Love Struggle 2 ||•Haikyuu [ONGOING]

📌• Chapter 21 : Rencana Tunangan

____________________

"Lo cantik di mata orang yang tepat."
—Iwaizumi Yuuji—

•••

"Yang ngatain fisik Lo, berarti matanya masih tersangkut eek, makanya nggak melihat dengan jelas."
—Kuroo Rintarou—

____________________

Chapter 21: Rencana Tunangan

***

Di kediaman keluarga Kouta, di ruang keluarga terlihat Kouta yang bermain ponsel dan di sampingnya ada Kiyoomi yang duduk melantai sambil sibuk dengan laptop di hadapannya.

Tidak-- Kiyoomi lebih fokus ke liontin yang ia pegang, ia menatap foto gadis kecil yang berada dalam liontin tersebut.

Keiji datang menghampiri keduanya dengan nampan berisi minuman dan kue kering.

Keiji langsung mengambil tempat di dekat suaminya, tak lupa ia memberikan Kouta segelas minuman.

Kouta menerimanya, "Thank you, honey."

"Iya."

Kouta yang sedang minum, melirik ke arah anaknya yang terus memperhatikan liontin yang ia pegang. Kouta menaruh gelasnya, "Sekarang gimana? Udah deket sama Atsumu?"

Kiyoomi menoleh papinya dengan kening yang mengerut, "Atsumu?"

"Iya. Itu liontin Atsumu kan."

"Bukan, pih. Ini punya Osamu."

"Ha? Punya Osamu?" Kaget Keiji.

Kiyoomi ikut menoleh ke maminya, "Iya, punya Samu."

"Bukan Atsumu, sayang?" Tanya Keiji lagi.

Kiyoomi menggeleng, "Bukan, punya Osamu."

"Kata Tooru sendiri itu Atsumu," balas Kouta.

"Engga pih. Ini Osamu."

"Kok bisa ngira Osamu?"

"Ya kan emang Osamu, pih."

"Ha?"

"Hm."

"Aaah udah-udah, nggak usah di perbesar masalahnya," ucap Keiji.

"Iya, mih."

Keiji melirik ke laptop di hadapan anaknya, "Kamu ngerjain apa? Bukannya sekarang udah libur?"

"Nggak ngerjain apa-apa kok mih, ini mau coba kerjain tugas papi."

Keiji di buat terkejut dengan perkataan anaknya, "Emang bisa?"

"Ya kan di coba mih, Kiyoo juga nggak bikin apa-apa sekarang."

"Penerus perusahaan kita tuh, sayang," sahut Kouta.

"Kamu enaknya nyantai, anak yang ngerjain," omel Keiji.

"Ya dia yang mau, maksa lagi tadi."

"Hm," Keiji menoleh ke anaknya, "Kalau ada yang nggak di pahami, tanya papi kamu aja. Tapi, jangan terlalu sering ngerjainnya."

"Iya mih."

***

Beberapa minggu berlalu, liburan berjalan seperti biasa. Rin yang aktif mengajak Osamu jalan-jalan mengelilingi Tokyo, tak mau kalah, Waka dan Eita pun sama. Tak jarang Waka juga mengajak adik-adiknya berlibur.