Bar 2

22K 1.2K 55
                                    

"Nue Lazuardy.." gumam Gigi pelan. Saat ini dia sedang tiduran di kamar kosnya yang sempit. Matanya menerawang kosong pada langit-langit.

'Hehe.. nama yang aneh' batinnya. Ia sebenarnya sudah tahu nama Nue sejak masa Ospek, tapi ia tidak mendengar dengan dengan jelas nama lengkapnya. Ternyata bagus juga. Lazuardy berarti langit (tau dari google ), sesuai dengan penampilan orangnya yang tenang dan menyejukkan seperti langit yang kebiruan dengan anginnya yang sejuk.

"Hmm... andai aku bisa jadi awan yang mengisi langit itu.." gumamnya lagi, lalu ia tertawa sendiri mendengar kata-katanya sendiri. (dasar orang aneh)

Gigi sudah lama memendam perasaan pada Nue sejak ia SMA. Secara tidak sengaja ia bertemu dengan Nue saat ia sedang mencetak tugasnya di salah satu warnet di Jember. Begitu melihatnya, Gigi langsung tertarik padanya. Nue adalah cowok yang tinggi dengan kulit putih dan bersih. Rambutnya dibiarkan agak panjang dan poni buang samping. Dari matanya yang dalam, Nue kelihatan memiliki darah arab ditambah dengan hidungnya yang mancung dan bibirnya yang tipis, wew... Nue benar-benar menghipnotis Gigi sejak pandangan pertama.

Langsung saja saat itu Gigi berusaha mengorek informasi tentangnya dan dengan jurus byakugan seorang Gigi (emangnya Neji??), dia berhasil mengetahui nama Nue dari tugas yang ia print. Walaupun cuma terlihat nama depan dan fakultasnya aja sih, tapi itu sudah cukup bagi Anggian. Dan sejak hari itu, Gigi (yang saat itu sedang duduk di bangku SMA kelas 12) bertekad untuk memasuki Fakultas Sastra di UJ. Cukup gila memang ide Gigi itu, mengingat dia sama sekali bego dalam masalah Bahasa Inggris. Nilai Bahasa Inggrisnya selalu pas-pasan (itupun juga gak pure hasil kerjaan sendiri, hehe) dan dari pihak orang tua juga sempat melarang niat Gigi, tapi toh akhirnya mereka meng-golkan setelah Gigi dengan gigih membujuk mereka.

Yah, gak percuma juga Gigi memilih fakultas Sastra UJ, akhirnya dia ketemu dengan Nue. Tapi, masih ada kejutan lain, Nue ternyata tergabung dalam UKM Paduan Suara Mahasiswa.

'Hah? Padus?? Kok bisa sih, cowok macho kayak dia gabung di UKM begituan??' gumam Anggian dalam hati ketika mendengar nama Nue disebut dalam jajaran pengurus UKM PSM Fakultas Sastra pada waktu pengenalan UKM-UKM di masa ospek.

Paduan Suara dalam benak sebagian orang juga berhubungan dengan suatu kegiatan menyanyi yang halus, megah dan elegan, kontras sekali dengan penampilan Nue yang lebih seperti personil band metal. Namun pikiran itu langsung berubah ketika Nue masuk ke dalam kelas dan tersenyum pada semua yang hadir disana.

Jleb.

Gigi langsung terpancing kail pancing yang dilempar Nue. Di lain sisi, Gigi mendapat suatu pencerahan.

'Sebentar, kalo dia suka di Padus, berarti kemungkinan dia..'ehemm..' juga ada,dong?!'

Sejenak Gigi merenungi gagasan hatinya itu lalu tersenyum-senyum sendiri. Kalian pasti tahu apa yang Gigi maksud 'ehemm' itu. Yup, Gigi memang berbeda dengan cowok yang lain, terutama pada orientasi seksualnya, dan saat ini dia sedang gencar-gencarnya mencari pacar. Sudah kelamaan jomblo sih, ckckck..

Setelah lama Gigi bengong sambil tersenyum-senyum sendiri (bayangin kalo Nue juga 'ehemm' dan pacaran dengannya) tiba-tiba ia sadar akan sesuatu yang –penting, besar, mendesak, dan fatal bila ditinggalkan-.

"Wahh,,!! PR Writing-ku..!!!"

Gigi pun segera membongkar is tasnya dan mengambil bindernya.

Baru saja hari pertama kuliah langsung ada dosen, dan langsung ngasih tugas pula, dan parahnya harus dikumpulkan besok pula!

'Duh, gila nih dosen, gak ngasih kesan yang baik di pertemuan pertama.' protes Gigi dalam hati. (enak-enak bayangin Nue juga..)

Kini Anggian meletakkan ujung bolpoinnya di kertas binder. Beberapa lama dia hanya diam dengan mata menerawang kertas putih bergaris di depannya.

Hymn of My HeartWhere stories live. Discover now