✰ 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟎𝟏

347 43 16
                                    

Hari ini, wanita muda itu bangun lebih awal dari suami nya. Sohyun yang kini sudah berstatus sebagai seorang istri itu baru saja selesai memasak di dapur dibantu dengan bibi jung.

Sohyun belum terlalu hafal apa saja makanan yang disukai suami nya, minuman kesukaannya dan hal lainnya pula. Maka dari itu, Sohyun mencoba mencari tahu apa saja yang disukai suami nya dan apa yang ia tidak suka.

Kini Sohyun sedang berjalan dituntun tongkat panjang menuju arah letak dimana kamar nya dengan Taehyung berada. Ketika tongkat nya terasa sudah mengenai pintu, Sohyun berhenti dan meraba-raba pintu untuk mencari pegangan pada pintu kamar itu.

Tanpa waktu lama Sohyun menemukannya kemudian dengan segera ia membuka pintu itu secara perlahan. Taehyung yang berada di dalam kamar dapat melihat seseorang masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Baru saja akan menegur orang itu, niat nya menghilang seketika saat melihat jika orang tersebut adalah istri nya sendiri.

Sohyun penasaran apakah Taehyung ada di dalam atau tidak, namun dari indra penciuman nya ia dapat menghirup aroma parfum yang biasanya Taehyung gunakan.

"Kau ada disini kan?" suara Sohyun terdengar seisi kamar megah itu, lalu setelahnya suara Taehyung lah yang menjadi dominan di dalam kamar itu.

"Iya, aku disini." Saat ini Taehyung tengah mengenakan pakaian rapih nya, yang pasti pria itu akan pergi bekerja seperti hari-hari biasanya.

Sohyun melangkahkan kaki nya ke arah suara itu berasal, karena langkah kaki nya yang salah Taehyung kembali membuka suara nya agar Sohyun tidak salah arah.

"Aku disebelah sini"

"Ah, disana ya.." Sohyun mendekatkan dirinya dimana Taehyung berdiri dengan langkah perlahan agar jalan nya tidak salah arah lagi.

"Sarapan nya sudah aku siapkan di meja makan, ayo kita sarapan sekarang"

"Kau tidak membuat sarapan nya sendiri kan?" Taehyung hanya khawatir saja, jika sampai Sohyun terluka ibu nya pasti akan marah karena kecerobohan nya. Biarpun itu adalah ibu kandung Taehyung, namun beliau sudah sangat menyayangi Sohyun dengan sepenuh hati.

"Aku dan bibi jung yang memasak. kan tidak mungkin jika aku memasak nya sendirian, itu akan sulit." Jawab Sohyun sambil memperlihatkan senyuman nya, walaupun dibalik senyum itu ada luka yang harus ia tanggung selama ini.

Taehyung tak kunjung menjawab karena ia sibuk mengamati wajah Sohyun. Taehyung kasihan melihat wanita itu, dia kehilangan kedua orang tuanya dan terakhir adalah nenek nya.

"Taehyung... kau sedang apa? kenapa diam saja?"

"Aku sedang pakai dasi"

"Apa kau tidak keberatan jika aku yang pasangkan dasi nya?"

"Apa kau bisa? maksudku kau kan--"

"Iya aku tidak bisa melihat. tapi aku pernah belajar memasang dasi dengan mata tertutup bersama nenek ku, jadi tak apa kan jika aku memasang kan dasi nya?" Pria itu lebih dulu memasangkan dasi yang ia pakai hari ini dan tak lupa membuat nya terlihat rapih. Setelahnya pria itu menolak tawaran Sohyun dengan baik-baik.

"Terima kasih. Tapi dasi nya sudah selesai ku pasangkan." Ada sedikit rasa bersalah karena menolak tawaran Sohyun. Namun mau bagaimana lagi, jika ia masih bisa sendiri dan tak perlu bantuan dari Sohyun.

Sohyun hanya diam, lagi pun ia seharusnya sadar jika dengan kondisi yang seperti ini bagaimana mungkin orang lain akan percaya jika dirinya bisam melakukan hal lebih dengan mata nya yang tak dapat melihat.

Sohyun dapat mendengar suara langkah kaki Taehyung yang berjalan dari satu arah ke arah lainnya. Mungkin pria itu membawa jas nya serta tas yang sering ia bawa ke kantor.

"Ayo sarapan" Lamunan Sohyun terbuyar kan dengan suara Taehyung yang mengisi ruangan dalam kamar nya.

•••

Setelah menyelesaikan sarapan, Taehyung mengingat suatu hal apabila hari ini ada meeting penting dan pria itu tak boleh datang terlambat.

Taehyung pergi tanpa pamit pada istri nya, bukan karena lupa atau hal lain. Melainkan karena Taehyung benar-benar harus segera berada di kantor dalam waktu dekat dan saat itu Sohyun sedang berada di dapur, maka dari itu Taehyung lebih baik pergi tanpa pamit dari pada harus izin pada Sohyun yang belum sepenuhnya menjadi peran penting dalam hidup nya.

"Bi, maaf sebelumnya.. apakah Taehyung sudah berangkat?"

"Benar nyonya, tuan sudah pergi sekitar lima menit yang lalu." Jawab bibi jung dengan sopan sambil membereskan piring yang telah dipakai sarapan pagi tadi.

"Ah begitu ya.. terima kasih bi"

"Sama-sama nyonya, kalau begitu saya permisi ke belakang" sebelum melenggang pergi menuju dapur, bini jung meminta izin terlebih dahulu pada Sohyun dan wanita muda itu hanya tersenyum sembari mengangguk kan kepalanya.

Ketika dirasa nya bibi jung sudah tidak ada, senyuman Sohyun pun hilang seketika. Wanita itu melamun memikirkan apa yang harus ia lakukan lagi agar Taehyung bisa bersikap lebih hangat.

"Apa karena aku tidak bisa melihat, Taehyung tidak mau menerimaku? Tapi itu bukan salahku jika aku tidak bisa melihat... aku juga ingin hidup normal seperti orang lain." Ucap Sohyun dalam hati.

Sohyun tidak sadar jika suara mobil terdengar dari garasi, mungkin karena ia sibuk melamun sampai-sampai wanita itu tak menyadari nya.

Hingga saat dimana suara langkah seseorang mendekat, Sohyun sadar jika ada orang lain yang masuk ke dalam rumah ini. Dari wangi parfum nya Sohyun tau betul jika ini bukanlah suami nya, melainkan orang lain yang tak ia kenali.

Seseorang itu mengeluarkan suara nya. "Apakah ini kakak ipar ku?" dia adalah seorang pria, dari suara nya yang berat sudah jelas jika orang tersebut adalah seorang pria.

"Benar kan? kau kakak ipar ku?" Tanya nya kembali dan Sohyun yakin jika orang itu kini berada di hadapannya.

"Huh? ah.. maaf sebelumnya, tapi ini dengan siapa ya?" Sohyun menegakkan tongkat nya lalu memegang nya dengan cukup kuat. Entah mengapa Sohyun takut jika pria dihadapannya ini berniat macam-macam pada dirinya walaupun itu semua belum tentu pasti.

"Kim Jungkook, adik dari suami mu."



TBC

jangan lupa vote ya🌟🙌🏻

BETROTHED TO HIM [ ✓ ]Where stories live. Discover now