15. New World

1.2K 97 20
                                    

Warning : Mention of miscarriage, blood, stillborn and i don't know why i have idea like this🗿🙏

***

Kabar kematian Shirohige dan juga keributan yang dibuat oleh Luffy berserta yang terjadi di markas besar angkatan laut telah tersebar ke seluruh penjuru dunia. Semua orang merespon berita itu dengan berbagai reaksi, ada yang merasa senang dengan kematian alpha tua itu, ada yang merasa ketakutan karena sebelumnya wilayah mereka di lindungi oleh alpha tua itu. Dan sekarang pelindung mereka telah tiada, kekhawatiran benar-benar melanda mereka ketika rombongan bajak laut mulai menyerang wilayah yang sebelumnya menjadi bagian dari wilayah Shirohige. Kekosongan salah satu posisi kaisar laut secara tidak langsung kembali menambah jumlah populasi bajak laut yang berlayar menuju ke New World serta mengacau di beberapa wilayah, ditambah lagi dengan munculnya sosok berbahaya seperti Marshall D Teach atau yang akrab disapa dengan sebutan Kurohige telah berlayar sepenuhnya meninggalkan Grand Line menuju ke New World yang jelas dengan kedatangan pria berbahaya pemilik dua kekuatan buah iblis itu, kondisi New World bisa dibilang semakin ganas.

Pulau Sphinx, Tempat Kelahiran Shirohige, New World

Semilir angin yang berhembus kencang dengan lembut menerpa surai pirang milik komandan divisi pertama bajak laut Shirohige. Dalam diam Marco memperhatikan makam milik mendiang kapten sekaligus ayah angkatnya itu dengan tatapan nanar, sekilas ingatan tentang bagaimana cara sang ayah tewas terbesit di benak pria pemakan buah mythical zoan tersebut. Kematian Shirohige bukanlah tanpa sebab, pria tua itu sebenarnya masih memiliki peluang untuk keluar hidup-hidup dari Marineford jika saja pengkhianat bajak laut Shirohige, Teach atau yang sekarang mengklaim dirinya sebagai Kurohige tidak datang dan menyerang Shirohige dengan cara yang brutal kemudian merampas kekuatan pria yang sebelumnya pernah memberikannya tempat bernaung di atas kapalnya. Perasaan benci sekaligus kemarahan yang besar telah melahap seluruh komandan bajak laut Shirohige setelah mereka menyaksikan kematian sang ayah yang dibunuh tepat dihadapan mereka, mereka telah berjanji seusai perang besar Marineford para komandan akan kembali melakukan pertempuran balas dendam melawan Kurohige yang telah semena-mena terhadap mereka.

"Oyaji, aku minta restu mu. Kami akan berperang lagi kali ini, aku dan komandan yang lain telah berjanji untuk membalaskan kematian mu. Aku tahu mungkin kau akan menganggap kami bodoh atau tolol karena lawan kami jauh lebih kuat, tapi kami sudah bertekad untuk itu meskipun kami tahu peluang kami untuk menang hampir tidak ada namun dia tidak bisa dibiarkan begitu saja setelah apa yang dia lakukan pada Thatch, Ace, padamu, dan juga anakku. Maaf karena baru saja memberitahu mu tentang hal ini, aku dan Izo sengaja untuk merahasiakan hal itu untuk sementara waktu, untuk sementara sebelum bencana benar-benar datang." Marco tersenyum nanar saat dia mengucapkan kalimat terakhir itu dengan nada getir, pundak Marco sedikit bergetar menahan tangisan yang mungkin akan pecah sebentar lagi. Alpha berambut pirang itu menghela nafas pelan untuk mengatur perasaan campur aduk yang berkumpul dalam dadanya dan siap meledak kapan saja. Setelah merasa sedikit lebih baik, alpha pirang itu berjongkok untuk menuangkan sake pada cawan yang ada di dekat makam sebelum pada akhirnya dia bangkit dan berbalik meninggalkan makam. Dalam perjalanannya kembali, tak sengaja Marco berpapasan dengan Izo yang kebetulan sedang berjalan kearahnya. Omega cantik itu tersenyum lembut pada pasangannya, Marco terdiam beberapa saat merasakan untuk kesekian kalinya dia begitu mengagumi pesona dari Izo yang kian hari kian bertambah tak termakan oleh usia.

"Ingin pergi ke makam yoi ?" Izo mengangguk pelan ketika dia menyadari kemana arah tatapan mata Marco, omega itu mengeratkan buket bunga yang ada di pelukannya lalu berjalan melewati sang alpha, Marco sendiri mau tak mau mengikuti pasangannya sedikit menjaga jarak dari Izo yang masih diam.

"Sebagai seorang anak, akan sangat kurang ajar bagiku jika tidak mengunjungi makam mendiang ayahnya atau bisa dibilang mertua mungkin ? Dan aku tidak ingin mendapatkan julukan sebagai seorang menantu yang kurang ajar." Marco tertegun mendengar pernyataan dari Izo yang kini tertawa kecil melihat reaksi dari Marco yang menurutnya lucu.

Back In Time (Lawlu)Kde žijí příběhy. Začni objevovat