PERTEMUAN YANG TAK DIINGINKAN : KE LIMA

111 12 4
                                    

      ••••••••• 📖Happy Reading📖 •••••••

Hoseok sudah sangat percaya kepada kakak nya bahawa ia ingin bertemu dengan seokjin. Hoseok berencana mempertemukan mereka besok di rumah. Hoseok sangat bersemangat akan hal itu.

Suga sudah pergi setelah karyawan nya menelpon nya tadi. Hoseok duduk di ruang kerjanya dan masih menatap ponsel nya, untuk menghubungi seokjin.

Belum sempat hoseok menekan nomornya, seokjin sudah menelponnya terlebih dahulu.

"Apakah kau ingin menelpon ku, Hoseok?" tanya seokjin dalam telepon.
"Iya, baru saja ingin ku hubungi" sahut hoseok.

"Katakan ada apa!" seokjin seolah tak sabar ingin mendengarkan apa yang ingin hoseok katakan.
"Aku ingin kau nanti malam datang ke rumah ku untuk makan malam, kakak mengundang mu. Mau kah kakak datang?" Ucap hoseok yang tak tersela oleh seokjin.

"Apakah ini serius?" seokjin seolah tak percaya.
"Serius, kakak ku yang menyuruhku mengundang mu!"

"Baiklah, aku akan datang nanti malam" putus seokjin.
"Aku tunggu kedatangan mu kak" ucap hoseok sebelum mematikan telepon nya.

Telepon di matikan dan hoseok merasa sangat senang. Entahlah itu yang sedang hoseok rasakan.

Tak terasa waktu sudah semakin sore, suga menjemput hoseok yang sudah menunggu dari tadi. Bisa di bilang jika hoseok tidak memiliki mobil, karena suga melarangnya untuk mengendarai mobil sendiri.

Dari kejauhan sudah terlihat mobil suga yang perlahan jalan melambat dan mendekat ke hoseok kemudian masuk ke dalam mobil dan meninggalkan tempat kerja hoseok.

Jalan yang di lalui suga bukanlah jalan arah pulang ke rumah nya melainkan menuju ke suatu tempat yang agak jauh.

Tempat ini bisa di bilang sebagai tempat yang tak pernah di jangkau orang. Daerah yang jauh dari pemukiman, di daerah sini hanya terdapat beberapa pohon yang rindang dan satu bangunan rumah  yang masih berdiri kokoh.

Mobil sampai di rumah itu. Hoseok dan suga turun kemudian masuk ke dalam rumah itu, tampilan luar nya biasa saja tetapi dalam nya sangat futuristik. Beberapa ukiran kayu dan beberapa lukisan terpajang dengan indah di tempat nya.

"Kalian sudah datang?" ucap seseorang dari arah dapur.

"Aku sedang berbaik hati, jangan merusak mood ku!" ketus suga.

Di kantor saat suga mengusir ayahnya ia berpikir untuk menemukan hoseok kepada ayahnya untuk terakhir kali nya.

Suga memperhatikan hoseok yang sedang serius melihat ayahnya. Hoseok hanya diam melihat sosok yang ia sangat rindukan sekaligus benci.

"Hoseok kemarilah, ayah sangat merindukan mu" ucap ayah dengan nada lembut.

Hoseok melirik suga sesaat, suga hanya memberikan isyarat. "A-aku" hoseok berlari dan memeluk ayahnya dengan erat.

Selama tujuh tahun hoseok tidak lagi merasakan pelukan dari ayahnya. Suga memutar bola mata malas dan ia memilih duduk di sofa sembari melihat tingkah laku hoseok.

"Apakah kau tidak merindukan ayah hoseok?" tanya ayah yang masih memeluk hoseok.

"Dalam mimpi pun aku selalu merindukan mu ayah" jawab hoseok.

"Bahkan saat aku mengingat masa sulit hidup kami saat di telantarkan" tambah hoseok.

Suga menyunggingkan senyum smirk khas nya. "Kau dengar itu bukan?" timpal suga.

"Maafkan perbuatan ayah yang dulu, ayah mempunyai alasan untuk hal itu"

"Hanya demi wanita lain kau menelantarkan kami dengan pria mafia itu. Tetapi terima kasih, kami sukses karenanya" sindir suga.

MY SWEET POSESIF BROTHER [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang