Awal mula

1 0 0
                                    

Hari Senin pagi yang cerah di kota Taero ada seorang gadis bersiap pergi ke sekolah gadis itu bernama Ghani. Sekarang dia kelas 11 SMA dan bergegas pergi ke sekolah di hari pertama masuk, karena ada tugas menanti yaitu mengenalkan murid baru tentang sekolah. Dia anggota OSIS SMA sudah menjabat hampir 2 tahun termasuk kakak tingkat paling disiplin dan ramah. Semua di sekolah setuju tidak ada anggota OSIS baik dan hebat selain seperti Ghani.

Ghani tiba ke halte bus dan mencari bus untuk berangkat sekolah. Saat tiba di halte dia bertemu sosok laki-laki bernama Bintang menunggu bus sekolah yang belum kunjung datang. Bintang adalah teman sekelas Ghani dari mulai pertama masuk sekolah hingga kelas 11.

“Bin udah berapa lama disini” tanya Ghani lihat Bintang sedang duduk.

“Baru 3 menit lalu” jawab Bintang.

“Tumben gak naik sepeda motor, kenapa naik bus?” Ghani.

“Sepeda motor gue ban nya bocor di isengin bocil, padahal baru kemarin malam bawa tambal ban sekarang bocor lagi” Bintang mulai mendengus kesal kejadian tadi pagi ia alami.

“Oh,yaudah itung-itung buat tambahan nafkah ke tukang tambal ban” jawab Ghani dengan santai.

“Tambahan nafkah omonganmu! ban sepeda motor gue harus ganti udah banyak lubang gara-gara bocah, minta ganti rugi ke Mak sama bapaknya kalau gak minta maaf dan gak ngulangin lagi” jelas Bintang.

“Jangan gitu kasihan masih kecil” Ghani

“Kecil-kecil tapi nyusahin” Bintang sambil misuh.

Ghani tertawa karena marah-marah Bintang dia tahu temannya ini orangnya gak bisa tahan emosi karena sepeda motor kesayangannya selalu kempes setiap saat. Bus datang dan mereka masuk menuju ke sekolah, setibanya sekolah dan turun dari bus Ghani ketemu Rembulan atau biasa dipanggil Rere teman beda jurusan.

“Selamat pagi Ghani” sapa Rere.

“Pagi juga Rere” jawab Ghani

“Gue gak di ucappin selamat pagi re? Kok cuma Ghani aja” bintang baru turun dari bus dan melihat Rere.

“Pagi bintang nyebelin” Rere yang mulai kesal tingkah Bintang

“Pagi juga Rere cemberut” jawab Bintang dengan nada jahil.

“Untung teman sekelas Ghani kalau gak ku pites kepalamu” Rere sedikit mulai ngamuk.

“Udah re jangan marah ini masih pagi” Ghani mulai meleraikan mereka.

“Teman mu itu ngeselin nyapa siapa aja tegur dulu, padahal mau tanya sesuatu” jawab Rere sambil mengayunkan tangannya ingin memukul Bintang.

“Emangnya mau tanya apa?” Tanya Ghani.

“Nanti sibuk gak” tanya Rere balik.

“Tergantung tapi biasanya pulang jam dua ada rapat” jawab Ghani.

“Okeh nanti jam tiga ke kafe bareng sekaligus promosi minuman baru buatanku” Rere.

“Siap nanti segera kesana” Ghani.

“Gue gak diajak!” Bintang mendengar percakapan mereka bertanya untuk ikut dengan mereka.

“Gak lagi hemat pengeluaran dan kafenya cuma untuk para cewek” jelas Rere

“Iya, pelit amat” jawab Bintang mulai ngambek.

“GHANI ayo masuk ruang OSIS bentar lagi pembagian jadwal” kata Charity yang sedang berlari menuju ke suatu tempat.

“Bentar Cha, Bin Re pergi dulu ya nyusul Charity ke ruang OSIS” Ghani respon kemudian menyusul Charity yang buru-buru.

"Iya Ghani, Hati-hati jangan sampai jatuh" jawab Rere.

Daily life Six Girlfriend With Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang