bebas❦

203 27 5
                                    

Akhirnya aku bisa kembali 

Orang itu membuatku gila

Shin Yechan

◆◇◆◇◆◇◆◇


Jaehan lagi dan lagi terbangun dari tidurnya yang lumayan nyenyak. 

Ia mengerjapkan matanya pelan dan melihat ke sekitar.

Ia kaget melihat kakek, paman dan bibinya ada di kamar rawatnya.

Mereka semua masih tertidur, sampai akhirnya ia dikejutkan oleh suara sepupunya.

"Kak Jaehan udah bangun?" tanya Tian sepupunya yang merupakan anak kedua paman dan bibinya.

"Sudah, tolong ambilkan kakak air ian."

Tian langsung bergerak ke arah Jaehan dan mengambil gelas berisi air yang tak jauh dari ranjang Jaehan.

"Ini kak, ada yang sakit kak? Biar aku bangunkan yang lainnya."

"Tidak perlu sepertinya mereka kelelahan, kamu mau berangkat sekolah kan?"

"Iya kak, Kak Deon udah nunggu didepan hehe." cengir anak itu.

"Ya udah sana gih, kasihan kakakmu lama nunggu."

"Siap, kakak jangan sungkan minta bantuan ya kak." Suara Tian terdengar sendu.

Sepertinya anak ini mendengarkan cerita tentang dirinya.

"Iya ian, udah sana berangkat sekolah nanti telat."

"Siap kakak, cepat sembuh ya, jangan sakit-sakit terus ian sedih litanya."

Anak ini masih saja mengkhawatirkan dirinya.

Jaehan hanya menganggukanya kepalanya dan tersenyum manis untuk sepupunya yang lucu ini.

Tian segera mengambil tasnya dan menutup pintu kamarnya dengan pelan.

Setelahnya Jaehan mencoba pelan-pelan duduk tapi sepertinya mulut dan tubuhnya ini tidak bisa diajak bekerja sama.

"Ah ... masih sakit aja ini badan." ringis Jaehan lumayan keras.

Jaehan sudah pasrah karena pasti suaranya membangunkan keluarganya.

"Jaehan kenapa han?" tanya bibinya.

Raut wajah mereka panik sedangkan Jaehan hanya bisa meringis melihatnya.

"Tidak apa-apa tante, cuma sakit karena Jaehan maksa duduk."

"Syukurlah, mending kamu tiduran aja dulu han. Jangan dipaksain ya han."

Bibi mengelus pelan kepala Jaehan. Tak lama dengkur halus terdengar.

Sepertinya Jaehan masih lelah tapi ia memaksakan bangun. Helaan napas pelan mereka keluarkan.

"Cepat sekali dia tertidur." kata paman sambal memandangi wajah keponakannya yang tampak pucat itu.

"Anak ini selalu saja membuat khawatir." ujar Kakek.

"Iya lelah ayah, mungkin tadi ia bosan. Untung saja kita ada disini." kata bibi lalu merapikan posisi tidur Jaehan. 

Mereka lalu membersihkan kamar rawat Jaehan biar Jaehan bisa tidur dengan nyenyak dan nyaman. 

Setelah dari sini hubungan Jaehan dengan keluarga ayahnya membaik, Jaehan juga sudah mulai membuka dirinya tak lupa ia meminta maaf atas perilakunya hari itu.

Red Thread (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang