ᎷϴᏙᎬ : 07

1.7K 223 11
                                    

Junkyu keluar dari kamar menuju dapur, pemuda itu ingin membuat teh. Namun niatnya diurungkan saat melihat ada beberapa koper tersusun di ruang tengah. Pemuda itu membelokkan langkahnya ke sana.

Ada Jun dan Sam yang tengah bersiap untuk membawa koper-koper itu keluar.

“Siapa yang akan pergi?” tanyanya.

Belum sempat Jun ataupun Sam menjawab, suara lain lebih dulu menyahut.

“Aku yang akan pergi.”

Junkyu berbalik dan mendapati Asa yang sudah sangat rapi. “Kau? Pergi ke mana?” tanyanya kaget.

Asa menghampirinya. “Ada beberapa urusan yang harus aku urus di kampus. Jadi aku harus ke Belanda selama satu minggu,” katanya.

“Begitu ya.”

Asa menepuk lengan pemuda itu. “Jangan khawatir, aku tidak akan lama di sana.”

“Kau pergi sendiri?”

“Tidak, Juria akan ikut denganku.”

Kening Junkyu berkerut. “Juria ikut denganmu?” tanyanya.

“Ya, aku harus membantunya selama di sana.” Juria datang dengan senyum lebar.

Junkyu merasa aneh dengan senyuman itu.

“Kau tidak apa-apa kan hanya tinggal berdua dengan, Aniki?” tanya Asa.

Junkyu menatapnya sesaat, lalu beralih menatap objek lain. “Ya, tak masalah,” sahutnya.

“Kapan kalian pergi?” tanya Haruto yang datang dengan secangkir kopi di tangannya.

Asa melipat tangannya dan menatap Haruto tajam. “Sepertinya kau sangat ingin kami pergi dari sini,” katanya.

Haruto mengangkat bahunya. “Ya, kau sudah tau itu.”

Gadis itu hampir mengumpat jika lirikan Junkyu tak menghentikannya. Aneh? Junkyu hanya meliriknya tanpa maksud apa-apa. Tapi kenapa gadis itu justru terdiam?

Berbeda dengan Asa yang memilih menghormati keberadaan Junkyu di sini. Gadis itu akan berubah baik dan berusaha sopan di depan Junkyu. Entah apa tujuannya melakukan itu.

‘Bisa jadi Asa menyukai Junkyu?’ ~Haruto

Kedatangan Jun dari luar mengalihkan atensi mereka semua. “Semua barang sudah dipindahkan ke mobil. Kita bisa berangkat sekarang,” katanya.

“Baiklah kalau begitu, kami pergi dulu.” Juria pamit pada keduanya.

Tiba-tiba saja Asa memeluk Junkyu, hanya untuk sesaat. Gadis itu tersenyum manis. “Kami akan segera kembali,” katanya.

Junkyu yang terkejut hanya mengangguk kaku. Asa menoleh pada Haruto.

“Aku pergi dulu, Aniki. Jangan lupa pesanku tadi malam,” katanya.

Haruto hanya mengangguk sekilas. Mereka mengantarkan Juria dan Asa ke depan.

Junkyu kembali ke dalam lebih dulu setelah mobil yang membawa kedua saudari itu pergi. Pemuda itu melangkah ke dapur untuk membuat teh seperti tujuan awalnya.

“Bersiaplah.”

Junkyu menoleh ke belakang dengan kening berkerut. “Ke mana?” tanyanya.

Namun Haruto tak menjawab, pria itu justru berbalik pergi. Meninggalkan Junkyu yang mencibir pelan, pemuda itu gagal membuat teh, lagi.

☆࿐ཽ༵༆༒ ᎷϴᏙᎬ ༒༆࿐ཽ༵☆

Junkyu menghampiri Haruto yang sudah menunggu di ruang tengah. Pemuda itu menggunakan kemeja putih dan celana hitam panjang. Hanya itu yang dia temukan dengan cepat.

ᎷϴᏙᎬ [Harukyu] ✓Where stories live. Discover now