3. Pesan Ana

354 26 2
                                    

Hai Luvynes🦢

Apa kabar nih?
Cya harap kalian hidup baik, dan bahagia selalu azekkk...

Maaf bgt nih yaa cya bikin Arga jadi cowo redflag hohoho😏

Ara berjalan menghampiri Arga yang menatapnya tajam, meski sedikit ragu tapi ia memantapkan hatinya untuk berbicara dengan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ara berjalan menghampiri Arga yang menatapnya tajam, meski sedikit ragu tapi ia memantapkan hatinya untuk berbicara dengan nya.

"Lo terlalu berani untuk datang ke sini," Ara mengepalkan kedua tangan di sisi tubuhnya.

"Ar—"

"Pergi," titah Arga masih dengan cara halus.

"Arga! Ayo pulang," pinta Ara setelah merasa suaranya tercekat di tenggorokan.

Arga mendengus kecil, apa katanya? Pulang? Apa gadis di depannya ini tidak punya malu?

"Lo gak punya malu?" Alis Ara terangkat tidak mengerti. "Setelah semua yang lo lakuin, dan sekarang lo minta gue buat balik?"

"Lo pikir semuanya akan sama kayak dulu?" Arga mendengus kesal, ia berjalan melalui Ara.

"Arg—" belum sempat Ara menyelesaikan panggilannya, lehernya sudah lebih dulu di cekik kuat oleh Arga, hanya karena dia mencekal lengan nya.

"Najis gue di pegang sama lo!" Ara berusaha melepaskan cengkraman Arga dari lehernya.

Membuat beberapa mahasiswa yang melihatnya langsung berbisik dan banyak dari mereka yang merekam kejadian ini.

"NONA ARA!" Sebuah teriakkan berhasil mengalihkan perhatian Arga, ia menyeringai saat melihat beberapa orang berbadan besar berlari mendekatinya.

"Suruh mereka berhenti!" Tekan Arga mengencangkan cengkraman nya.

Ara terus meringis, hingga tanpa sadar buliran air mata mengalir tanpa bisa ia tahan, "st—sttopp." Lirih Ara mengangkat lengannya agar beberapa anak buah utusan sang Papa berhenti di sana.

Arga menyeringai melihatnya, "Lo semakin di istimewakan ya?" Ara terus mencoba melepaskan cengkraman tangan Arga, karena ia yang mulai kehabisan nafas.

"Inget gak? Ana pernah bahkan hampir mati di tangan Papa nya sendiri tapi lo? Bahkan lo terlalu berani buat munculin muka busuk lo ini di depan gue!" Parau Arga dengan mata yang memerah menahan emosi.

Bugh! Ara langsung menarik oksigen banyak-banyak saat cengkraman tangan Arga berhasil terlepas secara kasar hingga membuat dirinya ikut tersungkur di lantai.

"JANGAN ADA YANG REKAM!" Teriak Alan si pelaku yang memukul Arga hingga membuat cengkraman tangan cowok itu terlepas.

Sontak mahasiswa yang tengah merekam kejadian tersebut langsung menyembunyikan hp masing-masing.

Alan menarik kerah baju Arga untuk membantunya berdiri, "denger Arga!"

"Gue mukul lo, sebagai teman dan juga seorang kakak. Lo gak bisa bertindak kayak tadi kalo lo gak mau di penjara!" Arga tertawa kencang mendengar kalimat yang Alan lontarkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After Rain : The Final Chapter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang