situbondo,15 juni 2016

9 0 0
                                    

         "Ay aku ikut ya, lagian bapak sama ibu juga udah ngijinin tadi," laki laki dengan hoodie berwarna putih itu tersenyum serius meminta persetujuan.

        "Tapi kan sekarang Riski ada acara di kantor pusat, Ay gak papa kok balik ke pondok tanpa Riski, pekerjaan Riski kan lebih penting",permpuan yang dipanggil Ayda tadi memasukan  baju yang sudah ia lipat ke dalam koper besar miliknya.

      "Aku masih kangen" gadis itu tersenyum menghentikan pekerjaan dan memilih menatap laki laki di seberang meja ruang tamu.

       "Riski, biasanya juga kan jenguk Ay di pondok kalok ada waktu luang, lagian pondok Ay bukan diluar negri kok", Ayda terkekeh geli mendengar rajukan Riski yang tak seperti biasanya, laki laki itu tipe orang yang cuek dan tidak terlalu berlebihan pada hal apapun, melihat tunangan yang begitu ia kenal tengah merajuk membuatnya sedikit merasa lucu.

    "Ay gak papa kok sekali kali Riski ikut, lagian ini pertama kalinya Riski minta ijin langsung buat nganterin kamu, mungkin karna besok lusa dia akan berangkat ke jakarta takut gak bisa jenguk ke pondok", perempuan paruh baya namun masih terlihat segar itu membantu Ayda memasukkan barang barang yang ia butuhkan.

     Ayda terlihat terkejut mendengar ucapan sang ibu "Riski mau pergi keluar kota?" gadis itu terlihat kesal mendapati tidak ada sepatah kata pamit dari tunangannya itu.

    "Iya Ay aku minta maaf, sebenarnya rapatnya itu di luar kota cuman aku gak mau kamu kepikiran dan menunda keberangkatan" Ayda memberenggut kesal menatap lawan bicara di depannya, 

    "Iya Ay maafin tapi lain kali jangan bohong lagi Ay gak suka," gadis berpipi lesung itu membenarkan jilbab pink yang ia kenakan, wajah ovalnya membingkai indah dengan mata bulat dan bulu mata lentik serta hidung kecilnya yang tidak terlalu mancung juga tidak pesek membuatnya terlihat seperti berbie

AlexandriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang