6

142 29 5
                                    

































Happy Reading.

.

.

.

.

.

.











____________+___________-

Semua terdiam dengan apik, sunyi melanda ruangan yang berisikan 8 orang tersebut, cemilan dan juga teh hangat yang menyambut untuk tamu dibiarkan begitu saja.

Entah angin apa yang membuat para lintah darat itu mampir kesini, ini memang bukan hal yang baru adanya dominan di kostan. Bahkan luhan selalu mengajak kekasihnya untuk menginap, tapi lain hal jika yang datang itu para penjilat darah seperti 4 pria dominan di hadapannya.

Itu hal yang diluar dugaan.

"Koper siapa itu?" jungkook membuka percakapan.

"A-aku mas juki" jawab Taehyung gugup sambil menundukkan kepalanya.

"Mau kemana?" tanyanya.

"pulang"

"Kalau orang lagi ngajak bicara tuh tatap, masa nengok ke arah lain. Kan diajarin etitut" Taehyung gelagapan dan meminta maaf atas ketidak sopanannya.

"Kenapa mau pulang?"

"Adik mau lamaran" ujarnya.

"Kamu gak mau hapus riasan kamu? pulang masa dandanannya begitu?"

"Eh?, nanti aja sekalian disana, hehe"

"Baekhee kok bisa ada disini?" ujar mingyu bertanya.

Memang kebetulan baekhyun tak sempat menggunakan riasan naturalnya, jadi hanya Taehyung. Dan mau tak mau dirinya harus siap kena flirting dari para lintah darat.

"Iya, kebetulan tadi abis main sama taeyong. Terus tau Taehyung mau pulang sekalian kangen-kangenan deh, denger-denger Taehyung lama di kampung" jelas baekhyun.

"Begitu? omong-omong, kamu udah punya pacar belum?" kini jaehyun menyambar.

"Belum, kenapa? kamu mau jadi pacar aku?"  ini Taehyung yang jawab.

"Eeh, gak gitu, kau kan udah sama jungkook. Kok bisa-bisanya gak di akuin dia? wah parah si kook, aku jadi kau si mending marah" jaehyun mengompori.

Jungkook menatap Taehyung sehabis mendengar penjelasan sohibnya, dapat dilihat raut wajah Taehyung tampak ketakutan dan panik.

"Ya gimana ya, sakit hati si gak di akuin sama orang yang kita cinta, blak-blakan lagi ngomongnya," jungkook masuk dalam dramanya.

"IH MAS! KAN BECANDA" Taehyung berujar sambil berteriak.

"Bercandanya terlalu real bener dek"

Anak Kost Where stories live. Discover now