Bab 29

939 69 4
                                    

Happy reading

Heeseung datang kembali ke rumah Sunghoon sambil membawa koper. Dia pindah ke rumah itu untuk beberapa hari.

Pintu rumah Sunghoon sudah di perbaiki dan Heeseung sudah membayar ganti rugi juga, Heeseung melihat sekeliling rumah Sunghoon yang begitu berantakan.

Heeseung mengambil alat bersih-bersih dan mulai membersihkan rumah Sunghoon, mulai dari menyapu, merapihkan buku-buku milik Sunghoon, merapihkan baju-baju Sunghoon, dan lain-lain.

***

Jake memeluk boneka yang dia berikan pada Sunghoon, Sunghoon sempat memberikan boneka itu padanya.

Jake pun pergi ke ruangan nya dan mengecek kamera itu, masih berfungsi.

Jake melihat rekaman, terlihat Sunghoon sedang melempar barang-barang di dalam kamarnya, menendang dinding, memukul semua yang dia lihat. Jake benar-benar tidak paham dengan situasi ini...

"Apa yang telah terjadi..."

Jake melihat rekaman itu sambil menangis, rasanya hatinya hancur...

Jake membutuhkan penjelasan...tetapi dia tidak dapat menemukan Sunghoon, ini sudah 2 hari tapi Sunghoon belum juga di temukan...

Jake menangis, kenapa ini terjadi...jika dia bisa mengatur waktu dia ingin mengulang waktu...

Tiba-tiba ponselnya berdering, ayahnya menelfonnya.

"Halo ayah..."

"Sunghoon udah di temukan..."

Supir Jake membawa mobil itu dengan kecepatan tinggi, Jake meminta nya untuk cepat.

Jake ingin melihat Sunghoon...dia ingin melihat wajah tampan Sunghoon.

Tetapi dia malah sampai di tengah hutan...dia sedang berjalan bersama bodyguard nya. Karena supirnya harus menunggu.

Jake tetap berjalan menuju lokasi, alangkah terkejutnya dia saat melihat Sunghoon terbaring lemah di pinggir danau dengan wajah pucat.

"Su-Sunghoon!!" Jake berlari untuk mendekat pada Sunghoon tapi bodyguard nya menahan Jake karena Sunghoon akan di bawa ke rumah sakit. Jake memberontak tapi saat bodyguard nya mengatakan ini adalah perintah dari papanya, Jake terdiam.

Sunghoon di bawa ke rumah sakit menggunakan ambulance, Jake takut...dia segera menelfon Heeseung untuk memberitahu ini.

"Halo Hee"

"Halo? Kenapa?"

"Sunghoon udah di temuin! Aku kirim alamat rumah sakitnya"

"K-ketemu!? Gua bakal kesana. Kirim alamatnya sekarang"

Panggilan itu terputus karena sulit mendapatkan sinyal. Jake segera mengirimkan lokasi rumah sakit itu.

Sunghoon di masukkan ke ruangan khusus, Jake menunggu di luar dengan rasa penasaran. Bagaimana bisa Sunghoon berada di hutan?

Tak lama seorang pria berlari dengan rasa panik ke ruangan Sunghoon, pria itu ialah Heeseung.

Heeseung melihat Jake yang bersedih. Heeseung menghampiri Jake dan mulai bertanya padanya.

"Gimana keadaan Sunghoon? Dia baik-baik aja kan?" Tanya Heeseung berharap. "Dia masih di periksa...dia di temuin di hutan..." Jake mulai menangis lagi.

Heeseung memeluk Jake mencoba menenangkan nya. "Jangan nangis cantik, nangis gak akan bikin Sunghoon sembuh... Kita berdoa aja biar Sunghoon selamat ya?"

Yang di katakan Heeseung ada benarnya, Jake mengangguk dan mulai berdoa. Heeseung juga berdoa agar Sunghoon bisa selamat.

Beberapa saat kemudian...

Dokter dan para suster keluar dari ruangan Sunghoon. Jake bangkit dan mulai bertanya pada sang dokter.

"Bagaimana kondisi Sunghoon dok? Dia baik-baik saja kan?" Tanya Jake dengan penuh harap. Dokter itu berkata. "Pasien tidak sadarkan diri, saya rasa dia depresi berat..."

Dokter mengambil sesuatu dari sakunya. "Saya menemukan kertas ini dari saku bajunya tadi, saya tidak tahu isinya apa tapi mungkin ini bisa menjadi bukti untuk kalian" Ucap Dokter itu. "Saya permisi..." Dokter itu pergi dari ruangan Sunghoon.

Jake menerima kertas itu dan membacanya.

Isi kertas itu :

Halo, ini surat terakhir gua.

Di sini gua mau nulis harapan gua di kehidupan selanjutnya. Gua mau punya keluarga yang bahagia, gua mau punya banyak teman dan sahabat.

Gua gak mau hidup sebagai orang penyakitan, gua mau hidup sehat. Gua gak mau hamburin uang gua cuma buat beli obat-obat yang gak bakal bikin gua sembuh.

Gua harap kalian baca surat ini. Gua gak berharap bisa ketemu kalian lagi...kalian pasti jijik ngeliat gua kan? Karena gua cuma manusia biasa yang cuma bisa diam di rumah sakit. Dan itu terulang terus menerus, gua bahkan gak ngerti kenapa gua bisa hidup kaya gini. Harusnya gua milih buat gak hidup pas Tuhan nanya ke gua. Mungkin cuma ini yang bisa gua tulis.

Gimana? Bagus kan foto gua? Haha gua tau gua GGP. (Ganteng Ganteng Penyakitan)

see you in the next life.

Mine and Yours [HeeJakeHoon] (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang