Chap. 11

196 16 1
                                    

"...."


Cukup...

















Cukup menyeramkan..











Dimana sekarang [Name] berada di tengah tengah Mona dan Scaramouche karna mereka baru saja beragumen panjang yang mengharuskan [Name] sebagai penengah.

"Tch, cewe aneh" Ejek Scaramouche sambil memutar kesal mata nya lalu menatap ke arah lain sambil menyilangkan tangan nya di dada.

Mona hanya membalas nya dengan tatapan tajam.

[Name] hanya menghela, Andai saja sang kekasih ada di sini. Mungkin saja ia tak pernah se takut ini dengan kedua pasangan ini.

Mereka sekarang berada di taman sekolah, duduk di bangku di bawah pohon sakura yang indah tapi tidak dengan suasana nya.

[Name] menatap Lumine untuk memecahkan lamunan ini karna ia meras kurang nyaman tapi yang ia dapatkan hanyalah senyuman remeh dari Lumine, membuat nya mengumpat di batin nya.

Melihat kedua pasangan ini bertengkar dalam pandangan, bahkan [Name] saja bisa mengartikan bahasa wajah dari mereka.

Mereka bertengkar dalam hal sepele, seperti berpegangan tangan tapi pada akhirnya mereka malah berpelukan.

[Name] benar benar tidak mengerti apa yang ada di pikiran kedua pasangan ini.

"Tadi kulit ayam nya kenapa lu ambil?!!" kesal Mona yang masih memberikan tatapan tajam kepada sang kekasih nya.

"ya gue kira lu ga suka! maka nya gue ambil lah!" Sahut Scara yang malah membuat amarah Mona menggebu gebu.

"gue suka, bodoh! gue mau makan itu terakhir!"

"lu sekte apa makanan enak di akhir?!"

"justru itu! makanan enak itu harus di makan terakhir!"

[Name] menghela, Ia jujur seperti Mona. Memakan makanan yang ia sukai saat makanan yang lain habis dan Kazuha tidak melarang nya.

Bahkan Kazuha juga terkadang seperti [Name].

"nyesel gue pacaran sama lu" Ucap Scaramouche sambil mendengus kesal ke arah Mona.

Bukannya Mona yang merasa sakit, malah [Name] sendiri.

[Name] kembali Overthinking soal kejadian Kazuha dan Ayaka kemarin di kafetaria. mengingat canda tawa yang mereka keluarkan membuat hati [Name] kembali terkikis sedikit demi sedikit.

menyisakan pertanyaan.

"Apa aku pantas bersama nya? bahkan hingga akhir? tanpa ada orang ketiga—ah itu tidak mungkin, kehadiran orang ketiga sudah wajar di sini... tunggu—buat apa aku khawatir?" [Name] hanya menghela geli, She menatap ke arah gelas karton berisi kopi panas milik nya..

Semakin sering ia meminum kopi pahit bahkan sangat pahit, maka ia akan semakin terbiasa dengan rasa kopi itu.

bahkan dengan keadaan nya sekarang.

Ia masih bersikap pasif dan mencoba menjalani hidup nya seperti biasa.

Ia tau kapan hari ia akan bertindak sesuai kemauan orang itu.

tapi tidak sekarang.

Ia hanya tinggal menghitung hari... Berapa hari lagi... hari bebas nya tergantikan hari penuh kekecewaan.

"Lum, bagusan novel ini atau ini? dua dua nya bagus..." Cemberut [Name], Ia tak bisa memilih dari kedua novel itu. 2 novel yang ia pegang, menurut nya semua nya menarik!

Lumine yang sedang memilih novel untuk ia beli langsung menaruh perhatian nya menuju ke dua novel yang di pegang [Name].

"Sini ku lihat" Ucap Lumine, [Name] langsung memberikan ke dua novel itu kepada Lumine.

Ia menerima nya dan mulai melihat apa yang lebih menarik dari sana.

"Bagusan ini, [Name]. Aku cuman denger kata orang kalau novel ini bagus" Lumine menggaruk leher nya sedikit karna sedikit ragu akan yang di katakan orang orang.

[Name] mengangguk, Ia melihat belakang buku itu dan melihat sebuah tanda tangan yang ia kenali tapi ia tak tau siapa.

dengan nama 'K.K'.

Rasanya tak asing tapi tetap saja ia tidak mengetahui nya.

Bahkan terdapat tulisan kecil di sisi bawah buku itu.

'Semua ketenangan kembali dengan bantuan sang bintang di samping bulan, karena ketakutan nya akan alam semesta yang begitu luas dan menakutkan. Tapi sekarang ia harus berdiri sendiri melihat kembali betapa menakutkan nya.

Bintang nya sudah menghilang—membuat luka baru.

-K.K'

[Name] sedikit kebingungan tapi ia ia mengerti.

Ia menggeleng, ia memantapkan hati nya untuk membeli novel ini, karna seperti nya terlihat bagus.

"Bentar deh. KOK KATA KATA NYA.. INI CERITA SEDIH?" Lumine terkejut membaca tulisan itu, Membuat [Name] menghela.

"Halah kata kata doang paling itu, Lum. Biasanya buat orang orang mau beli cerita nya dan terlihat menarik" sangkal [Name], Walau ia juga merasa ini juga cerita sedih tapi ia tidak peduli dan tetap mau membeli buku ini.

"Eh? ada satu tulisan lagi" tunjuk Lumine ke sebuah kotak kecil di samping tulisan itu.

'Dari ku kepada diri nya'

Lumine dan [Name] penuh tanda tanya, Mereka menatap tulisan itu berkali kali.

"Kok kayak nya ada yang beda ya? perasaan punya orang gaada tulisan kayak gini.. Limited edition gasih?!!? beli, [Name]!! aku juga mau baca!" Lumine dengan semangat mengatakan itu membuat [Name] terkejut.

Ia kembali berpikir sejenak lalu mengangguk.

Ia membeli buku itu tapi bukannya di suruh bayar malah di gratiskan oleh kasir—membuat Lumine dan [Name] menganga terkejut tak percaya.

.....

[Name] daritadi bukan nya membuka bungkus plastik buku itu malah terus terusan kepikiran kenapa ia tiba tiba di gratiskan?!

bukan kah ini limited edition?! kenapa tiba tiba di beri gratis.

apalagi tulisan itu dan tanda tangan nya, terlihat begitu familiar di mata nya.

ada yang aneh menurut nya.

Judul nya.. terlihat biasa saja dan simpel.

Ketenangan milik sang bulan

Tak ada yang spesial kecuali tulisan itu. Atau memang itu di tunjukkan kepada nya?????!! tapi tidak mungkin! lagian itu berada di toko buku.














"I was thinking if you will like it or not. I want to tell everyone about us"

+----------------------------------+

At least you've tried | Kaedahara kazuha × F! readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang