Transmigrasi?

40 6 0
                                    

Happy reading
Sorry for typo(s)





Di sebuah rumah sakit ternama tepatnya di ruangan VIP, ada seorang perempuan yang tersadar. Perempuan tersebut mencoba untuk membuka matanya secara perlahan.

Saat sudah bisa melihat dimana ia berada, perempuan tersebut mencoba untuk duduk. Saat mencoba untuk duduk, tiba-tiba ia merasakan sakit di kepalanya.

"Hsss." Desis perempuan itu

"Gua benci kalian."

"Riina elo sudah keterlaluan."

"Aku mencintai mu Shaka."

"Jangan ganggu gua lagi Kariina!"

"Berhenti bully Anya."

"Mom, maafin Riin."

Perlahan semua ingatan masuk.

"ARG CUKUP! SAKIT!" Teriak perempuan tersebut sambil menarik rambutnya.

Tiba-tiba datang seorang Dokter diikuti oleh Suster serta wanita paruh baya yang menatapnya dengan pandangan khawatir.

"ARGH SAKIT! PERGI! CUKUP! GUA GAK KENAL SIAPA KALIAN!" Teriak perempuan tersebut yang masih merasakan sakit dikepalanya, malah sakitnya makin menjadi.

"Riin, anak Mommy yang cantik. Tahan sebentar yaa." Ucap wanita itu dengan nada sedih.

"Dok, tolong anak saya Dok." Mohonnya

Dokter tersebut segera membius perempuan yang bernama Riin tersebut, agar perempuan itu tidak merasakan lagi sakit dikepalanya. Riin yang dibius lama-lama merasa matanya memberat. Ia masih mengucapkan kata sakit walaupun lirih.

"Sakit." Lirih Riin

Riin diposisikan tidur kembali. Wanita paruh baya itu hanya bisa melihatnya dengan pandangan sedih, ia merasa sangat sakit saat melihat permatanya kesakitan seperti tadi.

"Bagaimana kondisi Riin, Dok?"

"Untuk saat ini kondisi anak Anda baik-baik saja, hanya kepalanya akan sering merasakan sakit seperti tadi akibat kecelakaan waktu itu. Mungkin saja ada kejadian sebelum kecelakaan itu terjadi menyebabkan anak Anda merasakan sakit yang lebih." Terang Dokter.

"Terus saya harus apa, Dok?"

"Untuk saat ini, jangan menekan dengan hal-hal yang tidak dia inginkan serta tolong menjaga emosi anak Anda agar tidak lepas kendali. Karena jika lepas kendali, anak Anda akan merasakan sakit yang sama atau mungkin lebih di kepalanya." Tambah Dokter.

"Baik, terimakasih Dokter."

"Sama-sama, sudah kewajiban saya membantu Anda. Dan untuk obatnya bisa Anda tebus di Apotek depan. Kalau begitu saya pamit undur diri." Kata Dokter tersebut sambil jalan keluar dari ruangan pasien diikuti Suster dibelakangnya.

Wanita itu sekali lagi mengucapkan terimakasih dan melihat Dokter dan Suster tersebut keluar dari ruangan. Saat sudah keluar, wanita tersebut menghampiri Riin.

"Riin, jangan gini lagi. Jangan buat Mommy takut, Riin." Ucap wanita itu sambil mengelus sayang rambut Riin.

"Cepat sembuh sayang. Akan Mommy balas mereka yang sudah melukai permata cantik Mommy ini." Ucapnya lagi dengan memberikan kecupan sayang di dahi Riin, setelah itu ia keluar meninggalkan ruangan itu.

Di ruangan tersebut hanya menyisakan perempuan yang disebut Riin. Dengan kondisi tertidur akibat suntikan bius. Mari kita doakan semoga Riin cepat sembuh ya kawan-kawan agar bisa balas dendam.

Kareena NOT Kariina (Transmigrasi) [DISCONTINUE]Where stories live. Discover now