8

136 25 2
                                    















Happy Reading.

.

.

.

.

.

.



















___________+__________-


Cuaca siang hari memang sangat terik, tapi tidak dengan tempat Taehyung. Ingat bukan kampung halamannya memiliki banyak pohon rindang yang membuatnya sejuk, ditambah angin sepoi-sepoi tidak pernah absen.

Disetiap langkah Taehyung yang dia tapaki banyak yang menyapanya namun tak sedikit juga yang membicarakannya. Contoh kecilnya? sekali lagi Make up.

"Taehyung" Seru seseorang dibelakangnya.

Taehyung menghentikan langkahnya dan menengok kebelakang, siapa gerangan yang memanggilnya.

"Jeno?" ucap Taehyung kebingungan setelah jeno berdiri tepat dihadapannya.

"Aku tadi kerumah tapi kau sudah tidak ada," ujarnya lembut.

"Oh ya? ada apa?" tanya Taehyung.

"Tak ada, hanya saja ingin mengajakmu keliling. Tapi kau melakukannya lebih dulu ternyata" katanya.

"Tak apa kita——"

"Astaga itu make up apaan sih?" sindir salah satu orang yang kebetulan lewat.

"Maaf maksudnya apa?" tanya taehyung pelan.

"Ya ampun nak jeno kok kamu mau sih sama dia? jelas-jelas anak saya lebih bagus," ujarnya.

"Eh naon maksudna?!" kesal taehyung tak tahan.

"Taehyung sudah" jeno menengahi pertikaian itu.

"Yaampun udah make up gak jelas, tukang marah-marah juga lagi"

"Eh kenapa kalau saya tukang marah?! gak suka? maju sini!" tantang taehyung.

[] [] []

"Gilak sakit banget asuk!" keluh jungkook.

"Tanggung jawab kalau gyusan kenapa-kenapa!" timpal mingyu.

Baekhyun tersenyum senang, dilihat para lintah darah tak berdaya akibat ulahnya menendang masing-masing aset berharga mereka.

Bisa dibayangkan rasa linu yang di alaminya?

Selagi ke-4 pria dominan itu melenguh kesakitan. Baekhyun mengambil alih kemudi memutar balikan tujuan, kembali ke kota.

Ke kampung Taehyung? jangan mimpi!

baekhyun masih tersenyum senang ketika berhasil melawan jungkook dan teman-temannya. Sampai tiba-tiba eunwoo merebut roda kemudi, baekhyun tak tinggal diam dia juga ikut memperebutkan kemudi. Alhasil mobil tak terkendali, ban mobil meletus karena menginjak paku payung, dan juga sisi kirinya baret terkena dahan.

"Brengsek! kalau aku mati gimana?!" baekhyun menjambak rambut eunwoo.

"Ya tinggal di buang ke sungai" Sahut jaehyun sambil mengelus dedeknya.

"Tau, apa susahnya" tambah mingyu.

Jungkook bangkit sambil meringis, ditambah raungan kesakitan dari eunwoo membuat suasana mobil berisik.

Anak Kost Where stories live. Discover now