Chap. 8

203 18 0
                                    

"Kazuh— a.."

Mata [Name] melebar ketika melihat kazuha sedang bersama ayaka, apalagi sedang berbincang yang begitu asik.

[Name] yang sedang memegang dua onigiri hanya terdiam, ia menatap ke arah bawah.

apakah ia harus ke sana?

tapi ia terlalu takut untuk menghancurkan perbincangan mereka berdua yang begitu asik.

[Name] menghela, mungkin ia akan bicarakan nanti bersama kazuha saat ketemuan di lorong asrama.

Atau di pesan?

[Name] berjalan pergi dari kafetaria dengan perasaan sedikit cemburu.

Jujur menurut nya ayaka lebih cantik daripada diri nya sendiri tapi ia juga sedikit percaya diri karna kazuha selalu memuji diri nya yang lebih cantik dari ayaka.

tapi memang begitu fakta nya?

dari kepribadian kazuha dan ayaka cocok bagi nya daripada kazuha dengan diri nya.

"Ga boleh negatif thinking! mungkin ada urusan... tapi kok keliatan seneng banget ya..?"

Pikiran jahat mulai menghantui pikiran sang gadis hingga tak sadar jika ia menabrak seseorang.

"A—ah! m-maaf!!"

"hm? ck, perempuan bodoh." ucap lelaki berambut navy itu lalu pergi meninggalkan nya, tidak memperdulikan [Name] yang malu sekaligus kesal.

[Name] hanya menghela lalu berjalan lagi ke arah kelas.

"Hm? kenapa? kok kayak gaada semangat hidup banget?" ucap Lumine sambil memainkan ponsel nya, ia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

"... ga apa apa"

Lumine melirik ke arah teman nya, tidak biasa nya teman nya sedih seperti ini apalagi orang nya cerewet nya ga ketolongan.

Lumine mematikan ponsel nya dan meletakkan nya di meja, ia menyilangkan tangan nya di meja dan menaruh dagu nya di tangan nya.

Menghadap ke arah [Name] yang wajah nya lesu, cemberut.

"cerita?"

"ga apa apa, lumine.."

"ga apa apa gimana? muka mu kayak mayat hidup gitu, kayak nya orang pas lihat muka mu langsung kabur duluan deh" ucap lumine, [Name] menaruh wajah nya di meja.

"Lumine..."

"ga usah ngode langsung to the point. capek, kayak childe aja kamu" Kesal lumine.

ga childe ga [Name] sama saja suka ngode.

"Kazuha... Ayaka"

Lumine mengangkat sebelah alisnya kebingungan tapi ia langsung mengerti apa yang di maksud [Name].

"cemburu?"

[Name] mengangguk pelan membuat lumine menghela, sebenarnya ia sudah memprediksi kan ini sebelumnya.

"kamu tau kan merek—"

"gausah di ingetin juga udah tau...."

Lumine menghela lagi.

"Gimana? mau di lepasin atau tetep bertahan?"

Tap... Tap... Tap...

"[Name]!" Panggil kazuha dari belakang, [Name] yang baru saja keluar dari perpustakaan jadi terkejut bahkan buku tebal yang ia bawa hampir terjatuh.

"Iya?" Kazuha tersenyum ke arah [Name].

"Habis ngerjain skripsi?" Tanya nya, [Name] mengangguk sebagai balasan nya.

"Mau ke kafe baru yang di dekat kota? ah— aku lupa nama kafe nya" Kazuha menggaruk leher nya sambil menatap kearah bawah.

"Bolehh tapi aku taruh buku ini di asrama dulu"

"Ikut" sahut kazuha, ia tersenyum sambil menepuk pundak [Name].

"...... fine, ayo"

Kazuha tiba tiba mengambil buku [Name] dan membawa nya sambil menggandeng tangan kecil milik gadis nya.

lembut seperti biasa, membuat Kazuha ingin terus terusan memegang tangan [Name].

tapi ia tersadar dengan tatapan [Name] yang sedikit berubah.

wajah nya menggelap, lesu.

"[Name]? Kamu ga apa apa? sudah makan? kamu sakit? ada masalah?" Kazuha melemparkan banyak pertanyaan bahkan di pikiran nya.

Sakit? masalah? belum makan? kecapekan? ngantuk? males? bad mood?

Entahlah.

"Ah... tidak apa" Begitulah jawab nya yang membuat kazuha semakin khawatir dengan keadaan sang gadis.

tiba tiba kazuha berhenti yang membuat [Name] terkejut dan menoleh ke arah belakang tepatnya ke arah kazuha.







Cup!









BRUK!









"KAZUHA?!"
Wajah [Name] memerah sambil menutup mulut nya dengan kedua tangan nya, Kazuha terjatuh ke tanah sambil memegangi pundak nya yang sakit karna terdorong keras dengan tangan nya [Name].

"Ah...Sakit..." Rintih kazuha lalu mengambil buku tebal milik [Name] yang ikut terjatuh ke tanah.

Kazuha berdiri dan mengusap usap buku tebal milik [Name] yang kotor terkena debu dari tanah.

"Kotor.."

"t-tidak apa!"

Kazuha melirik ke arah [Name] dan tertawa geli dengan reaksi yang diberikan gadis nya.

Kazuha kembali menggandeng tangan [Name] dan berjalan mendahului [Name] yang masih terdiam.

"Memalukan..." 
Kalau bisa [Name] ingin mengubur diri nya di tanah sekarang juga.

"Kazuha, kamu udah periksa? mau ku temani?" Tanya [Name] ke kazuha.

Mereka kini sedang berjalan ke arah kafe yang mereka tuju yang berada di dekat kota.

untung nya kampus mereka juga berada di dekat kota tapi sedikit jauh dari kafe yang mereka tuju.

"mm? kata dokter sudah membaik, jangan khawatir kan ku" Kazuha tersenyum dan mengusap kepala [Name] dengan lembut dan pelan.

[Name] menatap ke arah bawah dan mengangguk, ia menikmati usapan lembut dari tangan kazuha.

"baguslah, kita bisa bersama~"

Kazuha terdiam dan menarik tangan nya dari kepala [Name].

[Name] sadar tatapan kazuha berubah dengan begitu cepat, membuat [Name] sadar apa yang sudah ia katakan tadi.

"iya... benar, kita bisa...bersama" sahut kazuha dengan pelan, ada nada yang janggal di telinga [Name].

































Seperti nada yang menunjukkan
keraguan yang ia ucapkan dengan yang ia pikirkan saat ini.

+----------------------------------+

At least you've tried | Kaedahara kazuha × F! readerWhere stories live. Discover now