2. revisian

62 9 4
                                    

─────────────────

di akhir semester seperti ini, setiap harinya hampir terbilang tidak ada kegiatan pembelajaran sama sekali. Tentu hal ini selalu mendapat sambutan baik dan dirayakan dengan penuh sukacita. terbebas dari berbagai tugas yang memekakan kepala dan bersiap untuk menyambut liburan adalah kombinasi yang tak ada duanya.

namun jangan salah, tolong garis bawahi hal diatas ── hanya berlaku untuk siswa - siswi tanpa embel - embel organisasi. karena mohon maaf saja, sudah hampir 1 tahun ini caca belum pernah merasakan yang namanya euforia akhir semester.

baginya tidak ada yang namanya, jamkos dan juga tiduran dikelas atau bahkan liburan untuk mengistirahatkan segala bebannya sejenak. semua itu seolah mustahil terjadi, setelah caca tergabung sebagai anggota OSIS ── lebih tepatnya sebagai anggota inti OSIS.

sejak semalam, Caca dibuat begadang untuk menyelesaikan tugas pertamanya sebagai seorang sekretaris. Laporan yang berisi proker OSIS selama satu periode kedepan itu, sudah satu minggu ini membebani pikirannya. Dan akhirnya hari ini tugasnya itu sudah terselesaikan.

Tentu ── Caca merasa plong hari ini. Ia memutuskan beranjak dari kelasnya menuju perpustakaan untuk menikmati dinginnya AC disana.

" Nay, ngadem ikut ga ? " Seru Caca pada gadis bername tag Shenaya ── sahabat karibnya.

Naya, gadis itu nampak sibuk dengan dunianya sendiri. Matanya tak beralih menatap sesuatu di luar sana dan mulutnya ikut bergumam mereaksikan apa yang ia lihat itu.

" NAYAAAA, LO DENGER GA SIHHHHHH ? " Caca memutuskan untuk berteriak tepat ditelinga kanan sahabatnya itu. Hal itu berhasil membuat Naya berjengkit kaget.

" Ihhhhh ── Apa sih Ca teriak - teriak ! Ganggu orang lagi fokus aja ! "

" Lagian apaan sih yang lo liat  ? " Caca ikut ndusel mengintip dari jendela kelasnya. Ia mengikuti arah pandang Naya yang tertuju pada lapangan tengah.

" Pake nanya, ya apaan lagi kalo nggak liat ayang beb gue main basket ── beooo " Jawab Naya ngegas tapi sambil menunjukkan senyum khas orang lagi kasmaran.

" Ck, ati - ati lo Nay, yang over bucin kek gitu biasanya cepet krek " Caca berucap sambil tangannya menunjukkan gestur hati yang dipatah.

" Sorry - sorry aja nih yeee ── yang pacarnya cuek - cuek kek bebek ga diajak." Ceplos Naya yang membuat Caca agak menciut.

" Upsss, gue ga bermaksud lo ya Ca. "

Ya sebenarnya bermaksud pun tidak apa - apa. Sebab kenyataannya memang begitu mau bagaimana lagi ? Tapi Caca tidak mau menunjukkan kegundahan hatinya di hadapan banyak orang, coz dia harus selalu happy infront of everyone around her.

" Aduuuuh, gapapa cuek yang penting ganteng ye kan ? " Jawab Caca dengan raut sombong sambil mengibaskan rambutnya.

" See, lagi main basket aja bisa se attractive itu loh brooo ! Udah - udah ga ada obeng emang. " Celotehan Caca itu, dibalas dengan ekspresi hendak muntah oleh Naya.

" Loh, lo jangan gitu ya Nay ── gitu - gitu lo juga pernah naksir kan ? wkakakakakakak " Caca sudah ngabrut duluan jika mengingat kejadian satu tahun lalu.

Kalau bertanya pada Naya, sungguh hal itu merupakan satu dari sepersekian hal yang paling memalukan di hidupnya. Setelah itu ia sudah tidak punya muka lagi dihadapan lelaki, yang kini sudah menjadi kekasih Caca.

" Caca , lama - lama lo gue ── " Sudah tahu sahabatnya itu hendak mengambil sapu, Caca segera ngacir meninggalkan Naya yang sudah berteriak tidak jelas.

tujuh belasWhere stories live. Discover now