Chapter - 22

536 67 2
                                    

Hari ini adalah hari terakhir ujian sekolah penentu kelulusan. Banyak hal yang terjadi selama satu bulan terakhir, dan Jisung bersyukur sebab akhir-akhir ini segalanya berjalan dengan baik.

Begitu pula dengan hubungannya dan Seungmin yang semakin membaik. Jisung bahkan sadar jika terkadang Seungmin memandanginya sambil tersenyum—dia tau dari teman tak kasat matanya.

Dan Felix.. Sahabatnya yang satu itu jadi sering melamun, entah apa yang ada di dalam pikirannya, Jisung tak tau. Dia tidak ingin mencampuri urusan Felix karena sepertinya hal itu bukan lagi urusan antar Felix dan Chan, namun juga melibatkan orang tuanya. Jadi Jisung memutuskan untuk diam dan tak menanyakan apa-apa.

"Felix mikirin kakaknya, kalau lo mau tau," ujar Seungmin pelan.

Ah, saat ini keduanya sedang duduk bersebelahan di kelas—untuk mengobrol.

"Kalau bukan kak Chan emangnya dia mau mikirin siapa lagi?" balas Jisung.

"Ya.. Siapa tau dia mikirin orang tuanya, kenapa mereka nggak ngasih tau kalau Chan bukan kakak kandung dia, gitu?"

"Iya, sih.. Tapi kan dia sama kak Chan tuh siblings goals banget.."

"Yaudah nggak usah dipikirin lah urusan dia,"

"Yang ngajak ngomongin dia duluan siapa, ya?"

Seungmin memutar matanya, "gue cuma ngasih tau, soalnya lo dari tadi mikirin dia,"

"Ya kan Felix temen gue.." balasnya seraya sandarkan diri ke kursi, "pulang jam berapa, sih?"

"Bentar lagi paling,"

"Kenapa nggak langsung dipulangin aja, deh?"

"Mau cabut sekarang?"

"Ayo deh,"

"Terus kalau udah cabut?"

Jisung mendekatkan wajahnya pada telinga Seungmin, "teleportasi di kamar mandi," bisiknya.

Seungmin terkekeh, "jadi suka nih, ceritanya?"

"Meski agak pusing, jawabannya adalah iya, karena lebih cepet,"

"Nanti deh, tunggu Hyunjin sama Jeongin kesini aja. Kasian Felix kalau ditinggal,"

Jisung mengerutkan keningnya, "kok lo jadi peduli sama dia?"

"Kelamaan bergaul sama lo, sih,"

"Berarti gue bawa pengaruh baik buat lo,"

"Iya dah, terserah lo aja,"

Seungmin dan Jisung kembali mengobrol dengan santai mengenai beberapa hal. Felix yang sejak tadi hanya diam pun kini memperhatikan kedua temannya itu dalam diam dan kemudian menghela nafas.

Kalau dipikir-pikir Jisung kan sudah biasa melihat makhluk seperti itu, tidak seperti dirinya yang baru bisa melihat mereka akhir-akhir ini. Itu pun karena Chan memberinya kemampuan untuk melihat makhluk tak kasat mata.

Ya, Felix bisa melihat makhluk tak kasat mata seperti Jisung, sekarang. Meski pengelihatannya tidak sejelas Jisung, Felix tentu masih bisa membedakan mana yang manusia, serta mana yang berpura-pura jadi manusia.

Sebenarnya Felix yang minta agar kakaknya itu mau membantunya melihat hal-hal yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Sebab Felix ingin tau dunia seperti apa yang biasa dilihat oleh Jisung, Seungmin dan sang kakak. Dia juga ingin memahami dunia yang dilihat oleh mereka bertiga.

Terlalu sibuk melamun, Felix tak sadar jika Jeongin dan Hyunjin sudah duduk di depannya. Felix nampaknya tak mendengar panggilan Hyunjin, sehingga pemuda itu memutuskan untuk menepuk bahu Felix.

"Lix?"

"Hah- apa?" tanya Felix tersentak kaget.

"Lo mikirin apa?"

Felix menggeleng pelan. Tidak ingin membagikan masalahnya yang satu ini pada mereka berdua.

"Ngapain ke sini?" tanya Felix setelahnya.

"Gue bosen di kelas, mau pulang. Gue udah dapet rute buat cabut dari sini dari bang Changbin. Lo mau ikut, gak?" balas Hyunjin.

"Gue nggak mau kena masalah ya," tukas Felix.

"Santai aja Lix, bang Changbin dulu nggak pernah ketangkep kok sama kakak lo," kekehnya.

"Gak dulu deh, gue gak bisa manjat tembok,"

"Yah, gak asik lo mah,"

"Ke kantin aja yuk," ajak Jeongin.

"Boleh dah kalau kantin. Eh lo pada bawa tas, ya?"

"Iya Kak,"

Felix mengangguk. Ia kemudian merapikan semua barang-barangnya dan berjalan ke tempat Seungmin.

"Ji, Seung, gue sama mereka mau ke kantin. Lo berdua ikut, gak?"

"Ih, ikut deh," balas Jisung.

Seungmin menaikkan satu alisnya, "tadi katanya mau pulang?"

"Mau jajan dulu deh, laper," kekehnya.

"Yaudah ayo," ujar Seungmin yang kemudian bangkit dengan tasnya. Begitu pula dengan Jisung.

Jisung menatap Felix yang berjalan di depannya dalam diam. Ia tau Felix sedang mencoba untuk menghindari sesuatu, namun dirinya tak tau apa yang coba Felix hindari.

Hingga netra Jisung tangkap perubahan gerak mata Felix yang terlihat canggung.

Felix baru saja melihat sesuatu yang melintas di depannya.

'Felix bisa liat juga sekarang?' pikir Jisung.

"Bisa," balas Seungmin.

Jisung menoleh ke arah Seungmin, "sejak kapan?" tanyanya.

"Baru-baru ini,"

"Oh.. Kenapa?"

"Katanya mau mencoba memahami dunia kita," bisik Seungmin.

- The Nine Tailed -

"Lix," panggil Jisung pada Felix yang kini sedang mengaduk smoothie di gelasnya.

"Kenapa?"

Jisung memiringkan kepalanya, "menurut lo, dunia yang selama ini gue liat gimana?"

Felix menghentikan pergerakannya, "tiba-tiba?"

"Tanya aja. Gue penasaran sama jawaban orang biasa,"

"Ya.. Gue nggak tau bentukannya kayak gimana selain dari visualisasi di internet, meski gue yakin aslinya bakal lebih serem. Gue juga yakin beberapa dari mereka bentuknya nggak se-serem itu karena mereka menyerupai manusia.."

Jisung mengangguk, "kalau menurut lo berdua gimana?" tanya Jisung pada Jeongin dan Hyunjin.

"Serem sih," balas Hyunjin cepat.

"Nggak tau Kak, gue belum pernah ngeliat makhluk begituan. Tapi yang pasti bakal keliatan bedanya sih sama manusia," jawab Jeongin.

"Tapi Sung, lo pernah gak sih takut liat mereka, gitu?" tanya Felix setelahnya.

"Sering lah. Kemaren waktu liat Imoogi juga gue takut anjir," balasnya terkekeh.

"Imoogi? Oh.." Felix mengangguk, "kalau yang biasa kayak hantu gitu, gimana?"

"Waktu masih kecil gue takut, sih. Tapi pas SD kelas 4 tuh gue udah kayak.. Yaudah lah, udah biasa liat juga. Asal nggak digangguin gue mah gapapa,"

"Tapi lo pernah gak, digangguin gitu?" tanya Hyunjin.

"Sering, makanya gue ngajak lo SMA ke sini,"

-

To Be Continued

[Tuesday, August 22 2023]

The Nine Tailed • Seungsung [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora