SAKIT YANG SAMA : KE ENAM

111 9 4
                                    

           ••••••📖 Happy Reading 📖••••••

Masih di tempat yang sama, suga mengumpat banyak hal tentang ayahnya nya dulu. Memang sangat disayangkan, perbuatan ayahnya tidak dapat di maafkan dengan mudah.

Ayahnya yang tersudut hanya bisa diam mendengar cacian dari suga. Di sisi lain hoseok merasa miris mendengar ayahnya di caci oleh kakak nya sendiri, hoseok tidak bisa berbuat apapun untuk menghentikan suga yang sudah terlanjur sakit hati.

"Apakah kau sudah ingat ayah?" tanya suga sembari tersenyum smirk.

Ayahnya menatap suga dengan tatapan penuh harap. "Aku ingat semua perbuatan ku, mungkin perbuatan ku tidak bisa kalian maafkan dengan mudah. Namun pasti ada hal yang bisa ku lakukan untuk menebus semua kesalahan ku bukan?"

"Tidak ada yang bisa kau lakukan untuk menebus semua kesalahan mu" putus suga cepat.

"Ada" seru hoseok.
Suga menatap tajam ke arah hoseok, mungkin menurut nya hoseok bertindak tanpa berfikir terlebih dahulu. "Apa yang kau katakan?"

Hoseok melirik suga sebentar dan kemudian menatap ayahnya tanpa rasa takut. "Kembalikan ibuku dan masa tujuh tahun lalu yang telah kau renggut!"

"Itu kan hal yang tidak mungkin!" ayahnya seketika mengucapkan hal itu dengan keras. "Itu jawaban ku untuk mu ayah" sahut hoseok.

Awalnya suga ingin marah, namun setelah mendengar perkataan nya suga sangat lega. Ternyata hoseok juga merasakan apa yang ia rasakan.
Ayahnya sekarang bungkam tidak tau harus mengatakan apalagi.

Setelah hoseok memberikan jawaban, suga keluar meninggalkan rumah itu. "Ayo kita pulang, sudah cukup pertemuan ini"

Suga berjalan duluan yang di susul hoseok di belakang nya. Sebelum hoseok keluar ia sempat melihat ayahnya sekilas, rasanya ia tidak tega melihat ayahnya. Jujur, dalam lubuk hati hoseok ia benar merindukan sosok ayah yang telah hilang.

Namun ayah angkat nya lebih menyayangi nya lebih dari anak nya sendiri. Siapa lagi jika bukan taehyung, selama ini taehyung adalah orang yang mengajarkan banyak hal kepada suga. Mereka sukses sampai sekarang karena taehyung.

"Hoseok!" panggil suga yang sudah dekat dengan mobilnya. Tanpa menjawab hoseok langsung berlari mendekati suga dan kemudian masuk ke dalam mobil. Mobil terpacu sedang di jalanan yang mulai ramai di sore hari, banyak orang yang berlalu lalang di sore hari.

Lagi... keheningan terasa di dalam mobil. Hoseok dan suga masih berfikir dengan pikirannya masing-masing. Tak lama kemudian hoseok memulai pembicaraan dengan topik yang berbeda.

"Kak..., boleh ku tanyakan sesuatu?" ucap hoseok pelan. "Katakan!"  sahut suga yang masih mengendalikan laju mobil yang tidak terlalu cepat.

"Aku sudah mengundang kak seokjin untuk makan malam...." belum selesai hoseok mengatakan kalimat nya sudah terpotong oleh suga.

"Lalu, kapan dia akan datang?"

Melirik suga sekilas. "Nanti malam" lirih hoseok. "Apa?" suga terkejut mendengar perkataan hoseok, menurutnya itu sangat mendadak dan belum ada persiapan.

"Tetapi kita belum ada persiapan dan belum tau apa yang harus...."

Hoseok menyela perkataan suga. "Aku sudah atur semuanya, jadi sebelum pulang kita ke mall dulu" pinta hoseok. "Baiklah" suga hanya bisa mengikuti rencana adik kesayangan nya.

Mobil berputar arah dan menuju ke arah mall terdekat. Hari  belum sepenuhnya berganti malam, mereka sudah sampai di mall itu. Hoseok dengan cepat menuju ke area bahan masakan yang ia ingin beli. Suga hanya berjalan mengikuti hoseok yang berada di depan nya.

MY SWEET POSESIF BROTHER [completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora