005 [Pulang]

5 1 0
                                    

Hari ini tiba.

Dimana sebentar lagi dua haluan akan menjadi satu, atau kekal menjadi dua haluan?

Jam menunjukkan pukul 20.07 PM, dan di sinilah mereka. Masih di dalam rumah penuh kenangan sejak tujuh tahun silam, mereka sibuk dengan bawaan masing-masing.

"Hyung, ada barang yang berharga lagi tak? Aku tak nak tinggal satupun." sahut Jisung dari lantai atas kepada sang abang di bawah.

"Tak ada! Cuba check bilik Eomma!" jerit Haechan dari lantai bawah, Jisung segera berlari ke bilik bunda sedangkan Jaemin baru saja keluar dari biliknya, erjalan turun denan barang bawaanya.

"Nanti kita di sana tidur hotel dulu, ayah balik esok" ucap Renjun dan diangguki Jaemin dan Haechan.

"Malas betul lah jumpa orang tua tua" ucap Haechan kesal.

"Bapak kau tu" sahut Jaemin

"Yeu, bapak kau lah" balasnya tak mau kalah

"Sudah sudah bapak korang dua, aku anak Eomma" sahut Renjun membuat Jaemin dan Haechan menatapnya tajam.

"Hyung dah siap"

Renjun, Haechan dan Jaemin menoleh ke arah Jisung yang sedang menuruni tangga dengan barang bawaannya. Mereka hanya tersenyum melihatnya.

"Ok jom keluar. Teksi kejap lagi sampai" ajak Renjun membuat yang lain mengangkat barang-barang mereka keluar, dan mereka akhirnya menunggu di depan rumah.

Haechan yang awalnya duduk kembali berdiri dan menjauh sedikit keluar dari pagar, ia menatap rumah yang sudah ia tempati beberapa tahun lalu.

"Hah, berat betul tinggalkan rumah ni, kota ni, lingkungan ni dan harus mengenal tempat baru" ujar Haechan.

"Tak apa, yang penting kita sama sama. Kalau misalnya hyung di sini dan korang di sana baru la kau boleh marah" ucap Renjun yang sudah berdiri di samping Haechan Bersama Jaemin dan Jisung.

"Terima kasih ya Jeju, dah jadi ubat untuk keluarga aku. Aku pasti akan balik" ucap Haechan lirih dengan mata yang memandang ke arah rumah mereka dengan pandangan yang sulit diertikan.

"Tuh hyung, teksi dah sampai" ucapan Jisung membuat mereka menoleh ke arah depan. Dengan segera mereka erlari masuk yang mereka tinggalkan di teras dan memindahkannya di but kereta.

Renjun yang terakhir, ia memegang kunci rumah, ia membuka pintu rumah itu dan melihat ke dalamnya yang sudah gelap dan kosong, sekilas memori-memori mereka terbayang di matanya.

"Eomma, Jisung dah bangun" ujar Renjun kepada sang ibu yang sedang membuat sarapan.

"Iya? Renjun tolong Eomma tengokkan adik-adik ya..." balas sang ibu sambil tersenyum hangat ke arah sang anak.


" balas sang ibu sambil tersenyum hangat ke arah sang anak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 17, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tujuh Halaman || NCT DREAM Where stories live. Discover now