Affectionate Rabbit

1.7K 298 35
                                    

Kalimat terakhir yang di ucapkan Taehyung terus terngiang-ngiang di otak Nara seperti kicauan burung yang saling bersahutan di pagi hari. Semakin hari hubungannya dengan Taehyung terasa tidak jelas meski berada di atas kontrak. Entah itu dari sudut pandangnya saja atau orang lain juga. Ini adalah hari ke tiga setelah dirinya mendatangi kontrak dengan Taehyung. Ia merasa banyak yang berubah tapi dalam waktu yang bersamaan semua tetap sama.

Tapi dia tahu jika sudah tanda tangan kontrak maka tidak ada yang bisa di ubah kecuali keduanya melakukan kesepakatan untuk merubahnya ataupun membatalkannya. Itu pasti candaannya saja. Batinnya menenangkan diri.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Taehyung. Suaranya masuk ke dalam telinga Nara dan langsung membangunkan Nara dari lamunannya.

Nara menoleh ke arah sumber suara, disana ada Taehyung berdiri di dinding pembatas antara dapur dengan ruang tamu sembari minum kopi. "Bukan apa-apa." Jawabnya cepat lalu menutup kotak makan Ailee.

"Untukku?"

"Untuk Ailee."

"Lalu aku?"

Nara mengernyit menatap Taehyung. "Apanya?"

"Bekal ku mana?" Tanya Taehyung.

"Memangnya kau juga biasa membawa bekal dari rumah?"

Taehyung mengangguk singkat. "Iya. Bibi selalu membuat ku bekal." Jawabnya sembari melangkah mendekati wastafel meletakkan gelas kotor.

"Kalau begitu tunggu bibi saja. Takutnya kau tidak cocok dengan masakan ku-"

"Tidak masalah." Celetuk Taehyung.

Nara membalikkan badannya. "Setiap orang mempunyai selera yang berbeda. Bisa saja kau membuang makanannya nanti."

"Tapi orang bisa mengubah seleranya juga." Timpal Taehyung menjawab argumen Nara dengan tatapan ketusnya.

Nara diam saja memperhatikan ekspresi wajah Taehyung yang entah sejak kapan semakin lama semakin menyebalkan. Taehyung menepuk tangannya lembut lalu berlalu meninggalkan Nara sembari berkata.

"Kalau tidak mau tak apa. Aku tida memaksa."

Nara menghela nafasnya panjang. Sangat panjang dan berat sembari melihat punggung Taehyung yang kian menjauh. Jam kerja dan jam sekolah Ailee tinggal setengah jam lagi. Kemudian dia melirik tumpukan bahan makanan sisa yang sekiranya masih bisa di olah.

"Kenapa aku merasa seperti istri sungguhan?" Gumamnya kecil sebelum akhirnya menyimpan kotak makan Ailee di meja yang berbeda dan kemudian mengambil bahan makanan yang akan ia olah.

-

-

"Bekal apa itu? Kotaknya lucu sekali. Milik Ailee ya?" Tanya Jungkook penasaran dengan kotak makan yang ada di atas meja kerja Taehyung. Pasalnya warna kotaknya berwarna merah muda berisi gambar lima anak kelinci.

"Punyaku." Jawab Taehyung.

Jungkook sukses melotot kaget dibuatnya. Langsung melesat cepat mendekati Taehyung dan mengambil kotak makan Taehyung. "Hyung serius?"

"Bawa sini!" Taehyung merampas kembali kotak makan miliknya.

"Sejak kapan Hyung suka bawa makanan dari rumah? Jangan bilang-" Jungkook menempelkan punggung tangannya pada dahi Taehyung untuk mengecek suhu tubuh. "Tidak panas kok tapi kenapa-"

"Masalah untukmu?" Taehyung menatap Jungkook horor.

Siapa takut? Jungkook malah semakin penasaran. "Bukan tentang itu. Hanya saja ini pertama kalinya Hyung bawa makanan dari rumah. Biasanya beli di luar itupun pilih-pilih makanan." Jungkook menggosok dagunya lalu menjentikkan jarinya. "Tapi tidak apa. Aku terselamatkan tidak pusing membelikan mu makan siang." Di susul tawa pecah Jungkook meninggalkan ruang kerja Taehyung.

𝐂𝐚𝐥𝐥 𝐌𝐞, 𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲Where stories live. Discover now