Bab 28

911 67 6
                                    

Happy Reading

Sudah 3 hari Sunghoon tidak ada kabar sama sekali, nomor teleponnya bahkan tidak aktif, dia tidak ada di rumah, semua akun media sosialnya mulai dari Instagram, Telegram, dan lain-lain.

Jake mencoba menghubunginya nomornya di block dan semua akun media sosialnya tidak ada yang aktif. Sunghoon seakan akan menghilang seperti debu.

Heeseung juga tidak melihat keberadaan Sunghoon, terakhir dia melihat 3 hari yang lalu saat Sunghoon sedang pergi ke toko buah.

Jake terus memikirkan Sunghoon, dia takut hal yang tidak diinginkan terjadi pada Sunghoon. Heeseung mencoba menghibur Jake, walaupun candaan itu berhasil tapi Jake tetap memikirkan Sunghoon.

Heeseung merasa bersalah...apa yang telah dia lakukan padanya...Heeseung merasa telah menjadi sahabat yang jahat...kata maafnya tidak akan bisa menyembuhkan hati Sunghoon...

***

Jake mendatangi orang tuanya, dia duduk di tengah-tengah mereka dengan wajah sedih.

"Anak papa kenapa sedih begini? Kamu kenapa?" Tanya Jungkook. Jake menatap Jungkook, matanya berkaca-kaca. "Kamu kenapa sayang? Cerita sama papa sini" Ucap Jungkook.

"P-papa...Su-Sunghoon" Belum selesai berbicara, Jake menangis sambil memeluk papanya. "E-eh? Sunghoon kenapa? Dia sakit?" Jake menggeleng.

Taehyung yang sedang mendengarkan juga kebingungan, ada apa dengan anak setan satu ini? Jarang sekali dia menangis seperti ini.

"Su-Sunghoon gak ada kabar selama 3 hari pah...aku takut dia kenapa-kenapa" Ucap Jake sambil sesegukan. "Loh kok bisa? Kalian ada masalah?" Tanya Jungkook.

"D-dia mutusin a-aku 3 hari yang lalu, a-aku pergi ke rumahnya tapi gak ada orang terus aku telfon juga gak bisa, J-Jake udah nyoba berbagai cara tapi tetap gak ada hasilnya" Jungkook terkejut, bagaimana ini...

"D-dia gak ngasih tau alasan dia mutusin aku...a-aku..." Jake tak sanggup mengatakannya. Jungkook membelai pipi Jake.

"Nanti ayah sama papa bantu kamu cari Jake, okay?" Ucap Jungkook sambil tersenyum. "I-iya pa"

"Sekarang kamu ke kamar ya, kamu istirahat aja biar papa yang urus" Ucap Jungkook. "Iya pah" Jake pun pergi ke kamarnya.

Jungkook menghela nafas dan menatap Taehyung. "Apa? Ngeliatin terus" Ucap Taehyung. "Kamu tau kan yang harus di lakuin sekarang?" Taehyung mengangguk.

Taehyung mengambil ponselnya dan menelfon sekretarisnya.

"Halo noona, tolong suruh semua bawahan saya untuk cari pria bernama Park Sunghoon. Tolong cari dia secepatnya, saya bakal kasih kalian gaji 5 kali lipat kalau kalian bisa nemuin pria itu dalam waktu 2 hari" Ucap Taehyung.

"Baik tuan Kim"

Taehyung memutuskan panggilan itu dan melihat ke arah Jungkook. "Sudah, mereka bakal urus" Ucap Taehyung.

Heeseung mencari Sunghoon kemana-mana tapi dia tidak menemukan Sunghoon, Heeseung frustasi...dia merasa kesepian...

Heeseung berdiri di depan rumah Sunghoon, pintu rumahnya terkunci tapi entah pikiran darimana, Heeseung ingin mendobrak pintu rumahnya. Masa bodo dengan biaya ganti rugi pintu itu.

Yap, Heeseung berjalan mundur perlahan. Dia ingin meluapkan semua emosinya dengan cara ini...

"1...

2..."

Heeseung menarik nafas...menatap pintu itu sekarang itu adalah pintu hatinya...egois... Jahat...

Heeseung mengepalkan tangannya, tatapannya tajam...

"AAAAAARRRGGGHHH!!"

Heeseung mulai berlari cepat, tangannya siap memukul pintu itu. Emosinya meluap! Heeseung melempar dirinya ke pintu itu.

Brak!

Pintu itu hancur, tubuhnya terjatuh ke lantai dan terkena serpihan kayu dari pintu itu. Tangannya juga berdarah dan lantai yang terkena darahnya. Bahunya terasa sakit tapi dia tidak peduli.

"Hah..." Heeseung bangkit dan menatap sekelilingnya, tidak ada Sunghoon disana. Hanya ada perabotan rumah yang berantakan. Heeseung berjalan mendekati barang-barang itu.

Dia melihat ponsel Sunghoon, dia mengambil ponsel Sunghoon dan melihat ponsel itu hancur...

Sunghoon sengaja menghancurkan ponsel itu untuk menghilangkan jejak. Heeseung ingin memperbaiki ponsel itu tapi itu benar-benar sudah tidak bisa di perbaiki...

Heeseung melihat baju-baju Sunghoon yang masih ada di lemari, bahkan koper juga ada. Heeseung merasa ini hal yang aneh...

Heeseung melihat sebuah buku di kasur Sunghoon, Heeseung mengambil buku itu.
Ini buku diary Sunghoon!

Heeseung membuka buku itu, buku itu berisi isi hati Sunghoon yang Sunghoon pendam...

Ada foto Heeseung dan Sunghoon di dalamnya, foto itu berbentuk hati. Heeseung rasanya ingin menangis.

Pria keras kepala dan selalu mengatakan membencinya sebenarnya benar-benar menyayanginya.

"Sunghoon..."

Heeseung melihat halaman berikutnya dan melihat tulisan itu. Dia tersenyum senang...melihat buku diary milik Sunghoon membuatnya tenang.

Namun, saat dia melihat halaman berikutnya...

Heeseung merasakan hal yang menyakitkan...

Ada fotonya dan Sunghoon yang berbentuk hati tapi hati itu terbelah menjadi dua, isi dari kertas itu terdapat kata-kata menyakititkan...

Isi dari diary Sunghoon :

"Halo, ini Sunghoon. Gua rasa dunia gak berpihak sama gua, bahkan sahabat gua. Gua gak nyangka dia jadi makin egois, kenapa gua harus hidup kaya gini ya?
Keknya gua gak berhak bahagia deh, hahaha...
Bahkan di saat gua lagi senang pasti ada aja hal yang bikin gua sedih, marah, atau apapun itu.

Prinsip hidup gua cuma 3 yaitu :

1. Penyakitan.
2. Ngabisin duit buat beli obat.
3. Kehilangan orang yang selalu bikin gua gak kesepian.

Bener kan? Iyalah, bahkan gua kehilangan orang yang gua sayang dalam waktu dekat. Gak adil...

Mungkin itu aja karena ini halaman terakhir di buku diary gua, gua harap gua bisa nulis di sini lagi karena kedepannya gua gak bakal ada disini....lagipula gak bakalan ada yang nyariin gua karena gua gak sepenting itu. Kalaupun ada yang nyari mungkin itu orang tua gua. Kenapa gua jadi mau nangis gini? Cemen banget sih jadi cowok haha.

Semoga kita bisa bertemu di lain waktu
see you~

-Park Sunghoon















-TBC-

Mine and Yours [HeeJakeHoon] (Hiatus) Where stories live. Discover now