Bab 25

704 82 5
                                    

Setelah berpamitan dengan kedua orang tua Gulf. Mew masuk kedalam mobilnya kemudian Force menutupnya dari luar. Force sempat menundukkan badan memberi salam dan ikut masuk kedalam mobil dibagian kemudi. Tak lama mobil yang Force bawa telah berlalu meninggalkan pekarangan keluarga Traipipattanapong dengan wajah sendu dan kecewa Ibu Gulf serta ayah Gulf yang sempat memberikan pesan untuk Mew meski di anggap nya tidak akurat. Karena ayah Gulf hanya memberikan sedikit clue kepergian Gulf saat itu.

"Ada sesuatu hal yang memang hanya Gulf yang bisa menyelesaikannya. Percayalah.. Gulf tidak akan mengecewakanmu. Dia mungkin hanya terjebak di keadaan bimbang hingga tidak mampu mengatakan apapun selain menyelesaikannya sendiri...."

Mengetahui putranya pergi meninggalkan kekasihnya dirumah mereka. Ayah dan Ibu Gulf berpendapat. Tempat teraman saat ini untuk Mew memang kediaman keluarga Traipipattanapong. Sebab tidak akan ada yang berani menyentuhnya disana.

Walaupun Mew punya kekuasaan yang tidak dijangkau di tempatnya berada. Gulf tetap khawatir hingga memutuskan meninggalkan Mew agar tidak ikut bersamanya.

Namun semua penjelasan keluarga Gulf. Tidak membuat sedikitpun hati Mew memahaminya. Untuk apa dan Kenapa tetap dia pertanyakan, namun menurut mereka hanya Gulf yang berhak menjelaskan semua padanya. Karena itu percayalah dengan apa yang Gulf buat.

Satu satu informan terpercaya Mew telah datang. Pria dengan wajah sedikit mengantuk itu datang tidak sendirian. Dia ditemani Book.
Sudah dapat dipastikan saat Mew menghubunginya dan memerintahkan segera menemuinya, mereka sedang bersama. Karena tidak ingin khawatir dengan jarak yang harus Force tempuh. Book ikut datang bersamanya.

"Book, aku minta maaf sudah menyusahkan kalian berdua. Aku akan menambah gaji Force bulan ini dan memberikan dia cuti 2 hari.." Mew menepuk belakang kursi mobil tempat Book duduk.

"Ah Tuan Mew, tidak masalah.. lagi pula ini memang tanggung jawab Force, aku hanya mendukungnya makanya aku ikut, siapa tau dia mengantuk kami bisa bertukaran sebentar.." jawabnya dengan lembut.

Mew mengangguk setuju, pria bernama Book itu memang terlihat lucu dan menggemaskan. Pantas saja Force lebih suka menyembunyikan Book dari pada membawanya kemana mana. Bisa saja akan terjadi banyak orang yang menggoda Book.

"Aku membantu Force mencari informasi tentang pria bernama Glenn itu. Hasilnya. Ada cctv dari toko dan beberapa rekaman mobil yang ada didekat kejadian.." Book mengeluarkan IPad dari dalam tasnya sambil menjelaskan sedikit yang dia temukan atas izin Force.

"Maksudnya...?" Tanya Mew kurang mengerti.

"Kecelakaan yang terjadi murni karena human error. Dia melaju dengan kecepatan tinggi hingga tidak melihat adanya truck yang berhenti. Untung saja dia tidak kehilangan kepalanya.."

"Dia bukan hanya tidak kehilangan kepalanya. Tapi nyawanya.." Force menimpali.

"Lalu apa kalian tau apa alasan Kana pergi.." pertanyaan Mew membuat keadaan sepi.

"Ah sudahlah aku yakin kalian tidak akan tau..."Mew menyerah.

"Asuransi dan pelihampahan seluruh aset kekayaan di tangan Gulf Kanawut Traipipattanapong apabila Glenn Young Qihang meninggal dunia.."

"Tapi dia tidak meninggalkan??"

Book terlihat mengheleng.
"Tapi tuan Mew. Aku rasa mereka memaksa Kana untuk memindahkan warisan yang akan di terima Kana sebelum Glenn betul betul meninggal.." Force menerka.

"Kalau memang itu alasannya. Seharusnya dia bisa mengatakannya padaku. Kenapa dia harus kabur begitu saja. Apa mungkin ada alasan lain.."

Force dan Book diam. Tidak menjawab dan menjelaskan apapun lagi. Bagaimana pun juga Mew pasti tetap tidak terima apapun alasan dari Gulf karena Gulf memilih pergi tanpa mengatakan apapun.

Tuan Rumah Pembantu Rumah (MewGulf Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang