25. Dress.

1.4K 102 11
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan alur, latar, atau tokoh.

Selamat membaca. Jangan lupa vomment

⚠️ harsh words.

...

Acara pesta dansa itu akan dimulai di jam tujuh malam di salah satu hotel mewah di kota Tokyo.

Saat ini masih jam delapan pagi. Arion sudah bangun sejak dua jam yang lalu dan kini dia berada di ruang tamu sambil menyeruput kopi panas nya. Atensi nya menatap setiap kotak brand mewah yang dia beli kemarin.

Tidak ada satu pun rasa penyesalan untuk menghabiskan uang tiga ratus juta rupiah dalam sekejap. Hanya saja, dia merasa ragu. Ragu apakah dia harus membawa Ellana ke pesta dansa itu atau menyewa pelacur terbaik di Jepang.

Arion menghela napas nya lalu kembali menyeruput kopi panas nya.

Tak lama dia mencium bau makanan dari dapur. Bau mie instan rebus.

"Silahkan makan" sahut Ellana yang tiba-tiba duduk di samping Arion membawa dua mangkuk mie instan.

Siapa sih yang tidak suka atau tergiur dengan godaan makanan satu ini? Arion yang notabene nya adalah sosok yang irit bicara pun tergiur melihat makanan itu. Bau nya yang menggiurkan, uap panas masih menyembul dari permukaan mie dan kuah nya. Sungguh Arion ingin sekali melahap makanan itu dalam sekejap, tapi dia harus meninggikan gengsi dan harga diri nya di depan gadis itu.

"Kau tidak makan?"

"Tidak" mati-matian Arion menahan mulut nya agar tidak menjawab yang sebalik nya.

"Apa kau tidak suka mie instan? Ini adalah makanan favorit semua orang."

"Tidak. Aku tidak pernah makan makanan murahan ini."

Bulshit. Fakta nya dalam waktu satu minggu Arion bisa mengonsumsi makanan itu sekitar dua hingga lima bungkus.

Ellana mengerucutkan bibir nya. "Baiklah, tidak apa jika kau tidak mau memakan nya. Tidak seharusnya aku memasak lebih dan berekspektasi kau akan memakan nya juga."

Saat Ellana hendak mengambil mangkuk nya Arion, tangan lelaki itu langsung mengambil nya lebih dulu. Dia menyembunyikan mie instan milik nya di samping nya.

"Tidak apa, aku mungkin bisa menyoba nya" jawab nya dengan gugup.

"Benarkah? Kau tidak marah, kan?"

"Tidak."

Tak lama kedua nya mulai menikmati pagi hari dengan semangkuk mie instan.

Siapa sangka yang pertama menghabiskan makanan itu adalah Arion. Dalam waktu tak sampai sepuluh menit, lelaki itu berhasil menghabiskan nya, bahkan tidak tersisa satu pun. Ellana yang duduk di samping nya pun di buat tercengang.

"Ternyata enak ya" ucap Arion.

Ellana hanya menganggukkan kepala nya pelan lalu kembali melahap mie instan nya.

Yah! Dia jadi doyan makanan para dewata! Batin gadis itu.

...

Jam menunjukkan pukul lima sore. Ellana baru selesai dari ritual mandi nya dan sekarang dia akan berias untuk acara di jam tujuh malam nanti.

Gadis itu menatap pantulan diri nya di cermin. Dia memakai gaun merah yang dia ingin kan di toko Dior.

Senyum terbit dari wajah cantik nya. Gadis itu berlarian kecil keluar dari kamar nya.

AMSTERDAMWhere stories live. Discover now