part 22

1.6K 61 2
                                    


"Gimana, sudah bertemu daddy kan?"

Haechan masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini "le ini becanda kan? Daddy mu masih ada kan? Iyakan le?" Haechan masih bertanya yang sudah jelas jawabannya ada di depannya

Tidak ada jawaban dari chenle dan haechan kembali menangis di depan gundukan tanah yang di dalamnya...ada mark, mantan suaminya

"Sudah puas kan membuat saya menderita?"

Haechan kaget mendengar perkataan chenle barusan "m-maksud kamu apa le?"

"Setelah anda meninggalkan saya, saya harus di tinggalkan daddy saya juga? Sebenci itu kah anda dengan saya? Kenapa anda lari waktu itu padahal jelas anda melihat ada daddy saya di belakang anda"

Haechan masih bingung dengan apa yang di maksud chenle "a-apa maksud kamu le? Mommy tidak mengerti"

"Daddy meninggal karna mengejar anda waktu itu"

Deg

Haechan tentu semakin terkejut. Ia ingat saat itu mereka bertemu tanpa sengaja dan haechan meninggalkan mark dan chenle tanpa mengatakan apapun. Ia juga ingat saat itu mark mengejarnya tapi karna ia terlalu fokus menjauhi mark, sampai tidak sadar bahwa saat itu...menjadi hari terakhir haechan melihat mark

Walaupun mereka sudah bercerai, sebetulnya haechan masih menyimpan perasaan pada mark

Haechan masih mencintai mark bahkan sampai saat ini. Haechan berharap bisa bertemu dengan mark, tapi malah bertemu dengan cara seperti ini

Haechan tentu merasa sakit saat mengetahui bahwa mark orang yang di cintainya sampai saat ini sudah pergi meninggalkan untuk selamanya

"Le, mommy tidak tau kejadian saat itu. Mommy hanya fokus berlari tanpa melihat ke belakang"

Chenle hanya melihat haechan yang menatapnya dengan wajah penuh air mata "saat pemakaman daddy pun anda tidak mau datang, kenapa? Anda sebegitu tidak ingin kah bertemu dengan saya?"

Haechan menggelengkan kepalanya "ga le bukan seperti itu,mommy benar benar tidak tahu, fidak ada yang memberi tahu mommy tentang ini"

"Bagaimana mau diberitahu, anda saja tidak mau mendengar nama daddy saya apalagi nama saya. Saya tau anda membenci saya, tapi setidaknya jangan benci daddy saya"

Haechan semakin bingung, apa maksud semua perkataan chenle ini "mommy tidak paham le, apa yang kamu bicarakan?"

"Saat itu, kami sudah menghubungi anda tapi anda yang tidak mau mendengar hal apapun dari kami bahkan mendengar nama nya saja anda sudah menolak"

Haechan ingat saat itu, saat daddy nya tiba tiba pergi ke seoul. Sebetulnya daddy nya sudah mengajaknya tapi karna mendengar nama mark dan chenle, haechan tidak mau ikut dan tidak mau mendengarkan alasan daddy nya ke seoul tiba tiba seperti itu

"Mommy tidak tau le..."

Chenle memalingkan wajahnya, ia tidak mau lagi menatap haechan yang saat ini menatapnya

"Saya tau anda membecnci saya, tapi...jangan sakiti daddy saya" chenle menunduk air matanya sudah tidak dapat di tahannya

"Saya tau...kehadiran saya tidak pernah anda inginkan" chenle berusaha menahan air matanya di depan haechan

"Saya sudah membaca buku diary anda"

Haechan semakin terkejut ternyata chenle sudah membaca buku diary nya

"Le ga gitu" haechan bangkit dari duduknya dan mendekati chenle

Chenle mundur beberapa langkah agar haechan tidak mendekat "saya tau anda membenci saya tapi jangan buat daddy saya sakit. Kenapa saat itu anda tidak membunuh saya saja? Kenapa harus daddy saya yang anda sakiti, kenapa?"

Haechan menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan perkataan chenle "apa yang kamu bicarakan le, mommy tidak mungkin membunuhmu"

Chenle terkekeh lalu menatap haechan lagi "kenapa? Bukannya anda benci dengan saya?"

"Mommy sayang daddy kamu le"

"Tapi tidak dengan saya kan?"

Chenle tersenyum miris saat melihat haechan tidak menjawab pertanyaannya "harusnya anda bunuh saya saja waktu itu, jangan daddy"

"Chenle..."

"Pantas saja saya selalu di tinggalkan, ternyata kehadiran saya saja tidak di inginkan" chenle tertawa pelan saat mengetahui ternyata hidup nya semenyedihkan ini

"Chenle mommy bisa jelaskan"

"Tidak perlu di jelaskan, saya sudah membacanya" chenle kembali menatap haechan kali ini dengan sedikit senyumnya dan mata yang sembab "saya tidak masalah jika anda membenci saya, tapi jangan dengan daddy.

Saya tau anda mencintai daddy seperti daddy mencintai anda. Tapi tidak harus menyakiti daddy dengan cara meninggalkannya seperti itu.

Anda bisa membunuh saya jika kehadiran saya tidak anda inginkan. Jangan memilih untuk meninggalkan daddy, saya akan menerimanya jika anda tidak menginginkan saya tapj jangan buat daddy saya menderita" chenle menangis di depan haechan karna mengingat mark sangat hancur saat ditinggalkan haechan

Chenle sudah beberapa kali melihat mark menangis di belakangnya karna merindukan haechan. Chenle semakin merasa bersalah dengan mark saat mengetahui alasan haechan meninggalkan mereka adalah...haechan yang tidak siap menerima kehadiran chenle

Haechan masih merasa belum siap mempunyai anak karna umurnya yang masih sangat muda saat itu. Haechan tidak menyangka kehadiran chenle secepat itu. Sebetulnya haechan saat itu ingin menggugurkan kandungannya tapi karna melihat mark sangat bahagia saat mendengar bahwa dirinya akan memiliki seorang anak, haechan tidak tega melakukan hal sejahat itu

Haechan akhirnya memutuskan mempertahankan kandungannya dan berusaha menerima chenle

Tapi ternyata haechan tidak bisa menerima kehadiran chenle bahkan sampai ia lahir. Haechan merasa perhatian mark terbagi dengan chenle padahal haechan masih ingin menikmati waktu berdua dengan mark. Tapi tidak bisa karna kehadiran chenle

Haechan masih berusaha memahaminya tapi ternyata tetap tidak bisa. Haechan pun memilih untuk meninggalkan mereka berdua dan merelakan cintanya dengan mark

"Saat itu saya mengerti kenapa anda meninggalkan saya. Saya tau saya sudah menjadi penghalang di kehidupan kalian. Saya menyesal baru mengetahuinya saat daddy sudah pergi. Jika saya mengetahuinya saat anda masih bersama daddy, saya akan pergi dan meninggalkan anda dan daddy bersama. Saya tidak masalah jika anda tidak menginginkan saya, tapi jangan tinggalkan daddy, karna kalian masih saling mencintai.

Saya merasa menjadi anak yang berdosa karna membuat orang tuanya berpisah"

"Le maafkan mommy. Mommy menyesal saat itu. Mommy sadar saat sudah jauh denganmu, mommy ternyata merindukanmu le. Mommy menyayangimu, maafkan mommy yang pernah berfikir untuk membunuhmu"

"Apakah maaf anda bisa mengembalikan daddy saya? Jika bisa saya akan maafkan anda"

Haechan hanya diam tanpa berniat menjawab pertanyaan chenle karna hal seperti itu tidak mungkin terjadi

"Tidak bisa kan?"

"Le..."

"Bahkan di penghujung nafasnya saja, daddy masih memikirkan anda. Daddy mengatakan agar saya membawa anda bertemu dengan daddy. Sekarang sudah bertemu kan, tugas saya selesai" chenle pun berniat meninggalkannya tapi ditahan oleh haechan

"Chenle maafkan mommy ya? Izinkan mommy menebus kesalahan momny selama ini. Mommy menyesal le, tolong maafkan mommy"

Chenle hanya diam dan berusaha untuk pergi tanpa menatap haechan "saya mau pergi"

Haechan terduduk lemas saat melihat chenle menjauh meninggalkannya sendirian "CHENLE" ia ingin mengejar chenle tapi haechan sudah tidak kuat lagi

"Maafkan mommy le..."

🌻

See you next part...

I Miss You, Daddy And Mommy [Markhyuck] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang