🦈 [4] - Which One Is Better?

199 134 263
                                    

Semua salah Jungkook sialan yang membuat Hana terpaku di tempat karena terpana akan ketampanannya ketika rambut halus tersapu angin musim dingin. Kesalahan yang menyebabkan jantung tidak aman membuat Hana salah menaiki bis dan berakhir entah ada di mana sekarang.

Jalanan yang begitu sepi meski siang bolong, udara sejuk karena memasuki musim dingin menuntun pohon di sekitar bergerak seirama seolah menyapa namun membuatnya nestapa.

Sendirian, tidak ada teman, handphone  mati kehabisan baterai, akhirnya hanya menelusuri jalanan tanpa tahu batasnya di mana. Ada beberapa orang berjalan, tetapi tidak dapat dimintai bantuan karena rasa malu lebih besar menyebabkannya bungkam.

Hingga netranya terpaku pada seseorang yang lebih tinggi darinya, tetapi lebih pendek di antara teman-temannya. Senyuman yang menyebabkan mata menyipit sudah menjadi ciri khasnya.

"Jimin?"

Dia adalah teman mantannya yang dulu menertawakan saat di Kafetaria ketika Hana menyatakan cintanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia adalah teman mantannya yang dulu menertawakan saat di Kafetaria ketika Hana menyatakan cintanya. Tidak banyak perubahan karena mereka baru berpisah selama satu tahun.

"Sedang apa sendirian di sini, Cantik?"

Sifatnya memang sembilan sepuluh dengan mantannya, buaya tingkat dunia bersertifikat.

Auranya sekarang terasa aneh bagi Hana karena baru sadar jika mereka termasuk ke dalam golongan pria red flag. Entah mengapa dulu bisa mencintai teman Jimin dan untungnya tidak terjadi suatu hal di antara mereka.

"Sekarang kau sudah matang." Mata Jimin menelisik memperhatikan seluruh tubuh Hana sambil mengusap rambut panjangnya.

Perkataannya memang aneh-aneh saja. Sudah matang? Apakah Hana seonggok daging atau sebungkus mie mentah?

"Menjauhlah dariku, Jimin." Berusaha menghindar dan kembali berjalan, tetapi lengannya ditarik kuat sehingga jatuh ke pelukannya.

Mata yang sudah bulat itu semakin membola karena terkejut dengan posisi seperti ini. Siapa sangka Hana akan jatuh ke dalam pelukan Jimin? Dulu saja Jimin tidak sudi menyentuh 0,001 cm bagian dari tubuhnya, sekarang dia sendiri yang menariknya secara sengaja.

Segera Hana melepaskan pelukannya dan berusaha berani menatap nyalang. "Kau pikir aku masih sama seperti dulu? Jika dulu aku suka berposisi seperti tadi dengan pria yang menurutku tampan, sekarang tidak seperti itu. Aku sudah tidak bodoh lagi dan tidak akan percaya kepada pria seperti kalian."

Kekehan Jimin terdengar dan tangan kanannya dimasukkan ke saku celana, terlihat keren bagi orang-orang yang menyukainya, tetapi tidak bagi Hana.

"Ayolah, aku tidak seperti mantanmu yang haus akan wanita. Aku ini pria tulus dan cukup dengan satu wanita saja."

Telinga Hana sudah dibersihkan kemarin malam, tidak mungkin salah dengar dengan bualan busuknya. Ia pikir Hana tidak tahu sifat aslinya? Setiap bulan kekasih Jimin berbeda dan berakhir di kamar. Tidak membuktikan jika perkataannya itu benar.

"Apa aku peduli? Jika dalam dunia oren ketika disakiti kekasihnya akan berakhir di pelukan temannya, berbeda denganku. Ketika disakiti oleh kekasihku, jangan harap untuk bertemu kembali. Aku akan membencinya sekaligus membenci teman-temannya."

Penjelasan Hana yang panjang kali lebar sama dengan rumus persegi panjang justru membuat Jimin seperti lingkaran, tidak putus asa untuk berputar di sekitarnya.

Mana mungkin Jimin akan melepas begitu saja satu wanita lagi yang belum memasuki kandangnya. Dulu Hana sangat jelek sampai Jimin melewatinya, sekarang tidak akan dibiarkan kabur dari genggamannya.

"Oke, aku paham dengan penjelasanmu." Semakin mendekati Hana sampai hanya tersisa beberapa centimeter  saja. "Maukah kau melihat kucing di rumahku?"

Mendengar kata kucing tentu membuat mata Hana berbinar. Mana mungkin melewatkan sosok berbulu halus serta bulat seperti cimol itu. Kepalanya mengangguk semangat dan bertepuk tangan kegirangan. "Mau!"

Bagi siapapun yang mendengar kata Hana tadi jika dirinya sudah tidak bodoh lagi, tolong lupakan saja dan anggap seperti angin lalu. Jika sudah tidak bodoh lagi, mana mungkin terpengaruh oleh perkataannya.

Senyuman Jimin terlihat menawan dan menyebabkan serangan jantung bagi siapapun yang melihatnya. Baru saja menarik lengan Hana untuk pergi, tiba-tiba lengannya itu berpindah pada orang lain.

"Hana, jangan ikut dengannya!"

Hana yang tangannya ditarik tadi dan sekarang berada di balik punggung seseorang itu menatap bingung.

"Biarkan buaya ini mati kelaparan karena kehilangan mangsanya." Seseorang itu ternyata Jungkook. Berbicara dengan wajah datar serta tatapan tajam.

Jimin kembali menarik lengan Hana yang lainnya dan terlihat lebih tenang berbeda dari Jungkook

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jimin kembali menarik lengan Hana yang lainnya dan terlihat lebih tenang berbeda dari Jungkook. "Jangan merasa lebih baik dariku. Kita ini satu spesies  jika kau lupa."

Sisi positifnya Hana bersyukur karena bertemu orang yang dikenalnya sehingga tidak mengharuskan bundanya membuat status galau atas kehilangan dirinya. Sisi negatifnya membuat bingung harus memilih mengikuti siapa di antaranya. Hana belum mengenal lebih jauh tentang keduanya sehingga tidak tahu siapa yang lebih baik.


***

•Glosarium•

Terpana = Saat seseorang melihat sesuatu yang begitu menakjubkan

Nestapa = Sedih sekali, susah hati

Handphone (Telepon seluler) = Alat telekomunikasi elektronik dua arah yang bisa dibawa kemana-mana dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan pesan berupa suara

Netra (Mata) = Salah satu bagian tubuh yang memiliki peranan penting dalam hidup manusia dan sebagai indera penglihatan

Kafetaria = Restoran yang menyajikan aneka masakan, makanan, dan minuman di gerai dengan sistem swalayan bagi para pengunjung

Red flag (Bendera merah) = Tanda bahaya atau sesuatu yang selayaknya tidak dillanjutkan. Definisi red flag itu pun bisa ditempatkan dalam konteks luas, entah dalam hal pekerjaan, bisnis, hingga hubungan percintaan

Spesies (Jenis) = Suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada satu atau beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya (saling membagi gen) namun tidak dapat dengan anggota kelompok yang lain

🦈 Publish: 9 September 2023

WHALE SHARKWhere stories live. Discover now