bg. 22 (other side)

68 5 4
                                    

Warn!! 3600 kata
Cw//blood, fight
Tulisan miring = kejadian beberapa tahun silam.

Flasback
••••••


"Elah yan, bucin banget gue liat-liat." Celutuk ceye.

Sean yang merasa namanya dipanggil hanya menoleh singkat sembari menghembuskan asap rokoknya.

"Iri kan lo." Ucapnya.

Lelaki tinggi yang dipanggil ceye oleh mereka hanya dapat mendengus. Bukannya iri, tapi si Sean selalu bawa pacar kalau kumpul gini. Ceye mah takut pacarnya si Sean ga nyaman aja.

"Bang ceye habis diputusin, makanya sirik sama lo bang yan." Sahut Satria. Sebut aja dia ketua frapsatu generasi kedua.

"Bangsat..." Umpat ceye, melirik sinis sang ketua. Dirinya takut ? Tentu tidak, karena sang ketua masih dalam mode tenang, berbeda jika sang ketua sudah marah. Mereka akan serentak menghindar semua.

Drrtt..drttt..

Mereka sontak menoleh secara bersamaan ketika layar handphone Sean menyala, lelaki itu menatap Satria sebentar dan diangguki pelan oleh Satria.

Keadaan hening mulai menyapa saat Sean memutuskan pergi keluar untuk mengangkat telepon, dan– mereka tentu tau siapa orang itu.

"Ceye, lo bisa anterin airin kan ?" Sean datang-datang berucap seperti itu. Mengundang tatapan tanya dari sang kekasih, Airin.

Ceye hanya mengangguk, mendapat jawaban Sean segera pamit kepada Airin. Lelaki itu menyempatkan mengelus pipi sang kekasih sebelum beranjak pamit dari sana.

"Pulang sekarang aj

"Gue mau tanya deh." Sela Airin menatap anggota inti frapsatu. Yang terdiri dari 9 anggota itu. Sisanya ? Jelas ada, tapi mereka akan berkumpul jika ada amanat dari Satria.

"Mau tanya apa?" Jawab ceye.

"Ada hal yang kalian sembunyikan dari gue? Atau lo pada dukung Sean selingkuh?" Pertanyaan dari Airin membuat mereka saling melirik.

"Pikiran lo terlalu jauh. Cepet pulang sana." Jawab Satria dingin.

Airin mendengus, sahabatnya itu ternyata bsnyak berubah. Tidak seperti saat SMP dahulu.

"Ayo, Rin. Gue anter." Ucap ceye, lelaki itu sudah siap mengambil jaket dan kunci motornya.

Airin menggeleng, "gue gamau. Gue maunya dianter Satria."

"Lo apa ga denger Sean tadi ? Pulang sama ceye bukan gue." Balas Satria malas.

"Oke, kalau gitu gue disini terus sampai besok."

Kesembilan anggota inti itu mendecak kesal .

"Lo ribet banget sih?!" Sentak bagas yang sedari tadi tak mengeluarkan suara.

"Gue mau Satria yang nganter, lagian gue ada urusan sama dia."

"Oke."  Jawab Satria pasrah. Dirinya segera beranjak dari duduknya dan keluar begitu saja tanpa pamit kepada anggotanya. Dan diikuti oleh Airin.

Melihat sang ketua turun tangan, mereka bertujuh sontak mengehela nafasnya lelah.

"Kalau bukan pacarnya bang Sean. Gue biarin dia nginep disini." Gumam Bagas yang dapat didengar oleh mereka.

Ex- || Anak SMKWhere stories live. Discover now