пять

160 22 17
                                    

Beberapa tahun kemudian, Hyunjin mulai tumbuh dengan perawakan tinggi lebih sedikit dari Jisung padahal disini yang tua adalah Jisung. Bukan hanya itu yang menjadi masalah namun kenapa kulit Hyunjin terlihat pucat dibanding dirinya? Pikir Jisung. Dulu kecil warna kulit Hyunjin sama seperti Jisung.

Biarlah yang terpenting Jisung berhasil membuatnya tumbuh besar dan sehat. Mungkin memang perawakan Hyunjin yang menjulang tinggi. Sudah beberapa minggu yang lalu Jisung berani membawa Hyunjin ke rumah tapi dengan alasan jika Hyunjin adalah teman bermainnya selama ini.

Maafkan Jisung yang sudah berbohong kepada ibunya. Sang ibu percaya saja dan malah menyukai anak polos bernama Hyunjin itu. Saat ditanya dimana rumahnya Hyunjin hanya diam tidak tau harus menjawab apa. Ibu Jisung juga tidak ingin memaksa untuk menjawabnya.

Setelah kejadian itu Hyunjin diperbolehkan tinggal bersama Jisung sampai rumah Hyunjin ditemukan kata ibu Jisung. Setiap hari saat Jisung berangkat sekolah, Hyunjin akan membantu dirumah bersama Browny.

Hari sudah siang tapi Jisung masih belum pulang, Hyunjin dibuat khawatir. Hyunjin sekarang memang tengah bersantai di teras menunggu kepulangan temannya selalu seperti itu. Dan saat ia hendak bangkit dari duduknya, seseorang memanggil namanya.

"Hyunjin! Aku pulang hehe."

Tanpa berlama lagi, Hyunjin mendekat lalu mendekap erat tubuh mungil temannya. "Hannie."

Jisung tersenyum dan membalas pelukannya. "Kenapa kau selalu menungguku di luar? Apa tidak kepanasan? Lihat kulitmu memerah lagi karena kena panas matahari. Ayo kita masuk dan obati."

Fyi Hyunjin memang jika terkena panas matahari cukup lama kulitnya akan memerah entah kenapa tapi Jisung punya cara untuk mengobatinya dan itu cukup ampuh.

Hyunjin duduk bersila diatas karpet anyaman menunggu Jisung mengambil obatnya. Tidak lama si manis kembali dengan membawa bedak gatal sebagai obat Hyunjin. Hyunjin bilang ia tidak merasa gatal tapi selama obat itu ampuh jadi tidak apa.

"Hannie kenapa selalu sekolahnya lama? Apa tidak bisa sebentar saja? Kau kan sudah pintar"

Hyunjin memang lebih muda dari Jisung tapi Jisung enggan Hyunjin memanggilnya kakak. Jisung menganggap Hyunjin sebagai teman sebayanya agar Jisung tidak kesepian. "Hyunjin, kita manusia butuh sekolah bukan hanya untuk mencari kepintaran tapi mencari ilmu agar pengetahuan kita lebih luas."

"Pengetahuan itu apa?"

"Bagaimana caranya aku menjelaskan kepadamu hahhh.. Nanti juga kau akan paham Hyunjin. Nah sekarang sudah selesai aku mengobatimu."

Hyunjin tersenyum ia senang Jisung memperhatikan dirinya dengan sangat baik. Hyunjin memeluknya sebagai tanda terimakasih. "Terimakasih Hannie kau telah merawatku."

"Sama-sama aku senang kau tumbuh sebagai seorang yang penurut. Temani aku hingga kita sudah dewasa ya. Kita teman hidup untuk selamanya." Ucap Jisung senang

Dan Hyunjin juga senang mendengarnya. Ia akan menuruti ucapan Jisung. Hyunjin pun tidak punya siapa-siapa lagi.

**********

Sorenya Jisung dan Hyunjin pergi ke sungai karena mereka ingin menangkap ikan. Sang ibu hanya bisa mengangguk pasrah, selama ada Hyunjin anaknya akan aman. Karena Hyunjin terlihat seperti menjaga Jisung dengan baik.

 Karena Hyunjin terlihat seperti menjaga Jisung dengan baik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Browny pun turut serta mengikuti Hyunjin dan Jisung. Mereka tampak senang saat sudah tiba di sungai. Jisung melepas baju atasnya dan meninggalkannya diatas bebatuan sementara celananya tidak. Hyunjin mengikuti Jisung.

Keduanya masuk ke dalam air sambil membawa tombak kecil buatan Jisung sendiri. Hyunjin berulang kali mengagumi keahlian Jisung dalam membuat barang-barang. Temannya sangat hebat dan itu membuat Hyunjin juga ingin menjadi seperti Jisung.

"Hyunjin itu di sebelahmu ada ikan besar cepat lempar tombakmu! Hati-hati!" Perintah Jisung yang membuyarkan lamunannya seketika.

Dengan kekuatan penuh Hyunjin melempar tombak miliknya secepat kilat ikan itu terkena tusukan tombak. Jisung bersorak melihatnya, Hyunjin sangat pandai dalam melempar tombak atau membusur panah.

Entah kenapa Hyunjin seperti memiliki kekuatan spesial membuatnya seperti secepat kedipan mata.

"Kau sungguh hebat Hyunjin! Tolong ajari aku bagaimana cara kau melakukannya! Kau tau? Kau seperti memiliki kekuatan tak kasat mata bahkan tombak yang kau lempar itu aku tidak bisa melihatnya itu terlalu cepat"

Jisung memang selalu berekspresi berlebihan. Hyunjin semakin gemas melihat temannya apalagi binar di mata bulat itu. Hyunjin tidak tahan untuk mengecup pipi gembul milik Jisung.

Cup

Ini bukan sekali atau kedua kalinya. Jika merasa gemas Hyunjin akan selalu mencium pipi Jisung dan pipi itu akan berubah menjadi merah ditambah Jisung yang senyum malu kearahnya.

"Jangan terlalu berlebihan Hannie, aku tidak sehebat itu. Kau lah yang lebih hebat bagaimana dirimu membuat tombak yang tajam dan kuat."

"Hyunjin kau membuatku malu."

"Memang kenapa? Aku tidak pernah berbohong tentangmu."

Hyunjin tersenyum adalah suatu kelemahan Jisung. Jantungnya berdebar keras Jisung harap Hyunjin tidak dapat mendengarkan debarannya. Temannya itu memiliki senyum yang tampan dibanding dirinya yang seperti anak perempuan. Ibunya mengatakan Jisung manis bukan tampan. Jisung jadi iri.

"Aku bisa mendengar isi pikiran dan debaranmu Hannie. Ada apa? Apa kau tidak nyaman denganku?"

Sial. Jisung lupa jika Hyunjin ini spesial. Jisung menggeleng sebagai jawaban lalu lanjut mencari ikan. Berhadapan terus dengan Hyunjin membuat pipinya merasa panas.

Browny yang berlari kesana kemari di atas air membuat airnya terciprat kemana-mana apalagi Jisung yang sudah basah total. Bukannya marah Jisung malah bermain air dengan Browny sampai si manis terjatuh di sungai.

"Hannie kau tidak apa?! Apa ada yang terluka?!" Hyunjin yang panik segera mendekat saat melihat Jisung jatuh karena dorongan Browny.

"Hahaha aku tidak apa Hyunjin, ini menyenangkan. Ayo kita bermain bersama sepertinya ikan yang kita buru sudah lebih dari cukup." Jisung tersenyum lebar tidak peduli baju dan wajahnya yang basah. Sangat manis dan cantik, Hyunjin terpesona melihatnya.

A/N :Hai hai haaiiii ada yg rindu aku ngga?? Atau rindu book ini? 🤔Aku sampai nelantarin buku iniii maaf (⁠っ⁠˘̩⁠╭⁠╮⁠˘̩⁠)⁠っ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

A/N :
Hai hai haaiiii ada yg rindu aku ngga?? Atau rindu book ini? 🤔
Aku sampai nelantarin buku iniii maaf (⁠っ⁠˘̩⁠╭⁠╮⁠˘̩⁠)⁠っ

Hari ini aku update terus gatau kapan update lagi awokwok pokoknya terus support aku yaa dan terimakasih kalian yg sudah mau nunggu book berdebu ini hwehwe lopp yuuu 💗

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 29, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Vampire || HyunSungWhere stories live. Discover now