangannya di atas meja. 

"Aku akan menemuimu secepatnya Gulf.  Kalau anak itu lahir dan hasil test DNA dia bukan anakku. Kupastikan.  Kau akan kudapatkan kembali..."

'Aku melihat Gulf semalam. Katakan padaku dimana dia tinggal'

****

Ada beberapa panggilan masuk di ponsel Gulf.  Dia baru saja selesai menyiapkan pakaian yang akan Mew pakai bekerja hari ini. Dan sepertinya Mew pergi lebih lama dari biasanya. Namun Gulf belum bertemu dengan Mew pagi ini.

Biasanya Mew sedang jogging mengitari halaman rumah. Jadi secepatnya Gulf harus menyiapkan sarapan sebelum pria itu kembali.
Namun rencana untuk menyiapkan sarapan Mew terhenti saat mata Gulf melihat layar ponselnya. 

"Hallo Bai... Ada apa?"

Gulf menyuruk di dapur sambil bicara berbisik.

"Kau dimana?" Terdengar suara Bright menggetar.

"Dirumah.. kenapa?"

"Untuk sementara waktu.. Kumohon kau tidak perlu keluar rumah.."

"Kenapa?"

Tuan Rumah Pembantu Rumah (MewGulf Story)Where stories live. Discover now