8

10 0 0
                                    


Terimakasih kasih untuk Vote dan comen.
⸝⁠⸝⁠⸝۝⸝⁠⸝⁠⸝
Tolong beri masukan bila ada yang perlu di perbaiki.
∘⁠˚⁠˳⁠°Happy reading∘⁠˚⁠˳⁠°


Suasana kamar yang gelap dan udara yang dingin membuat gadis itu meringkuk di bawah selimut tebalnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Suasana kamar yang gelap dan udara yang dingin membuat gadis itu meringkuk di bawah selimut tebalnya.

Anna tidur semakin nyenyak bahkan sampai tidak menyadari sesuatu yang berbahaya sedang mengintainya.

Cklek
bunyi jendela yang berhasil di buka.

lalu seorang pria masuk kedalam kamar Anna. seseorang dengan pakaian serba hitam, wajahnya tidak terlihat karena kamar Anna yang gelap.

pria itu melangkah ringan seakan tidak bermasalah dengan kegelapan dan sudah menghafal semua tata letak barang di kamar ini.

dia mendekat ke arah ranjang lalu berjongkok di samping tubuh Anna yang tertidur.

wajah baby face, hidung mungil, dan bibir pink Cherry alami. ahh sialan dia semakin tidak sabar, matanya menatap menup ke arah bibir mungil itu lalu dia mendekatkan wajahnya

Cup
satu kecupan mendarat di bibir Anna.

"manis seperti biasanya Kintanna, aku sangat menyukainya"

dia menaiki ranjang dan merebahkan tubuhnya di samping tubuh Anna. merangkul pinggang Anna posesif dan menenggelamkan wajahnya di leher gadis itu yang sama sekali tidak merasa terganggu. lalu dia ikut terlelap.

∘⁠˚⁠˳⁠°∘⁠˚⁠˳⁠°∘⁠˚⁠˳⁠°∘⁠˚⁠˳⁠°


Pagi harinya, Anna menatap cermin di meja rias dengan padangan sebal ke arah bagian lehernya.

"duh ni rumah orang kaya tapi kok banyak nyamuknya si." gerutu Anna berdiri di depan cermin.

dia sibuk mengolesi obat untuk gata gatal akibat gigitan serangga pada lehernya yang merah merah.

beberapa hari semenjak dirinya sadar dari koma, Lehernya sering terdapat merah merah dan kadang sampai ada yang sedikit biru keunguan.

awalnya Anna mengira itu adalah bekas cupang. tapikan tidak ada siapapun selain dirinya yang tidur di kamar ini. pintu dan jendela juga selalu dia kunci setiap malam. jadi tidak mungkin bekas cupang.

"kakak, ayok turu mamah sama ayah udah nungguin" suara Delvan menghentikan kegiatan Anna.

Delvan mendekat menatap lamat pada leher Anna. tiba tiba urat lehernya mengencang. Delvan menggeram tertahan.

Kintanna Second ChangeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora