CHAPTER 1

1.2K 165 32
                                    


"HUKUMAN"


Menghirup udara segar perkebunan teh yang terhampar luas, suara burung berkicau, dan mentari pagi yang menghangatkan tubuh adalah hal yang selalu Seokjin rindukan selama ia tinggal di negeri London guna mengenyam pendidikan.

"paman berapa lama lagi?" tanya Seokjin pada supir yang menjemputnya dibandara.

"15 menit lagi tuan Seokjin, anda pasti tidak sabar bertemu dengan keluarga anda bukan?"

"tentu saja paman, aku tidak bertemu mereka selama 7 tahun" ingatan Seokjin kembali mengingat saat dirinya menangis tersedu-sedu dibandara, memohon agar kedua orang tuanya tidak mengirimnya ke sekolah tingkat menengah atas di London.

"hihihi" Seokjin terkekeh sembari tangannya menggenggam erat sertifikat penghargaan yang ia dapatkan setelah lulus menjadi dokter hewan diusia 21 tahun.

"eomma dan appa pasti bangga padaku, hah! Aku tidak sabar".


Seokjin bangun dari tidur, saat supir mengguncang sedikit bahunya. Merentangkan kedua tangannya, Seokjin baru tersadar saat ia melihat rumah yang dulu ia tinggali kini sudah direnovasi dengan gaya lebih lebih modern.

"woah..luar biasa-"

"Seokjin! Dokter Seokjin, putra eomma!" seorang wanita berlari dari teras rumahnya menuju tempat dimana Seokjin masih berdiri memperhatikan kondisi rumah yang begitu ia rindukan.

"eomma! Eomm aku sudah menjadi dokter, lihat ini" Seokjin memperlihatkan sertifikat dari universitas tempatnya belajar.

"ohh ya Tuhan anak eomma sudah besar, kami minta maaf karena tidak bisa datang saat wisuda mu nak"

"eomma its okay, aku mengerti kalian pasti memiliki tanggung jawab yang besar di istana. Eomma..dimana appa? Ah, lupakan aku ingin makan~" Haera mencium hidung putranya yang sudah merengek manja dibahunya,

"putra eomma sangat imut! Appa mu masih bekerja begitu juga dengan Nuna mu. Mari masuk sayang, eomma sudah memasak semua makanan kesukaanmu".


Haera sedikit terkejut saat Seokjin hampir menghabiskan seluruh makanan yang ada dimeja makan, namun rasa terkejutnya tersebut berganti menjadi rasa bahagia saat putranya memberikan ciumaan dipipi sembari berterimakasih.

"eomma, semua makanan yang kau buat sangat enak. Aku sampai hampir menangis karena sangat rindu dengan masakan mu, sekarang semua rasa rinduku sudah terobati eomma. I love you"

"I love you too anak eomma, eomma sangat gemas dengan pipi mu"

"hihihi..eomma berhenti aku geli-"

"jadi hanya eomma uang aku peluk hmmm?" Seokjin berlari kearah pintu saat ayahnya berjalan masuk kedalam rumah,

"appa..............appa! aku juga merindukanmu appa!"

"awh..awh..haaissh anak ini! Appa sudah tidak kuat lagi menggendongmu anak nakal" ibu Seokjin segera membantu sang suami yang kesulitan berjalan karena beban berat tubuh Seokjin diatas punggungnya.

"I miss you appa" Seokjin kini duduk dipangkuan ayahnya manja,

"miss you too baby appa, kau sudah besar sekarang sudah menjadi dokter dan siap bekerja-"

"hoaaammm..appa aku mengantuk" ayah dan ibu Seokjin tertawa, mengetahui trik yang sedang Seokjin mainkan.

"kau selalu mengantuk saat membahas masalah pekerjaa, dengar dr. Kim Seokjin mulai lusa kau akan bekerja sebagai dokter hewan di istana"

THE KING AND NAUGHTY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang