Chapter - 19

711 70 0
                                    

cw // nsfw

--------

Sudah hampir dua bulan berlalu sejak Jisung tinggal bersama Seungmin. Kini Jisung jadi tau macam-macam kebiasaan Seungmin dari mulai bangun tidur hingga kembali tidur di malam hari. Bahkan ia tau kapan dan kenapa Seungmin terbangun saat Gumiho itu tidur di malam hari.

Jisung sebenarnya tau jika keberadaan dirinya di sekitar Seungmin hanya akan merugikan sang Gumiho. Tapi Jisung sendiri tau jika Seungmin tidak keberatan dengan kemunculan banyak roh di sekitarnya.

Tak hanya itu, bahkan terkadang Seungmin memperlakukan Jisung layaknya seorang pasangan saat ada roh kuat di sekitarnya, jadi para roh itu tidak akan mendekati Jisung saat ia tengah bersama dengan Seungmin.

Ah, tapi ada satu masalah.

Akhir-akhir ini ada banyak roh yang terlibat dalam pertempuran. Bahkan Jisung sering melihat secara langsung adegan itu di depan matanya saat ia pulang sekolah bersama Seungmin. Dan tentu saja sang Gumiho akan menyuruhnya untuk pura-pura tidak melihat apapun.

Oke, Seungmin mengaku jika ia jatuh hati pada korbannya yang satu ini. Jangan katakan apapun pada Jisung, atau ia akan mengambil jiwa kalian.

"Seung," panggil Jisung.

"Apa?"

"Lo kapan mau bunuh gue?" tanya Jisung setelah sekian lama.

Seungmin diam dan berpikir, "nggak tau, belum ada waktu yang pas,"

"Emang harus di waktu yang pas ya?" tanya Jisung bingung.

"Iya,"

Padahal itu cuma alasan biar dia bisa berlama-lama bareng Jisung.

Tapi ya mau bagaimana lagi, Seungmin nggak akan mau mengakui perasaannya pada Jisung, karena kalau begitu dirinya mungkin saja merasa tidak tega untuk membunuh Jisung nanti.

Jisung lantas bangkit dari sofa yang ia duduki dan pindah ke atas pangkuan Seungmin, memeluknya seperti koala.

Oh, dan tentu saja tokoh utama kita yang telah hidup ratusan tahun itu hanya bisa menahan nafas saat Jisung menyandarkan kepalanya ke bahu sang rubah.

"Kenapa?" tanya Seungmin.

"Pengen peluk aja, gak boleh emangnya?"

Seungmin tak menjawab, ia justru mengelus kepala Jisung dan memainkan rambutnya yang mulai memanjang.

"Seung,"

"Apa?"

Ada jeda sebelum Jisung bertanya, "kenapa lo ngebiarin gue hidup lebih lama?"

"Lo mau mati cepet emangnya?" tanya Seungmin balik.

"Ya nggak sih,"

"Yaudah nggak usah tanya," balas Seungmin seraya usak kepala Jisung gemas.

Jisung memutar matanya.

Ah, entah kenapa muncul satu ide di otak jenius Jisung.

Ide yang pastinya akan membahayakan Jisung, tapi juga membuat dirinya senang.

Ya, tentu saja.

Ide itu adalah..

"Seung, mandi bareng yuk,"

- The Nine Tailed -

Sekarang keduanya telah berada di dalam kamar mandi. Duduk di dalam bathub tanpa pakaian sama sekali.

Oh, jangan lupakan Jisung yang kini duduk di pangkuan Seungmin dan bermain dengan busa di atas permukaan air dengan ceria, sementara pantat sintalnya bergerak menggoda Seungmin di bawah sana.

The Nine Tailed • Seungsung [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang