Part 7 🦋 Jalan

1.5K 218 12
                                    

"Ok,berhubung waktu sudah lebih dua menit, pertemuan di lanjut minggu depan," ujar Dosen.

"Ngga ada tugas kan pak?" tanya Shani.

"Minggu ini istirahat dulu, biar ngga terlalu pusing."

"Bapak baik sekalii, jadi makin cinta." celetuk Shani.

"Shan, apaan si, malu maluin." ujar Nara menegur Shani dengan suara berbisik.

"Sowwy." ujar Shani meminta maaf kepada Nara.

"Najis, Alay lo." gerutu Nara.

Dosen tersebut sudah keluar dari kelas Nara.

"Pulang.. Ye.. Ye.. Pulang," ujar Shani dengan sangat girang.

"Diem Shanii, lo kaya bocil."

"Gue bahagia."

"Terserah dah."

Nara keluar dari kelas. Betapa kagetnya saat mata menangkap sosok kekasihnya yang sedang duduk di kursi panjang depan kelas Nara.

"Hah? Barra? Kamu ngga jadi pulang?"

"Nggak, aku pura pura doang."

"Ish, terus kuliah kamu?"

"Nganter kamu pulang dulu baru aku ke kampus." ujar Barra.

"Ngga telat?" tanya Nara, Barra hanya menggeleng sambil tersenyum tipis.

"Naraaa, lo ninggalin gue-.... Aaaa mas pacar gueee." ujar Shani dengan gaya centilnya.

"Shan?" Nara memberikan tatapan tajam ke arah Shani, membuat Shani langsung ketakutan melihatnya.

"M_maksud gue, pacarnya Nara, iya gitu. Hehe" ujar Shani.

"Yok pulang." ajak Nara.

Barra langsung menggandeng tangan Nara tanpa permisi, "anjir, mau punya pacar juga." gumam Shani.

"Ya Allah, datangkanlah laki laki yang se frekuensi denganku." ujar Shani sambil mengadahkan tangannya ke atas.

"Shan? Lo sehat?" tegur seseorang berperawakan besar, berkacamata dan berambut panjang.

"Sehat, kenapa emang?"

"Kaya orang setres soalnya." celetuknya.

"Sembarangan, sehat gini di bilang setres." ujarnya.

🦋

"Kamu jangan ikutan konslet kaya Shani ya." ujar Barra

"Kenapa emang?" tanya Nara.

"Ngga papa."

"Okey."

🦋

Nara sudah sampai di depan rumahnya, "aku langsung ke kampus ya." ujar Barta berpamitan.

"Belajar yang pinter ya."

"Siap." ujar Barra, "kamu istirahat ok, jangan dulu kecapean." ujar Barra.

"Iya iya, siap siap."

"Masuk gih, aku tungguin kamu sampe nutup pintu."

"Okey."

Nara pun masuk kedalam rumahnya, setelah pintunya tertutup, Nara melambaikan tangan lewat kaca jendela.

Is He Mine? '2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang