45

16K 1.7K 112
                                    

"Sekarang aku mengerti kenapa dari dulu anak perempuan dilarang keras untuk berlatih keterampilan bela diri dan sihir. Jujur saja putrimu membuatku merinding."

Duke tidak menahan senyumnya saat Raja mengomentari penampilan Sky. Sky adalah satu-satunya partisipan perempuan di kompetisi ini tapi sejauh ini dia berhasil mengungguli beberapa pria dan menyamakan posisinya dengan beberapa yang lain setelah berhasil memanah dengan sempurna, tidak mengenai objek yang cukup jauh tapi juga objek-objek yang ditempatkan beberapa tempat yang harus dipanah sambil menunggangi kuda.

"Sky sangat hebat, dia bahkan mengungguli beberapa pria, mereka pasti sangat malu karena dikalahkan oleh seorang gadis. Dia juga menarik perhatian semua orang terutama kau lihat para wanita yang menonton disana, mereka terlihat sangat mengagumi Sky. Sky akan memiliki banyak penggemar dan bukan tidak mungkin kalau hati mereka tergerak lalu memberanikan diri untuk menjadi seperti Sky. Duke, kau tidak sengaja memasukkan Sky ke dalam kompetisi ini untuk memberikan inspirasi pada para wanita untuk belajar melewati keterbatasan mereka, kan? 

Bagaimana jadinya jika para wanita mulai menjadi kuat dan bisa melakukan segalanya sendirian? bayangkan, mereka bisa bertarung untuk melindungi dirinya sendiri, berburu dan memasak untuk dirinya sendiri, lalu apa gunanya pria di dunia ini?"

Duke terkekeh. "Anda terlalu memikirkannya." Meskipun Duke memang menyarankan Sky untuk mengikuti kompetisinya, dia tidak pernah memiliki niat seperti yang Raja pikirkan, dia hanya berpikir Sky perlu menunjukkan kemampuannya pada orang lain. "Lagi pula sampai kapanpun pria akan menjadi kepala keluarga dan pelindung untuk keluarganya jika pria itu benar-benar bertanggung jawab pada keluarganya. Selain itu jika wanita bisa menguasai hal yang selama ini hanya dikerjakan kaum laki-laki, masih ada sisi positifnya, Yang Mulia."

"Yang ingin kau katakan adalah sumber daya manusia kita bertambah?"

"Mm." Duke mengangguk. 

Raja mengetuk-ngetuk lengan kursinya sembari melihat arena. "Kau ada benarnya, jika para wanita juga bisa mengerjakan pekerjaan yang biasa dilakukan pria, akan lebih banyak posisi yang bisa diisi."

Duke tersenyum tapi tidak menanggapinya lebih jauh lagi. Pandangan mereka kini fokus ke arena karena pangeran Putra Mahkota Artemis kini maju ke arena menunggangi kuda putihnya, pemuda yang usianya beberapa bulan lebih tua dari Sky terlihat tampan dan dewasa. Rambut hitamnya begitu gelap seperti tinta, matanya terlihat tajam dan garis rahangnya terlihat jelas. Ketampanan putra Raja itu menarik perhatian banyak orang terutama para gadis yang bersorak dan tersipu malu saat Artemis menoleh ke arah mereka.

"Putra Mahkota yang terbaik!"

"Hidup Putra Mahkota!"

Menerima dukungan dari begitu banyak orang, Artemis tersenyum. Senyumnya sangat indah menawan hati banyak orang.

Duke yang memperhatikannya menyandarkan kepalanya dengan siku. Di kehidupan sebelumnya Putra Mahkota akan menjadi calon menantunya karena bertunangan dengan Luisa, tapi di kehidupan saat ini sepertinya kesempatan ini tidak akan datang lagi, tapi …

"Maaf jika aku tidak sopan, Yang Mulia. Tapi apa Anda belum merencanakan siapa yang akan menjadi Puteri Mahkota untuk Putra Mahkota?"

Raja yang tengah serius melihat putranya berkuda sambil memanah target yang ada tidak mengalihkan perhatiannya dan sejujurnya dia sangat gemas. Di masa lalu saat dirinya masih muda dan hanya seorang pangeran, Raja bekerja sangat keras untuk selalu menjadi yang pertama dan tidak mudah untuk dikalahkan siapapun, tapi sekarang putranya … setelah dikalahkan oleh pengembara di tahun sebelumnya sekarang anak itu justru terlihat sedang bermain-main dan tidak ada satupun target yang kena dengan sempurna, semuanya meleset. 

AKU BUKAN PUTRIMU! YA KAMU PUTRIKU :) [TAMAT]Where stories live. Discover now