III

3.2K 184 10
                                    

Warning : 21+

Book terbangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu dan juga peluh yang membasahi tubuhnya. Baru saja ia mendapatkan mimpi buruk, mimpi dimana ia telah membunuh seseorang.

Book memperhatikan dirinya, ia baru tersadar jika saat ini ia hanya mengenakan sehelai pakaian kemeja berwarna putih kebesaran dan ternyata saat ini satu tangannya sedang di rantai yang terhubung ke sebuah tempat tidur yang saat ini sedang ia tempati.
Saat ini sudah tak ada lagi riasan di wajahnya dan juga wig panjang yang ia kenakan.

Book semakin ketakutan, ternyata mimpi buruk itu adalah rekaman kenyataan dalam hidupnya. Ia berusaha untuk melepaskan borgol rantai yang mengikat tangannya namun itu adalah hal yang percuma.

"Lebih baik kau menyimpan energimu untuk hal yang tidak berguna."

Seorang pria yang sangat Book takuti menghampiri dirinya. Ternyata pria itu sudah berada disana cukup lama, dengan kata lain sejak tadi ia sedang bersama dengan pria itu di sebuah kamar yang luas dengan gaya european classic yang Book yakini jika rumah ini adalah sebuah mansion milik pria yang sedang berada di hadapannya saat ini.

Book sangat takut, ia mencoba untuk menjauh. Apalagi ternyata saat ini ia tidak diberikan pakaian yang layak yang bisa menutupi seluruh tubuhnya. Book mencoba untuk menutupi tubuhnya dengan sebuah bed cover berbahan sutra berwarna merah.

"Aku penasaran denganmu, jika kau seorang penghibur berarti kau bisa memuaskanku." Pria itu mengusap bibir indah Book dengan ibu jarinya sesaat ia duduk di samping Book.

"Ti-tidak tuan.. Bukan.. Saya.." Book tidak mungkin bisa melarikan diri dengan keadaan di borgol seperti saat ini, ditambah pria itu pasti akan selalu menangkapnya jika ia melarikan diri.

Book dapat melihat bahwa pria itu sangatlah tampan namun bagi Book ia sangat menakutkan. Apalagi sudah jelas jika ia adalah seorang kriminal.

Pria itu mendorong tubuh Book lalu ia menindihnya dengan kasar dan itu membuat Book terkejut dan kesakitan. Ia juga mencengkeram kedua lengan Book agar tidak melawan.

"Tuan.. Tidak.."

Pria itu mulai mencium dan menjilati leher Book yang jenjang nan mulus, tanpa sadar Book mengeluarkan desahan dari bibir indahnya.

"Aahh tuan hentikan."

"Diamlah!. Kau hanya pelacur, kau tak perlu menolak!." Pria itu menatap Book tajam, cengkeraman tangannya pun sangat erat. Book dapat merasakan jika pria ini sangatlah kuat.

Book hanya bisa pasrah, ia meneteskan air matanya, ia berpikir jika kenapa hidupnya harus menyedihkan seperti ini. Setelah mendapat kesedihan karena di usir oleh keluarganya, ia malah dikelabui seseorang dan kini hidupnya berada di tangan seorang mafia yang kejam.

Book memohon dan ia semakin takut disaat pria itu mulai melepaskan sehelai pakaian yang dikenakan Book.

"Kumohon jangan tuan." Permohonan Book tentu tidak di dengar, dengan kasar pria itu melepas pakaian Book dengan paksa hingga membuat kancing-kancing kemeja itu berhamburan.

Book menangis, saat ini ia tahu pasti akan apa yang terjadi pada dirinya, pria itu akan menggagahinya dengan paksa.

"Siapapun akan mudah terangsang jika kau memiliki tubuh seperti ini." Sepertinya pria itu sudah diliputi nafsu yang sangat besar bahkan ia mencium dan menjilati tubuh Book yang terekspos di depan matanya, tubuh Book menggelinjang, tak hanya karena penolakannya namun juga ia mendapat rangsangan dari pria tampan itu.

"Aahh.. Kumohon tuan.. Tidak.. Mmhh."

Book berteriak dan mendesah saat pria itu menghisap dan menggigit putingnya yang sudah menegang.

The WitnessWhere stories live. Discover now