part 29

1.4K 64 1
                                    


"Iya m-mommy"

Haechan terdiam cukup lama, ia seperti merasa semua ini hanya mimpi

Tapi haechan berharap ini bukan mimpi "le...ini ga mimpi kan?" Haechan mencubit wajah nya

"Awss...sakit kok"

Setelah itu haechan menatap chenle dengan mata yang sudah mulai berkaca kaca

"Le, kamu beneran panggil mommy? Ini ga mimpi kan le?" Chenle masih diam melihat wajah haechan yang saat ini menatapnya

"Le ayo jawab, ini bukan mimpi kan?" Haechan sedikit mengguncang badan chenle karna chenle hanya diam

"I-iya"

Haechan akhirnya tersenyum senang. Air mata yang di tahannya tadi sekarang sudah membasahi wajahnya

"Makasih ya le, makasih banget. Mommy bahagia sekali" haechan ingin memeluk chenle tapi ia urungkan karna belum mendapat izin dari chenle

"Boleh?"

Chenle mengangguk, dan saat itu juga haechan memeluk chenle erat "makasih ya le, mommy sangat merindukan chenle"

Chenle hanya diam tanpa berniat membalasnya, ia hanya menikmati pelukan yang selama ini tidak pernah ia dapatkan lagi

Menikmati hangatnya pelukan haechan, pelukan yang sebenarnya sangat chenle rindukan

Pelan pelan chenle mulai membalas pelukan haechan. Ia nikmati aroma tubuh haechan yang tidak pernah berubah dari dulu

Mencari posisi nyamannya di dalam pelukan haechan, dan saat sudah mendapatkannya rasanya tenang sekali

Selama ini ia belum pernah merasakan pelukan sehangat dan setenang ini lagi setelah daddy nya tidak ada

Dan sekarang, ia merasakan kehangatan ini kembali. Rindu dengan kehangatan saat bersama mommy dan daddy nya mulai terobati kembali walaupun sekarang hanya ada mommy nya

Haechan dan chenle hanya diam tanpa mengucapkan satu kata pun karna terlalu menikmati moment seperti ini

"Hiks"

Haechan kaget saat mendengar isakan chenle. Haechan menjauhkan diri nya dan melihat wajah chenle

"Le, kenapa sayang?" Tanya haechan dengan mengusap wajah chenle

"Chenle...chenle merindukan daddy, hiks" chenle mengusap wajahnya yang sudah mulai dibasahi air matanya

"Chenle, chenle ingin kembali seperti dulu"

Haechan yang melihat chenle mulai menangis pun ikut menangis

"Chenle ingin kembali lagi seperti dulu, kita berkumpul dengan daddy. Chenle...chenle rindu daddy mom" chenle kembali memeluk haechan dengan erat

"Kenapa dulu semua orang meninggalkan chenle, mommy daddy bubu juga ikut meninggalkan chenle.

Chenle punya salah ya mom? Kenapa chenle selalu ditinggal? Chenle nakal ya? Maafkan chenle ya mom, chenle nakal" haechan mengusap punggung chenle

"Hei, chenle tidak nakal. Ingat kan apa yang di katakan daddy? Chenle anak yang baik, chenle kesayangan daddy, kesayangan kita semua. Tidak mungkin kami meninggalkan chenle hanya karna chenle nakal kan?

Ini semua sudah menjadi takdir untuk chenle. Karna chenle anak kuat makanya Tuhan memberikan ujian seberat ini dengan chenle" haechan masih berusaha menenangkan chenle yang menangis di pelukannya

"Tapi...t-tapi kalian semua meninggalkan chenle. Chenle selalu merasa sendirian. Chenle juga ingin mempunyai keluarga yang lengkap"

"Maafkan mommy ya? Mommy berjanji sekarang tidak akan meninggalkan chenle sendirian lagi. Kita berdua aka hidup bahagia setelah ini. Walaupun tanpa daddy di samping kita, kita harus bisa karna daddy akan selamanya berada di hati kita. Jadi kita harus kuat bersama daddy di hati kita ya?"

Chenle melonggarkan pelukannya dan menatap haechan

"Tapi, dulu mommy juga berkata seperti itu. Buktinya kita baru bisa bertemu lagi sekarang kan?"

"Itu dulu le, sekarang mommy sudah sadar ternyata hidup tanpa ada chenle di samping mommy rasanya kurang sekali.

Mommy sering merindukan chenle, tapi mommy malu untuk menghubungi chenle lagi, jadi rindunya mommy tahan dulu deh selama ini.

Mommy hanya bisa melihat foto kita bertiga saat chenle masih kecil, jika mommy merindukan chenle dan daddy, mommy akan melihat foto itu dan memandanginya seharian walaupun setelah itu mommy masih merasakan rindu dengan chenle dan daddy.

Dan sekarang, mommy sudah bertemu chenle lagi dan merasa sangat bahagia. Walaupun tanpa daddy" haechan sedikit menunduk wajah nya karna tidak ingin chenle tau kalau dia sedang menangis

"Ada chenle kok mom, kita jalani semuanya berdua ya?"

Haechan kembali melihat chenle dan mengangguk "iya le, ayo kita bahagia lagi"

🌻

Saat ini chenle bersandar di bahu haechan sambil menatap bunga mawar di depannya

"Dulu, chenle dan bubu yang sering menanam bunga disini sambil menunggu daddy dan mommy menjemput chenle"

"Benarkah?"

Chenle mengangguk "iya mom,tapi semenjak bubu tidak ada bunga ini chenle yang merawatnya"

"Chenle tidak akan membiarkan taman ini kosong, jadi jika ada bunga yang layu chenle akan segera menggantinya dengan yang baru. Karna bubu juga dulu seperti itu, jadi chenle terapkan sekarang dan jadilah taman bunga ini"

Haechan menatap tanaman yang ada di depannya "cantik. Chenle pintar ya merawat bunganya sampai bisa tumbuh secantik ini"

"Kan di ajarin bubu, kata bubu kita harus sayang dan merawat semua tanaman dengan baik. Jadi chenle akan berusaha selalu melakukan apa yang di katakan bubu dulu pada chenle"

Haechan tersenyum bangga "pintar sekali anak mommy ini"

Chenle tertawa "terimakasih mommy"

Haechan senang bisa mendengar tawa chenle lagi

Rasanya ini menjadi hal yang paling membuatnya bahagia kembali

"Terus seperti ini ya le, mommy suka melihat chenle bisa tertawa seperti ini lagi.

Tetap jadi bayi nya mommy ya"

🌻

See you next part...

I Miss You, Daddy And Mommy [Markhyuck] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang