16. End

104 17 2
                                    



































_________:_:_:_________

"Mas saya gak mesen Americano" Ujar Taehyung, dirinya kebingungan saat semua pesanannya berbeda.

"Lho, ini meja no 38 kan?" tanya sang pelayan.

"Bukan" Taehyung menggeleng "Ini 39" lanjutnya.

"No 38 ini mas" ujar dari meja sampingnya, otomatis Taehyung dan yang lainnya menengok dan terkejutlah dia.

"Oh, maaf-maaf" Kata si pelayan coba untuk membawa kembali pesanannya tapi sudah di potong oleh Jungkook.

"Taruh saja disitu mas, mejanya bisa disatuin kan? tolong satuin sama yang meja no 39" Taehyung menelan ludahnya gugup, Baekhyun sendiri kelimpungan ingin kabur tapi Mingyu dan Jaehyun sudah mengambil tempat di sampingnya, tubuhnya di apit oleh kedua lelaki besar.

Eunwoo sendiri mengambil di tengah-tengah biar bisa melihat langsung semuanya, dan Jungkook mengambil tempat di samping kiri Taehyung dan Taeyong sebelah kanannya dengan Ten.

"Kebetulan kita ketemu ya" Kata Mingyu.

Baekhyun tersenyum kikuk, Taehyung sendiri terus menunduk.

"Tumben Kau bersama Taehee dan Baekhee? kemana yang lainnya?" Tanya Eunwoo pada Taeyong.

"A-ah itu, M-mereka akan menyusul, iya menyusul!" gugup Taeyong.

"Menyusul? bukannya mereka sudah disini?" Jungkook menimpali, Taehyung sudah gemetar dan Baekhyun keringat dingin.

"Bukan begitu Taehee? atau harus dipanggil Taehyung? Kim Taehyung dari jurusan sastra inggris" suara Jungkook terdengar sangat dalam begitu mulutnya nyaris berbisik di dekat telinganya.

"Oh? berarti kau Baekhyun? Kekasih Park Chanyeol?" sambung Mingyu pada Baekhyun.

"Kenapa diam Taehyung" lontar Jaehyun, bukan seperti pertanyaan baginya namun lebih ke pernyataan.

"Selama ini kau Taehyung? yang selalu dandan 'natural'? dengan Baekhyun?" Eunwoo bertanya dengan jarinya berkutip saat bilang natural.

"Kenapa?" Taehyung bisa merasakan tatapan tajam dari Jungkook, astaga dia benar-benar ingin menghilang.

"Aku bertanya Taehyung" kali ini suaranya benar-benar tegas, Taehyung sampai tersentak.

"A-aku punya alasan" cicitnya.

"Apa?"

"Itu hal konyol dan klise. Kau tidak usah tau" katanya lagi.

Jungkook mendengus, dia menatap penampilan Taehyung dari atas sampai bawah. Taehyung sendiri sudah bisa merasakan tubuhnya berlubang karna di tatap tajam dari berbagai arah.

"Aku permisi sebentar" Taehyung pamit undur diri, Toilet adalah pelariannya.

Dia sengaja mengambil toilet yang berada dilantai atas, berharap disana nanti tidak ada siapa-siapa.

Mungkin Tuhan mendengar do'anya, toilet sepi, dia segera bercermin menatap pantulan dirinya yang terlihat kacau. Dengan cepat dia membasuh wajahnya berkali-kali, Taehyung memutar keran ke dalam suhu yang dingin dan juga tanpa sadar, dia tidak mengetahui Jungkook sudah berada di belakangnya.

Taehyung mengambil tisu dengan mata yang tertutup, dia meraup sebanyak mungkin untuk mengeringkan wajahnya. Sampai tubuhnya tersentak saat merasakan sebuah lengan melingkar di pinggangnya.

"Jungkook!" kaget Taehyung menatap pantulan mereka berdua di cermin.

"Hm?" Jungkook berdehem sambil menyandarkan dagunya pada bahu Taehyung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anak Kost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang