🦈 [15] - Wedding Vows

46 24 131
                                    

Mencari keberadaan Jungkook di balik bebatuan besar, mendongak ke atas barangkali ia memiliki kekuatan Kunti Eonni yang dapat terbang berpindah tempat dari pohon satu ke pohon lainnya, dan terakhir memperhatikan jurang dalam. Mungkin ketika Jungkook akan buang air kecil tidak mengucapkan salam terlebih dahulu untuk menyambut teman sejenisnya sehingga mendapat hukuman terperosok ke bawah.

"Jangan konyol, Hana. Sekarang dia sedang marah, mana mungkin ingin buang air kecil di sini." Hana memarahi diri sendiri dan masih menjalankan misi pencarian Jungkook si suami yang mudah merajuk karena melihatnya berpelukan dengan sang mantan.

Ya, meskipun itu tidak sengaja, jelas saja akan membuatnya marah. Hana benar-benar merutuki diri dan takdir yang tiba-tiba menghadirkan seseorang dari masa lalu. Mengapa setelah ia menikah, mantannya hadir kembali? Sialnya sekarang malah semakin tampan. Oke, untung saja Jungkook sedang tidak ada. Jika Hana membicarakan mantannya yang tampan itu di hadapan Jungkook, sudah pasti ia akan memilih tinggal bersama teman-temannya di hutan ini--- Kunti Eonni dan Poci Oppa.

Ketika Hana sudah malas mencari Jungkook, akhirnya sinar rembulan menyoroti sosok pria berpakaian serba hitam di depan sana sedang berkacak pinggang sambil menatap langit. Dilihat dari belakang kepalanya sudah jelas jika itu Jungkook.

"Apa dia sedang bersiap-siap akan melolong untuk berubah wujud menjadi serigala berbulu kelinci? Tapi, dia itu hiu paus. Aish! Sudah aku katakan berhenti berpikir konyol, Hana!"

Mari lupakan tentang seseorang yang selalu berbicara sendirian. Sedari baru ke luar dari perut bundanya, Hana terbiasa bertanya dan menjawab sendiri atas setiap masalah yang sedang dilalui.

Seolah langit adalah gambaran tentangnya tadi, menampakkan tiga bintang dengan jarak lima jengkal dari bulan yang bersinar terang. Dua bintang berjarak dekat dan satu bintang lainnya seperti sedang memperhatikan kemesraan keduanya dari kejauhan.

Jungkook sudah kehilangan akal. Mengapa hatinya serasa diperas kuat sampai meneteskan titik-titik air penderitaan? Bukankah setuju jika pernikahannya dengan Hana hanya sebatas untuk menghindari para siswi yang tergila-gila padanya? Di luar itu terserah saja jika Hana berkhianat dengan kembali pada mantannya. Yang terpenting keinginannya sudah terwujud dan tidak perlu kekurangan jam tidur lagi karena memikirkan bagaimana menghadapi keesokan hari.

"Tapi, kau sepakat dengan janji sebelum pernikahan kita. Aku akan menghindar lalu terbebas dari para siswi gila itu dan kau akan melupakan mantan brengsekmu. Sekarang? Mengapa hanya aku yang menepati janji?" Jungkook berbicara sendirian pada bulan seolah meminta pencerahan dengan apa yang sedang dialami.

Bulan hanya dapat memberi pencerahan, tetapi tidak dapat menjawab kegundahan. Akhirnya hanya helaan napas yang terdengar lalu kembali berbicara sendirian. Jangan tanyakan mengapa mereka berjodoh? Sudah terlihat jelas jika sering saling berbicara sendirian.

"Tidak, aku tidak cemburu. Hanya saja merasa terkhianati dan di sini aku sendiri yang merangkak. Aku kesal, beruang madu ku berada di pelukan pria lain. Bukankah tidak masalah menjadikan kau hak milik karena kita sudah menikah? Ya, meskipun pernikahan ini hanya karena tujuan tertentu bukan atas dasar cinta."

Setelah Hana berdiri di balik Jungkook, pembicaraannya tidak hanya dengan diri sendiri karena Hana dapat mendengarnya. Ia tidak bersalah, mantannya---Taehyung sendiri yang tiba-tiba muncul lalu menarik ke dalam pelukannya, tetapi bagaimana pun menjelaskan, Jungkook tidak akan percaya karena sekarang sedang terbalut emosi.

"Jangan kekanak-kanakan, Jungkook. Mari bicarakan hal tadi dengan kepala dingin." Entah akan luluh atau berakhir sia-sia, setidaknya Hana sudah berusaha memberi jalan ke luar.

Namun, lihatlah tatapan mengerikan Jungkook. Menajam bersiap tertancap sempurna pada hati Hana. Biarkan saja hatinya merasakan sakit yang sama agar menjadi girlgrup pembawa lagu Cupid. "Menurutmu karena kita sudah menikah, jadi harus bersikap sok dewasa? Jangan lupakan kita ini masih kelas satu Sekolah Menengah Atas. Anggap saja pernikahan ini sebatas tanda berjodohnya kita di masa depan, jangan dianggap serius."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WHALE SHARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang