ᎷϴᏙᎬ : 18

1.4K 189 7
                                    

'Bagaimana ya?' ~Junkyu

Jemarinya bergerak mengetuk-ngetuk meja. Di hadapannya ada ponselnya yang menunjukkan ruang percakapan dirinya dengan sang kakak.

Junkyu ingin menemui kakaknya, sebelum ia melakukan rencana balas dendamnya. Namun ia sedikit ragu, apakah tak masalah? Haruskah ia meminta izin terlebih dahulu pada Haruto? Mungkin saja pria itu bisa membaca situasi saat ini.

Pemuda itu berpikir serius, hingga tanpa sadar menggigit bibir bawahnya dengan keras sampai berdarah.

"Akh!"

"Junkyu?"

Yang dipanggil tersentak kaget dan langsung menoleh. Ada Haruto di ambang pintu.

"Ada apa?" tanya Junkyu beranjak dari duduknya.

Haruto menatapnya lekat, lalu mendekat. Tangannya meraih dagu Junkyu hingga membuat pemuda Kim itu mendongak. Junkyu yang terkejut hanya bisa diam kaku tak bergerak.

Ibu jarinya mengusap bibir itu perlahan. "Darah?" tanya Haruto.

Pria itu menatapnya, "kau menggigit bibirmu?" tanyanya lagi.

"A-aku tidak sengaja," gumam Junkyu.

"Jangan lakukan itu lagi," pria Watanabe itu akhirnya memberi jarak.

Junkyu mengangguk kaku dan mengalihkan tatapannya ke arah lain. Haruto menghela napas pelan, "aku harus pergi," katanya.

Ucapannya membuat Junkyu lekas menatapnya. "Pergi..?" katanya pelan.

"Aku tidak akan lama, kau ingat tempat pertama kali kita bertemu?"

Rumah kosong itu? Junkyu mengangguk mengiyakan. "Kau akan pergi ke sana?" tanyanya.

"Iya."

"Hanya kau?"

"Jeongwoo dan asistennya ikut bersamaku. Juria menemani Asa membeli buku."

Ekspresi Junkyu berkata apakah dia akan sendirian di mansion itu? Semua orang pergi dengan urusan mereka masing-masing.

'Oh benar! Aku juga harus pergi!' ~Junkyu

"Kalau begitu, apa aku boleh pergi juga?" tanyanya ragu.

"Ke mana?" tanya Haruto.

"Aku ingin bertemu kakakku, boleh?"

Pria di depannya terlihat berpikir. Apakah Haruto memperbolehkannya atau tidak?

"Kalau tidak keberatan, mungkin Sam atau Kyle boleh menemaniku?" tanya Junkyu lagi.

"Hmm, sayangnya mereka berdua juga ikut denganku," kata Haruto.

Sesaat si Watanabe bisa melihat raut kecewa yang Junkyu tunjukkan. "Kalau begitu kau pergi dengan Mashiho saja. Aku akan memintanya menemanimu," katanya.

Junkyu mendongak menatapnya berbinar dan mengangguk. "Terima kasih," katanya.

Keduanya berjalan keluar kamar, Junkyu bermaksud mengantar pria itu hingga keluar. "Sebenarnya rumah kosong itu tempat apa?" tanyanya penasaran.

"Hanya tempat berkumpul," sahut Haruto.

Pemuda Kim itu menatapnya heran. "Tempat berkumpul? Rumah kosong itu?" tanyanya.

Haruto menarik sudut bibirnya sedikit. "Jangan menilai dari penampilan luarnya," katanya.

"Aku akan mengajakmu ke sana di lain waktu," katanya lagi.

Junkyu jadi penasaran seperti apa isi rumah itu. "Baiklah, aku menunggu kesempatan itu," katanya.

Haruto mengangguk, "kalau begitu aku pergi dulu." Pria itu menatap Mashiho yang berjarak beberapa langkah dari mereka.

ᎷϴᏙᎬ [Harukyu] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang