Perkenalan

496 51 12
                                    

Tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan tokoh
Hanya fiksi belaka

.

.

.

.

Kim Junkyu
Kanemoto Yoshinori

.

.

.

.

BxB
Fanfiction, Fantasy, Romance
Typo(s) bertebaran

Biasanya lapangan dengan rumput-rumput hijau pendek di sebelah barat gedung utama akan lebih banyak manusia daripada titik lain di penjuru akademi sedangkan perpustakaan menjadi wilayah si kutu buku yang bisa dihitung jari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Biasanya lapangan dengan rumput-rumput hijau pendek di sebelah barat gedung utama akan lebih banyak manusia daripada titik lain di penjuru akademi sedangkan perpustakaan menjadi wilayah si kutu buku yang bisa dihitung jari. Namun, kali ini justru terlihat paradoksal. Musim panas mengajak orang-orang keluar; menikmati terik matahari di setiap jengkal kulit mereka yang gosong, minum moktail di pesisir pantai sambil menari seperti orang mabuk, atau memaksa beberapa orang untuk tinggal di perpustakan dengan dalih tugas tingkat akhir. Jaden tidak ingat kapan kulitnya memerah akibat dikecup sang Mentari alih-alih harus merasakan desiran angin dari pendingin ruangan. Bukan masalah ia tidak suka datang ke ruangan yang mega megah diantara gedung-gedung lain di Deer Valley atau hidungnya yang disumpal bermacam bau kertas lapuk sampai yang baru datang dari tempat lain. Pemuda itu bahkan punya koleksi buku paling banyak diantara saudara-saudaranya atau bagaimana Tuan Reddtongue, guru sastra pribadinya, mengagumi pengetahuan kutu bukunya. Poinnya, Jaden ingin menginjakkan kaki di suatu tempat, di luar sana, selain sekolah bukannya terjebak dalam tugas aneh membaca minimal lima buku yang berkaitan dengan masa sebelum Pertengahan bagi anak semester sebelas.

Kertas demi kertas yang sudah lapuk mendapat simpati dari Jaden. Baunya yang aneh dan cara Jaden harus memperlakukan buku Ledger kesepuluh: Rahasia di balik Pertengahan seperti seorang putri manja ikut serta dalam kejengkelan yang tiba-tiba muncul sejak pagi tadi setelah kemarin malam diberitahu bahwa kelas tingkat akhir tidak diperbolehkan pulang selama dua minggu. Ledekan dari Arthur dan Travis, saat dijemput oleh Preston, menambah kesan dirinya akan sengsara sendirian dibayang-bayangi kebosanan.

Dari lantai empat Jaden bisa melihat jambul-jambul manusia di lapangan. Bisa-bisanya mereka masih latihan bukannya pergi berpesta, menjilat es krim nanas atau mengeruk daging kelapa langsung dari batoknya. Jaden mengenal beberapa orang di sana, setidaknya walaupun ia tidak masuk kelas Permukaan yang di dalamnya diisi orang-orang keren dan popular, pemuda itu tahu berteman dengan Jun si tangan besi, Xeno yang badannya bisa berubah menjadi golem, dan Peter terkenal karena ketajaman matanya. Kebanyakan murid-murid di kelas Permukaan berkemampuan yang sama dengan para prajuit dan orang-orang berketrampilan tangan lainnya; mereka si petarung. Orang tua mereka pasti bahagia sekali sampai bisa syukuran mengundang banyak tetangga dan teman kerja saat tahu anaknya masuk akademi Deer Valley apalagi menjadi bagian dari kelas Permukaan.

Love Story || KyuYoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang