《14》

2.4K 358 74
                                    

Mohon koreksi bila ada kesalahan kata, kalimat, typo dan lain sebagainya. Terimakasih

~Happy Reading♡~

"Sedang apa kalian disini?!" tanya seseorang yang tiba-tiba berada di ambang pintu.

Seketika ketiganya menoleh ke asal suara, "Kalian mulai berani melanggar peraturan?!" lanjutnya dengan tegas.

"Keluar!"

Alka berdiri dan menghadap laki-laki penjaga area hukuman, "Bapak akan menghukum saya? Hukum saja," tantang Alka dengan tatapan tajam dan tegas.

"Jangan pak, jangan hukum mereka. Saya yang minta mereka untuk datang ke sini," Bohong Leanna. Ia tidak ingin kedua temannya itu merasakan hukuman yang dialaminya.

"Lea-" ucap Rheya menggelengkan kepalanya, ia takut jika hukuman Leanna bertambah.

"Kalian berdua, keluar!"

○●○

Samuel berdiri di sisi rooftop dengan emosi yang menggebu-gebu. Samuel sangat jengkel dengan pihak sekolah lakukan pada murid yang dihukum, terutama Leanna yang tidak bersalah dan harus menjalani hukuman itu.

"Sialan. Sekolah macam apa ini?" umpat Samuel.

"Gue gak terima Leanna dilakukan seperti ini," timpal Rheya.

"Kita harus secepatnya membongkar seluk beluk sekolah yang tidak diketahui orang lain," ucap Bagas.

Bagas turun dari rooftop untuk menjalankan ide yang telah ia rencanakan. Ia menghampiri ruang keamanan untuk mengambil sesuatu, apalagi jika bukan kunci dan kode pin.

Seperti biasa, Bagas akan melakukan hal konyol yang akan selalu berhasil. Bagas meminta beberapa security di ruangan tersebut untuk membantu Rheya menaikkan spanduk acara yang akan datang.

Bagas mengganti beberapa kunci ruangan dengan kunci palsu yang beberapa hari lalu ia pesan. Ia juga melihat dan mencatat beberapa kode pintu yang ada di dalam berkas. Namun suara langkah kaki terdengar begitu dekat. Dan,

○●○

Malam telah tiba, mereka mempersiapkan peralatan yang akan mereka bawa untuk mencari bukti tentang kebusukan sekolah ini. Terutama mencari bukti tentang akun yang menuduh Leanna, mereka yakin bahwa pelaku itu tidak jauh dari lingkungan sekitarnya.

Mereka berjalan mengendap-endap ke dalam gedung sekolah dengan memakai pakaian serba hitam dan wajah yang ditutupi oleh masker atau penutup wajah. Kunci dan kode ruangan sekolah berhasil Bagas dapatkan siang tadi, meskipun aksinya hampir saja diketahui oleh security lain.

"Kalian ke ruangan sistem, gue dan Rheya ke ruangan khusus kepala sekolah. Untuk cctv aman terkendali," bisik Bagas.

Alka menekan tombol angka sesuai dengan kode yang Bagas berikan padanya. Tidak menunggu lama, pintu ruangan sistem berhasil dibuka. Alka dan Samuel memasuki ruangan, tak lupa menutup pintu terlebih dahulu.

Ruangan tersebut dipenuhi oleh komputer dan alat canggih lainnya yang jarang orang miliki. Alka dan Samuel menyalakan komputer, kemudian mencari nama siswa yang mereka tuju.

Pertama kali nama yang Samuel cari adalah Cecillia, ia membuka percakapan chat, nomor telepon yang terhubung dan lain sebagainya. Sedangkan Alka mencari nama Vallerie yang mungkin saja melakukan hal itu pada Leanna.

CONFIDENTIAL {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang