28. Ask Miss Denona

148 27 4
                                    

"Menyeka keringat atau membersihkan pedang katanya," Hugo tertawa kecil membaca kalimat penutup surat Mielle.

Karena kemarin Hugo mengirimkan surat melalui Ash ketika sedang di tengah perjalanan menuju Estain, jadi surat itu sampai dengen cepat ke tangan Mielle, kurang lebih setengah hari lamanya. Sebaliknya, Mielle mengirimkan surat kembali saat ia hampir sampai ke Estain, jadi memerlukan satu hari terbang dan juga beberapa jam untuk Ash bertengger mengistirahatkan sepasang sayapnya. Flox peliharaannya itu membawa balasan surat Mielle saat rombongan dari Kerajaan Faconseal bertemu dengan Raja Estain. Hugo pun terpaksa menunda untuk membaca dan membalas surat Mielle.

"Lucu sekali," jari telunjuk Hugo menyusuri tiap lekukan dari sapu tangan sulam yang dikirim Mielle, "bagaimana bisa aku memakainya untuk hal-hal yang kotor?"

"Kak Hugo, aku—"

Langkah Travis terhenti melihat Hugo yang sedang menatap sebuah sapu tangan dengan pandangan penuh kasih sayang. "Kak, kamu sudah gila, ya?"

Tanpa melepas pandangannya Hugo menjawab dengan santai, "Sepertinya iya."

Travis hanya menggeleng-gelengkan kepala, heran betul dengan kakaknya yang satu ini. Ia pun melanjutkan niatnya untuk mengambil busur yang sengaja ia tinggal di tenda pribadi Hugo lalu segera pergi. Tapi tunggu dulu, secarik kertas di atas meja Hugo menarik matanya.

"Surat dari kak Mielle?"

"Iya."

"Wow, aku mau baca."

Seolah tidak ada privasi, Hugo membiarkan Travis menyabet surat itu dan membacanya. Tak cukup sampai disitu, Travis bahkan membacakan dua kata pertama dengan sangat amat lantang.

"Ekhem!" Travis berdehem, membersihkan tenggorokannya sebelum melanjutkan. "Hugo sayang~" katanya, tak lupa dengan suara yang sengaja dibuat-buat untuk menyerupai suara Mielle.

"Travis?" Hugo mengangkat kedua alis. Cukup, Travis menghentikan tindakannya. Ia merenggangkan kerah karena gerah.

"Oh iya, aku ingin menyampaikan sesuatu."

"Apa itu?" Hugo meletakkan sapu tangan lalu berbalik untuk mengasah pedangnya.

"Paman Hans dan Bibi Janice datang menjenguk kita."

Badan Hugo membeku sepenuhnya.

Paman Hans dan Bibi Janice datang?

"Kita semua diminta untuk berkumpul di depan sana, katanya mereka akan memberi kita sesuatu," tersirat sedikit antusiasme pada nada bicara si Pangeran kelima, "aku penasaran apa yang akan mereka berikan."

Travis keluar dari tenda pribadi Hugo, sementara si pemilik tenda masih termenung dan tenggelam dalam pikirannya. "Paman Hans dan Bibi Janice..?"

Hansel Wylmots dan istrinya, Janice Wlymots. Janice merupakan adik dari Ratu Ellen, anak terakhir Keluarga Wylmots. Kakak Ratu Ellen sekarang merupakan Raja Osnaria, dan adiknya menikah dengan seseorang yang memiliki gelar Archduke. Dulu saat mereka berkunjung ke Faconseal, Hugo akan melihat mereka merundung ibunya, mencaci makinya dengan perkataan tak senonoh. Bahkan mereka tak segan-segan mengusik dirinya dan kak Rusell. Semua masih terekam jelas di ingatan Hugo. Namun sekarang mereka datang jauh-jauh dari Osnaria ke Estain hanya untuk memberi sesuatu? Hugo meragukan itu.

Eternal GardenWhere stories live. Discover now