flashback❦

386 35 9
                                    


Katanya dengan cinta saja kehidupan kita akan selalu bahagia.

Tapi kenyataannya karena cinta sebagian orang kehilangan kebahagiaannya.

Dan aku adalah salah satunya.

Dayeol

◆◇◆◇◆◇◆◇


Flashback

Ini berawal dari kisah dua insan yang saling bertemu dan akhirnya jatuh cinta. 

Keduanya memiliki perbedaan namun saling melengkapi satu sama lain.

Sampai akhirnya ...

KEBAHAGIAAN ITU HARUS DIRENGUT SECARA PAKSA OLEH ORANGTUA MEREKA.


Pertentangan yang terjadi karena keduanya sama-sama lelaki dan hal ini tabu di kalangan masyarakat. 

Keduanya harus dipisahkan karena hubungan mereka hanya akan menjadi aib.

"Ayah jangan pisahkan aku dari Dayeol!"

"Jangan membantah ayah Taehyun, kenapa kamu menjadi pembangkang seperti ini?"

"Ayah aku mencintai Dayeol, jangan pisahkan aku darinya."

"Ayah tidak mau tahu Taehyun! Kalian berdua tidak akan bersama. Kamu dan dia sama-sama laki-laki."

"Kenapa memangnya? Aku mencintainya, tanpanya aku rasanya akan mati."

"Cinta katamu, tau apa kamu tentang cinta. Kalian hanya anak-anak labil. Jangan sampai ayah pisahkan kamu paksa Taehyun!"

"Renungkan dan kembali ke sini kalau pikiranmu sudah waras!"

Sang Istri mengelus lengan suaminya dan menenangkan ayah dari anaknya ini untuk tidak emosi berlebihan kepada Taehyun. 

Jika dari sudut pandangnya ia sama sekali tidak masalah Taehyun mencintai pemuda itu, ia ingin Taehyunnya bahagia. 

Tapi sifat keras suaminya dan keluarga besar yang kolot ini membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa.

Taehyun berjalan gontai ke kamarnya ia hanya bisa menangis menghadapi kenyataan yang ada.


~

Sama halnya dengan Dayeol.

"Sudah ayah bilang berkali-kali Dayeol, kamu harus segera putus dari Taehyun."

"Kenapa ayah? Taehyun sumber kebahagiaan aku, kenapa ayah sejahat ini?"

"Jahat kamu bilang! Ini semua untuk kebaikanmu. Kalian itu laki-laki, tidak ada hubungan semacam ini."

"Apa yang ayah tahu dari aku? Selama ini hidupku selalu diatur, aku benci ini. Saat aku menemukan secercah cahaya, lagi-lagi ayah datang menghancurkannya!"

"Dayeol kamu sekarang berani melawan ayah, ayah begini juga untuk kebaikanmu!"

"Kebaikan apa? Ayah sama sekali tidak pernah mendengarkan aku, pernahkan ayah bertanya apakah kamu bahagia? Tidak kan!!"

"Sudahlah, lebih baik kamu ke kamar dan renungi kesalahanmu. Jangan membantah lagi. Ayah akan mengusirmu jika kamu tetap bersikeras."

.

.

Dayeol segera berlari menuju kamarnya.

Ia mencurahkan air matanya yang sendari tadi ia tahan.

Red Thread (END)Where stories live. Discover now