Duda anak satu? Beberapa orang menganggap itu keren tapi ada juga yang menganggap itu sebuah kesialan. Siapa coba yang ingin di tinggal istri pergi selamanya dan mengurus putri semata wayang seorang diri? Lee Taehyung mau tidak mau harus menerima na...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
.
.
.
Kedatangan Taehyung kemari sebenarnya hanya formalitas saja. Tidak ada niat untuk mengambil keuntungan meskipun di dalam satu ruangan ini penuh dengan para investor. Kalian tahu kenapa? Karena semuanya sudah ada dalam genggaman Taehyung. Ia datang hanya untuk memberikan selamat secara langsung kepada rekan sekaligus mantan pesaingnya karena sudah berhasil mendirikan bar. Itu adalah teknik menghina dengan cara halus.
Tanpa mencari perhatian semua pasang mata kini fokus terpaku pada Taehyung dan Nara yang baru masuk. Banyak dari mereka bertanya-tanya dengan siapa Taehyung datang malam ini. Biasanya Taehyung datang bersama Jungkook atau sendirian. Ini pertama kalinya Taehyung datang bersama seorang wanita lagi setelah sekian lama. Tatapan menggoda mengikuti Nara dimanapun dia berada. Jas tak lagi menggantung menutupi punggungnya.
"Selamat datang Tuan Lee. Aku pikir kau tidak datang." Ahn Jaehyun tersenyum menyambut Taehyung, mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
Taehyung membalas jabatan tangan Jaehyun. "Bagaimana mungkin aku melewatkan kesempatan ini." Balas Taehyung mengangkat satu alisnya ke atas.
Sesuai dugaan, fokus Jaehyun langsung teralihkan menatap Nara yang berdiri di sebelah Taehyung. Mata Jaehyun memindai perawakan dan penampilan Nara dari ujung rambut sampai kaki. Di susul ekspresi yang sulit untuk dijelaskan. Menyadari hal itu Taehyung segera menarik pinggang Nara, merangkulnya posesif menyatakan kalau wanita yang berdiri di sebelahnya ini tidak boleh ada yang menatap atau menyentuhnya.
"Menarik juga ya Tae." Kata Jaehyun tersenyum miring masih menatap Nara.
Mereka masih berjabat tangan dan Taehyung sengaja meremat tangan Jaehyun hingga fokus laki-laki itu berpindah dari Nara. "Milikku selalu menarik." Jawab Taehyung semakin menekan jari Jaehyun sebelum akhirnya melepas jabatan tangan mereka.
Jaehyun tak kenal takut dan tidak mau menyerah. Dia berpindah berdiri tepat di depan Nara tidak melepas pandangan matanya sedikitpun dari Nara. "Boleh aku tahu nama Nona yang cantik ini?" Tanya Jaehyun melembutkan suaranya supaya menyentuh hati Nara seraya mengulurkan tangannya.
Nara mengulas senyumnya lembut kemudian menjabat tangan Jaehyun. "Perkenalkan saya Kim Nara." Balas Nara.
"Nama yang cantik seperti pemiliknya." Balas Jaehyun kemudian mengecup punggung tangan Nara tepat di depan Taehyung.
"Matamu bisa lepas jika memandangnya seperti itu." Seru Taehyung sengaja.
Jaehyun terkekeh lantas melepas jabat tangannya. "Dia seperti magnet yang terus menarik perhatian ku sampai tidak bisa berpaling. Bagaimana ini?"
